hadits bukhari muslim

Posted by Unknown on 0

KITAB : HAID ; BAB: MANDI DAN SHALATNYA ORANG YANG ISTIHADHAH (MENGELUARKAN DARAH YANG TIDAK BERHENTI/PENYAKIT)


190. ‘Aisyah r.a. berkata: Fatimah binti Abi Hubaisyr r.a. bertanya: Ya Rasulullah aku sering istihadhah dan tidak berhenti, apakah tetap tidak shalat? Jawab Nabi saw.: Tidak, itu hanya urat (penyakit urat kotor) dan bukan haid, maka bila tiba masanya haid tinggalkan shalat, dan bila selesai masa haid maka cucilah darahmu lalu shalat, dan engkau harus wudhu untuk tiap shalat. (Bukhari, Muslim).
Itu urat bernama irqul adzil, di samping urat yang mengeluarkan darah haid. Dan hukum istihadhah itu sama dengan kencing, hanya saja karena tidak berhenti, maka sama dengan kencing res-resan, karena itu diwajibkan wudhu untuk tiap shalat.

KITAB : HAID ; BAB: SUNAH BAGI WANITA SETELAH SUCI DAN MANDI DARI HAID MENGUSAP BEKAS TEMPAT DARAH DENGAN KAPAS YANG DIBASAHI DENGAN MISIK (KASTURI)


189. ‘Aisyah r.a. berkata: Seorang wanita bertanya kepada Nabi saw. tentang mandi sesudah haid, maka dijawab oleh Nabi saw.: Ambillah sedikit kapas yang diberi misik (kasturi) dan bersihkan dengan itu. Wanita itu bertanya: Bagaimana bersuci dengan itu? Nabi saw. bersabda: Subhanallah bersihkan dengan itu. Lalu ditarik oleh ‘Aisyah dan dijelaskan: Usapkan di tempat bekas-bekas darah itu. (Bukhari, Muslim).


188.Jabir bin Abdillah r.a. ketika Abu Ja’far dan ayahnya di rumah Jabir bertepatan di situ ada beberapa orang yang bertanya pada Jabir r.a. tentang mandi janabat. Dijawab oleh Jabir r.a.: Cukup bagimu satu sha’. Ada orang berkata: Bagiku tidak cukup sebab rambutku lebat. Dijawab oleh Jabir r.a.: Itu dapat mencukupi pada orang yang lebih lebat rambutnya daripadamu dan lebih baik daripadamu (yaitu Rasulullah saw.). Kemudian ia mengimami kami. (Bukhari, Muslim).


 187. Jubair bin Muth’im r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Adapun aku maka menyiram di atas kepalaku tiga kali, sambil mencontohkan dengan kedua tapak tangannya. (Bukhari, Muslim).


184.Aisyah r.a. berkata: Aku mandi bersama Nabi saw. dari satu bejana (ember) yang bernama al-faraq. (Bukhari, Muslim).

185. ‘Aisyah r.a. ketika ditanya oleh saudaranya tentang mandinya Nabi saw. lalu ia minta tempat air yang berisi satu gantang air, lalu ia mandi dan menuangkan air di atas kepalanya. Dan diantara kami dengan dia ada dinding. (Bukhari, Muslim).
186. Anas r.a. berkata: Biasa Rasulullah saw. mandi dengan air satu sha’ dan wudhu dengan satu mud. (Bukhari, Muslim).

cabang cabang iman


Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Iman itu enam puluh lebih cabangnya, dan sifat malu itu satu cabang dari iman. (Bukhari, Muslim).
Muslim meriwayatkan: Tujuh puluh lima cabang, yang utama ialah kalimat La ilaha illallah, dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan di jalanan, dan malu itu satu cabang dari iman.
22. Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. melihat seorang yang menasihati saudaranya karena malu, maka Nabi saw. bersabda: Biarkanlah ia, karena sesungguhnya malu itu adalah bagian daripada iman. (Bukhari, Muslim).
23. Imran bin Hushain r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Malu  itu tiada mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan. (Bukhari, Muslim).

About the Author

Write admin description here..

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

0 komentar:

© 2013 gogo bloggan. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.
back to top