What's New Here?

    Tak Sakit Saat Tertembus Panah

    Ketika sedang khusyuk shalat tahajud, tiba-tiba tubuh Abbad bin Bisyr ditembus beberapa anak panah. Anehnya, ia tidak merasakan sakit sama sekali.

    Dalam keadaan shalat, ia mencabut beberapa anak panah lantas melanjutkan shalatnya hingga malam usai.

    kisahnya.

     Beliau adalah Abbad bin Bisyr yang termasuk di antara ahli ibadah, tetapi juga termasuk golongan para pahlawan yang gagah berani dalam menegakkan Islam. Ketika Islam mulai tersiar di Madinah, usia Abbad bin Bisyr belum mencapai 25 tahun.

    Dia mendekatkan diri kepada seorang da'i dari Makkah yang bernama Mush'ab bin Umair. Dalam tempo singkat saja, hati keduanya telah terikat dalam ikatan iman yang kokoh. Abbad mulai belajar membaca Al Qur'an kepada Mush'ab. Suaranya merdu, menyejukkan hati serta menawan. Oleh karena itu, ia terkenal di kalangan para sahabat sebagai imam dan pembaca Al Qur'an.

    Abbad bin Bisyr turut berperang bersama Rasulullah SAW dalam tiap peperangan yang beliau pimpin. Dalam peperangan-peperangan itu, dia bertugas sebagai pemabawa Al Qur'an. Ketika Rasulullah SAW kembali dari perang Dzatur Riqa', beliau beristirahat dengan seluruh pasukan muslim di lereng sebuah bukit. Setibanya di tempat peristirahatan di atas bukit, Rasulullah SAW bertanya, "Siapa yang bertugas jaga malam ini?" "Kami ya Rasulullah," kata Abbad bin Bisyr dan Amar bin Yasir seraya berdiri.

    terkena anak panah
    Rasululah SAW telah menjadikan keduanya bersaudara ketika kaum Muhajirin baru tiba di Madinah. Ketika keduanya keluar ke pos penjagaan, Abbad bertanya kepada Ammar,
    "Siapa di antara kita yang berjaga terlebih dahulu?"
    "Aku yang tidur lebih dahulu," jawab Ammar yang bersiap untuk berbaring tak jauh dari tempat penjagaan.

    Dalam suasana malam yang tenang dan hening, Abbad shalat malam dan larut dalam manisnya ayat-ayat Al Qur'an yang dibacanya. Dalam shalat itu ia membaca surat Al Kahfi dengan suara memilukan bagi siapa saja yang mendengarnya.

    Ketika Abbad tenggelam dalam kekhusyukan shalat Tahajud, seorang musuh datang menyelinap. Musuh itu yakin bahwa Rasulullah SAW ada di tempat itu dan orang yang sedang shalat itu adalah pengawal yang bertugas jaga.

    enggan menghentikan shalat
    Orang itu menyiapkan anak panah dan memanah Abbad dengan tepat mengenai tubuhnya. Abbad mencabut anak panah yang bersarang di tubuhnya sambil meneruskan bacaan dan tenggelam dalam shalat. Orang itu memanah lagi dan mengenai tubuh Abbad dengan jitu lagi. Abbad kembali mencabut anak panah dari tubuhnya dan kembali meneruskan ibadahnya.

    Kemudian orang itu memanah lagi dan Abbad mencabut lagi anak panahnya seperti dua anak panah sebelumnya.

    Kini giliran jaga diemban oleh Ammar bin Yasir pun tiba.. Abbad merangkak ke dekat saudaranya yang tidur lalu membangunkannya seraya berkata, "Bangunlah saudaraku, aku terluka parah dan lemas," kata Abbad.

    Sementara itu, si pemanah tadi yang mengetahui melihat pasangan saudara itu, buru-buru melarikan diri. Ammar menoleh ke arah Abbad dan melihat darah bercucuran dari tiga luka di tubuhnya.

    'Subhanallah, mengapa engkau tidak membangunkan aku ketika panah pertama mengenai tubuhmu saudaraku?" kata Ammar. "Aku sedang membaca Al Qur'an dalam shalat.

    Aku tidak ingin memutuskan bacaanku hingga selesai. Demi Allah, kalaulah tidak karena takut akan menyia-nyiakan tugas jaga yang dibebankan oleh Rasulullah SAW untuk menjaga pos perkemahan kaum muslimin, biarlah tubuhku putus daripada harus menghentikan bacaan Al Qur'an dalam shalat," jawab Abbad.

    Inilah salah satu kisah heroik dari sahabat yang bernama Abbad bin Bisyr dan ini merupakan salah satu dari karomah yang Allah SWT berikan kepadanya.

    sumber:kisah islamiah

    Tak Sakit Saat Tertembus Panah

    Posted by Unknown 3 comments

    Ketika sedang khusyuk shalat tahajud, tiba-tiba tubuh Abbad bin Bisyr ditembus beberapa anak panah. Anehnya, ia tidak merasakan sakit sama sekali.

    Dalam keadaan shalat, ia mencabut beberapa anak panah lantas melanjutkan shalatnya hingga malam usai.

    kisahnya.

     Beliau adalah Abbad bin Bisyr yang termasuk di antara ahli ibadah, tetapi juga termasuk golongan para pahlawan yang gagah berani dalam menegakkan Islam. Ketika Islam mulai tersiar di Madinah, usia Abbad bin Bisyr belum mencapai 25 tahun.

    Dia mendekatkan diri kepada seorang da'i dari Makkah yang bernama Mush'ab bin Umair. Dalam tempo singkat saja, hati keduanya telah terikat dalam ikatan iman yang kokoh. Abbad mulai belajar membaca Al Qur'an kepada Mush'ab. Suaranya merdu, menyejukkan hati serta menawan. Oleh karena itu, ia terkenal di kalangan para sahabat sebagai imam dan pembaca Al Qur'an.

    Abbad bin Bisyr turut berperang bersama Rasulullah SAW dalam tiap peperangan yang beliau pimpin. Dalam peperangan-peperangan itu, dia bertugas sebagai pemabawa Al Qur'an. Ketika Rasulullah SAW kembali dari perang Dzatur Riqa', beliau beristirahat dengan seluruh pasukan muslim di lereng sebuah bukit. Setibanya di tempat peristirahatan di atas bukit, Rasulullah SAW bertanya, "Siapa yang bertugas jaga malam ini?" "Kami ya Rasulullah," kata Abbad bin Bisyr dan Amar bin Yasir seraya berdiri.

    terkena anak panah
    Rasululah SAW telah menjadikan keduanya bersaudara ketika kaum Muhajirin baru tiba di Madinah. Ketika keduanya keluar ke pos penjagaan, Abbad bertanya kepada Ammar,
    "Siapa di antara kita yang berjaga terlebih dahulu?"
    "Aku yang tidur lebih dahulu," jawab Ammar yang bersiap untuk berbaring tak jauh dari tempat penjagaan.

    Dalam suasana malam yang tenang dan hening, Abbad shalat malam dan larut dalam manisnya ayat-ayat Al Qur'an yang dibacanya. Dalam shalat itu ia membaca surat Al Kahfi dengan suara memilukan bagi siapa saja yang mendengarnya.

    Ketika Abbad tenggelam dalam kekhusyukan shalat Tahajud, seorang musuh datang menyelinap. Musuh itu yakin bahwa Rasulullah SAW ada di tempat itu dan orang yang sedang shalat itu adalah pengawal yang bertugas jaga.

    enggan menghentikan shalat
    Orang itu menyiapkan anak panah dan memanah Abbad dengan tepat mengenai tubuhnya. Abbad mencabut anak panah yang bersarang di tubuhnya sambil meneruskan bacaan dan tenggelam dalam shalat. Orang itu memanah lagi dan mengenai tubuh Abbad dengan jitu lagi. Abbad kembali mencabut anak panah dari tubuhnya dan kembali meneruskan ibadahnya.

    Kemudian orang itu memanah lagi dan Abbad mencabut lagi anak panahnya seperti dua anak panah sebelumnya.

    Kini giliran jaga diemban oleh Ammar bin Yasir pun tiba.. Abbad merangkak ke dekat saudaranya yang tidur lalu membangunkannya seraya berkata, "Bangunlah saudaraku, aku terluka parah dan lemas," kata Abbad.

    Sementara itu, si pemanah tadi yang mengetahui melihat pasangan saudara itu, buru-buru melarikan diri. Ammar menoleh ke arah Abbad dan melihat darah bercucuran dari tiga luka di tubuhnya.

    'Subhanallah, mengapa engkau tidak membangunkan aku ketika panah pertama mengenai tubuhmu saudaraku?" kata Ammar. "Aku sedang membaca Al Qur'an dalam shalat.

    Aku tidak ingin memutuskan bacaanku hingga selesai. Demi Allah, kalaulah tidak karena takut akan menyia-nyiakan tugas jaga yang dibebankan oleh Rasulullah SAW untuk menjaga pos perkemahan kaum muslimin, biarlah tubuhku putus daripada harus menghentikan bacaan Al Qur'an dalam shalat," jawab Abbad.

    Inilah salah satu kisah heroik dari sahabat yang bernama Abbad bin Bisyr dan ini merupakan salah satu dari karomah yang Allah SWT berikan kepadanya.

    sumber:kisah islamiah

    TERJEMAHAN KITAB SAFINAH AN-NAJAH SAFINAH AN-NAJAH

    TERJEMAHAN KITAB SAFINAH AN-NAJAH SAFINAH AN-NAJAH
    BUBUKA
    Bismillaahi : ngawaitan abdi ngaos kana ieu kitab bari ngalap berkah kalawan nyeubat pirang-pirang jeuneungan gusti alloh.
    (anu sifat na gusti Alloh) Arrohmaani : anu maparinan nikmat ageung alloh di dunya ka mukmin jeung ka kafir.
    (tur anu sifat na gusti Alloh) Arrohiimi : anu maparinan nikmat alit alloh di akhirat ka mukmin wungkul.
    Alhamdu: ari sagala jinis puji eta tetep.
    Lillaahi: khusus pikeun gusti Alloh
    Robbil ‘Aalamin: anu ngurus sadaya alam.
    Wabihii: sareung ka gusti Alloh wungkul.
    Nasta’iinu: nyuhunkeun pitulung abdi sadaya.
    ‘Alaa Umuuriddunyaa: kana mang pirang-pirang urusan dunya
    Waddiini: jeung pirang-pirang urusan agama.
    Washollallaahu: sareung mugi-mugi nambih-nambih rohmat gusti Alloh.
    Wassalalama: sareung kasalameutan.
    ‘Alaa Sayyidinaa: ka jungjunan urang sadaya.
    Muhammadin: teuges na kanjeng nabi muhammad.
    Khootaman: anu janteun panungtung.
    Nabiyyiina: samudaya para nabi.
    Wa Aalihii: jeung ka kulawargina kanjeng nabi.
    Washohbihii: jeung ka para shohabatna kanjeng nabi.
    Ajma’iina: teugesna sadayana bae.
    Walaa Hawla: teu aya data upaya kanggo nyingkahan maksiat.
    Walaa Quwwata: sareung teu aya kakiatan kanggo ngalakonan tho’at.
    Illaa Billaahi: anging ku pitulung na gusti Alloh.
    (anu sifat na gusti Alloh) al’aliyyi: anu maha luhur
    (tur anu sifat na gusti Alloh) al ‘Azhiimi: anu maha agung.
    FASHLUN : ARI IEU ETA HIJI FASAL
    Arkaanul Islaami: ari pirang-pirang rukun islam (eta).
    Khomsatun :aya lima.
    Syahaadatu An Laa Ilaaha: kahiji nyaksikeun yen saeunya-eunya na teu aya pangeran anu wajib di ibadahan.
    Illallaahu: anging ka gusti Alloh.
    Wa Annna Muhammadan Rosuulullaahi: sareung nyaksikeun yen saeunya-eunya na kanjeng nabi Muhammad eta utusan Alloh.
    Wa Iqoomushsholaati: jeung ka dua na ngadeugkeun sholat.
    Wa Iitaauzzakaati: jeung ka tilu na nyumponan zakat.
    Wa Shoumu Romadhoona: jeung ka opat na puasa di bulan romadhon.
    Wa Hijjul Baiti: jeung ka lima na munggah haji ka baetulloh.
    Man: ka jalma.
    Istithoo’a:anu kawasa.
    Ilaihi: kana mumnggah haji (naon).
    Sabiilan: di jalan na. .
    QOOLA ALFAQIIH FI NADZHIMIHI:
    Ari puji nu sampurna eta tetep # kagungan alloh nu ka persifat lengkep.
    Rohmat alloh mugi tetp sareung salam # di jeng nabi muhammad mustika alam.
    Wa ba’duhu ieu anu di nadzhomkeun # kitab fiqih ngarah reusuep ngarapalkeun.
    Mugi ieu nadzhom sing manfaat gede # kanu ngaos ka lalaki ka awewe.
    FASAL MEURTELAKUEN RUKUN ISLAM.
    Ari rukun islam eta aya lima na # pek arapalkeun tong poho salilana.
    Rukun nu ka hiji maca syahadat na # rukun nu kadua ngadeugkeun sholat na.
    Rukun nu ka tilu nyumponan zakat na # rukun nu ka opat puasa romadhon na.
    Rukun nu ka lima munggah haji na # sinareung umroh ka baetulloh na.
    Pikeun jalma nu kawasa di jalan na # tah ieu teh sakabeh rukun islam na.

    KARANGAN SYAIKH SALIM BIN SAMIR HADROMI
    MADZHAB SYAFI’I

    TERJEMAHAN KITAB SAFINAH AN-NAJAH SAFINAH AN-NAJAH

    Posted by Unknown 2 comments

    TERJEMAHAN KITAB SAFINAH AN-NAJAH SAFINAH AN-NAJAH
    BUBUKA
    Bismillaahi : ngawaitan abdi ngaos kana ieu kitab bari ngalap berkah kalawan nyeubat pirang-pirang jeuneungan gusti alloh.
    (anu sifat na gusti Alloh) Arrohmaani : anu maparinan nikmat ageung alloh di dunya ka mukmin jeung ka kafir.
    (tur anu sifat na gusti Alloh) Arrohiimi : anu maparinan nikmat alit alloh di akhirat ka mukmin wungkul.
    Alhamdu: ari sagala jinis puji eta tetep.
    Lillaahi: khusus pikeun gusti Alloh
    Robbil ‘Aalamin: anu ngurus sadaya alam.
    Wabihii: sareung ka gusti Alloh wungkul.
    Nasta’iinu: nyuhunkeun pitulung abdi sadaya.
    ‘Alaa Umuuriddunyaa: kana mang pirang-pirang urusan dunya
    Waddiini: jeung pirang-pirang urusan agama.
    Washollallaahu: sareung mugi-mugi nambih-nambih rohmat gusti Alloh.
    Wassalalama: sareung kasalameutan.
    ‘Alaa Sayyidinaa: ka jungjunan urang sadaya.
    Muhammadin: teuges na kanjeng nabi muhammad.
    Khootaman: anu janteun panungtung.
    Nabiyyiina: samudaya para nabi.
    Wa Aalihii: jeung ka kulawargina kanjeng nabi.
    Washohbihii: jeung ka para shohabatna kanjeng nabi.
    Ajma’iina: teugesna sadayana bae.
    Walaa Hawla: teu aya data upaya kanggo nyingkahan maksiat.
    Walaa Quwwata: sareung teu aya kakiatan kanggo ngalakonan tho’at.
    Illaa Billaahi: anging ku pitulung na gusti Alloh.
    (anu sifat na gusti Alloh) al’aliyyi: anu maha luhur
    (tur anu sifat na gusti Alloh) al ‘Azhiimi: anu maha agung.
    FASHLUN : ARI IEU ETA HIJI FASAL
    Arkaanul Islaami: ari pirang-pirang rukun islam (eta).
    Khomsatun :aya lima.
    Syahaadatu An Laa Ilaaha: kahiji nyaksikeun yen saeunya-eunya na teu aya pangeran anu wajib di ibadahan.
    Illallaahu: anging ka gusti Alloh.
    Wa Annna Muhammadan Rosuulullaahi: sareung nyaksikeun yen saeunya-eunya na kanjeng nabi Muhammad eta utusan Alloh.
    Wa Iqoomushsholaati: jeung ka dua na ngadeugkeun sholat.
    Wa Iitaauzzakaati: jeung ka tilu na nyumponan zakat.
    Wa Shoumu Romadhoona: jeung ka opat na puasa di bulan romadhon.
    Wa Hijjul Baiti: jeung ka lima na munggah haji ka baetulloh.
    Man: ka jalma.
    Istithoo’a:anu kawasa.
    Ilaihi: kana mumnggah haji (naon).
    Sabiilan: di jalan na. .
    QOOLA ALFAQIIH FI NADZHIMIHI:
    Ari puji nu sampurna eta tetep # kagungan alloh nu ka persifat lengkep.
    Rohmat alloh mugi tetp sareung salam # di jeng nabi muhammad mustika alam.
    Wa ba’duhu ieu anu di nadzhomkeun # kitab fiqih ngarah reusuep ngarapalkeun.
    Mugi ieu nadzhom sing manfaat gede # kanu ngaos ka lalaki ka awewe.
    FASAL MEURTELAKUEN RUKUN ISLAM.
    Ari rukun islam eta aya lima na # pek arapalkeun tong poho salilana.
    Rukun nu ka hiji maca syahadat na # rukun nu kadua ngadeugkeun sholat na.
    Rukun nu ka tilu nyumponan zakat na # rukun nu ka opat puasa romadhon na.
    Rukun nu ka lima munggah haji na # sinareung umroh ka baetulloh na.
    Pikeun jalma nu kawasa di jalan na # tah ieu teh sakabeh rukun islam na.

    KARANGAN SYAIKH SALIM BIN SAMIR HADROMI
    MADZHAB SYAFI’I

    sapinah

    sapinah
    Syarat Tayamum

    فَصْلٌ
     فُرُوْضُ التَّيَمُّمِ خَمْسَةٌُ :
    اَلأَوَّلُ : نَقْلُ التُّرَابِ ،
    الثَّانِي : اَلنِّيَّةُ ،
    اَلثَّالِثُ : مَسْحُ اْلوَجْهِ ،
    اَلرَّابِعُ : مَسْحُ اْليَدَيْنِ إِلَى اْلمِرْفِقَيْنِ ،
    اَلْخَامِسُ : اَلتَّرْتِيْبُ بَيْنَ الْمَسْحَتَيْنِ


    Furuudhuttayammumi Khomsatun :
    Al-Awwalu Naqlutturoobi ,
    Ats-Tsaani Anniyyatu
    , Ats-Tsaalitsu Mashul Wajhi ,
    Ar-Roobi’u Mashul Yadaini Ilal Mirfaqoini
    Al-Khoomisu At-Tartiibu Bainal Mashataini .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang fardhuna tayamum eta aya 5 perkara :
    1.mindahkeun taneuh
    2.niat
    3.ngusap raray
    4.ngusap panangan dua dugi kana sikuna duanana
    5.tartib diantara dua usapan

    Syarat wudlu - Kitab safinah
    Sebelumnya

    Syuruuthul Wudhuui ‘Asyarotun : Al-Islamu , Wattamyiizu ,
    Wannaqoou ‘Anil Haidhi Wannifaasi  Wa’aM Maa Yamna’u Wushuulal Maai  ilal Basyaroti ,
    Wa An Laa Yakuuna ‘Alal ‘Adhwi Maa Yughoyyirul Maa-a , Wal’ilmu Bifardhiyyatihi ,
     Wa An Laa Ya’taqida Fardhon Min Furuudhihi Sunnatan , Wal Maau Ath-Thohuuru ,
    Wadukhuulul Waqti , Wal Muwaalatu Lidaaimil Hadatsi .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang syaratna wudhu eta aya 10 perkara :
    Islam
    Kudu Tamyiz
    Beresih tina hed jeung tina nifas
    Beresih tina perkara anu nyeugah kana neupina cai kana kulit
    Ulah aya kana anggahota wudhu teh perkara anu ngarobahkeun kana cai
    Uninga kana kafardhuannana wudhu
    Ulah nekadkeun kana hiji fardhu tina kafardhuannana wudhu kana sunnah
    Caina anu nyucikeun
    Leubeut ( manjing ) waktu
    Tuluy-tuluy pikeun jalma anu langgeung hadats.

    Safinah bagian susuci
    Bagian 2


    فصل
     شُرُوْطُ إِجْزَاءِ الْحَجَرْ ثَمَانِيَّةٌُ:
     أَنْ يَكُوْنَ بِثَلاَثَةِ أَحْجَارٍِ ،
     وَأَنْ يُنْقيَ اْلمَحَلُّ ، وَأَنْ لاَ يَجِفَّ النَّجْسُ ،
     وَلاَ يَنْتَقِلَ ، وَلاَ يَطْرَأَ عَلَيْهِ آخَرُ ،
     وَلاَ يُجَاوِزَ صَفَحتَهُ وَحَشَفَتَهُ ، وَلاَ يُصِيْبَهُ مَاءٌُ ،
    وَأَنْ تَكُوْنَ اْلأَحْجَارُ طَاهِرَةًَ





    Syuruuthul Ijdzaai lhajari Tsamaaniyatun :
    An Yakuuna Bitsalaatsati Ahjaarin ,
    Wa An Yunqiya Al-Mahalla ,
    Wa An Laa Yajiffa An-Najisu ,
    Walaa Yantaqila , Walaa
    Yathroa ‘Alaihi Aakhoru ,
    Walaa Yujaawiza Shofhatahu Wahasyafatahu ,
    Walaa Yushiibahu Maaun ,
    Wa An Laa Takuuna Al-Ahjaaru Thoohirotan .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang syarat cukupna susuci ku batu eta aya 8 :
    Kudu aya susucina teh make 3 batu
    Kudu nepi ka bersih tempatna ( tina najis )
    Ulah kaburu garing najisna
    Ulah pundah-pindah eta najis ( tina tempat kaluarna )
    Ulah datang kana eta najis teh najis anu sejen
    Ulah ngaliwat eta najis teh kana bobokongna
    Ulah keuna kana eta najis teh cai ( najisna ulah kakeunaan cai ).
    Kudu aya sakabeh batu teh eta batu suci

    Makna Laa Ilaaha Illallaah
    Hartina lafazh Laailahaa Illalloh


    فصل
     وَمَعْنىٰ لاَإِلٰهَ إِلاَّلله :
     لاَمَعْبُوْدَ بِحَقٍِّ فيِ اْلوُجُوْدِ إِلاَّ لله.

    Wama’naa Laa Ilaaha Illallaahu 
    Laa Ma’buda Bihaqqin Fil Wujuudi Illallaahu .

    Ari ieu hiji pasal
     Ari ma`nana teu aya pangeran anging Alloh nyaeta 
    hanteu aya deui anu wajib di ibadahan kalayan saleresna di alam wujud ieu ( alam dunya ) anging Alloh Swt.


    عَلاَمَاتُ اْلبُلُوْغِ ثَلاَثٌُ 
     تَمَامُ خَمْسَ عَشَرَةَ سَنَةًَ فِي الذَّكَرِوَاْلأِنْثَى ، 
    وَاْلاِحْتِلاَمُ فيِ الذَّكَرِوَاْلأُنْثٰى لِتِسْعِ سِنِيْنَ ،
     وَ اْلحَيْضُ فِي اْلأُنْثٰى لِتِسْعِ سِنِيْنَ

    ‘Alaamaatul Buluughi Tsalaatsun : Tamaamu Khomsa ‘Asyaro Sanatan Fidzdzakari Wal Untsaa , Wal Ihtilaamu Fidzdzakari Wal Untsaa Litis’i Siniina , Wal Haidhu Fil Untsaa Litis’i Siniina .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang cirina baleg ( dewasa ) eta aya 3 rupa :
    Geus sampurna umur 15 taun pikeun lalaki jeung pikeun awewe
    Ngimpi jima` ( sok sanajan teu kaluar mani ) pikeun lalaki jeung pikeun awewe karana umur ( minimal ) 9 taun
    Kaluar getih hed pikeun awewe karana geus umur 9 taun ( kalawan itungan taun Hijriyyah ). 

    Bab Rukun Iman sareng Rukun Islam
    Rukun Iman

    : فصل) أَرْكَانُ اْلإِسْلاَمُ خَمْسَةٌُ )
     شَهَادَةُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاََّلله وَأَنَّ مُحَمَّدً رَسُوْلُ للهِ
    وَإَقِامُ الصَّلاَةِ ،
    وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ ,
     وَ صَوْمُ رَمَضَانَ ،
     وَحِج الْبَيْتِ مَنْ اِسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلاًَ







    فصل    FASHLUN : ARI IEU ETA HIJI FASAL
    أَرْكَانُ اْلإِسْلاَمِ   ‘Arkaanul Islaami ‘  { ari pirang-pirang Rukun Islam }
    خَمْسَةٌُ  ‘ Khomsatun ‘  { eta aya 5 }
    شَهَادَةُ  ‘ Syahaadatu ‘  { nyakseni }
    أَنْ لاَإِلٰهَ   ‘ Al Laa Ilaaha ‘  { hanteu aya Pangeran anu wajib di ibadahan. }
    إِلاََّلله   ‘ Ilalloohu ‘  { anging Gusti Alloh }
    وَأَنَّ مُحَمَّدً   ‘ Wa Anna Muhammadan ‘  {sareung nyakseni kana saestuna Kanjeung Nabi Muhamma }
    رَسُوْلُ للهِ   ‘ Rosuululloohi ‘  {  eta utusan Alloh }
    وَإِقَامُ الصَّلاَةِ  ‘ Wa Iqoomush-Sholaati ‘  { Sareng ngadegkeun Sholat }
    وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ  ‘ Wa itaauz-Zakaati ‘  { Sareng nyumponan Zakat }
    وَ صَوْمُ رَمَضَانَ  ‘ Wa Shoumu Romadhoona ‘ { Sareng Puasa di bulan romadhon }
    َ وَحِج الْبَيْتِ  ’ Wa Hijjul Baiti ’ { Sareng munggah haji ka Baetulloh ( ka`bah ) }
    مَنْ    ‘ Man ‘ { ka jalma }
    اِسْتَطَاعَ   ‘ Istathoo’a  ‘   { anu kawasa }
    إِلَيْهِ  ‘ Ilaihi ‘  { kana munggah haji }
    سَبِيْلاًَ   ‘ Sabiilan ‘  { di jalanna }

    Rukun Islam 


     فصل
     أَرْكَانُ اْلإِيْمَانِ سِتَّةٌُ:
     أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلاَئِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ،  وَرُسُلِهِ
     وَبِالْيَوْمِ اْلآخِرِ، وَبِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ مِنَ اللهِ تَعَالَى.


    Arkaanul imaani Sittatun : An Tu’mina Billaahi , Wa Malaaikatihii , Wa Kutubihii , Wa Rusulihii , Walyaumil Aakhiri , Wabilqodari Khoyrihi Wasyarrihi Minalaahi Ta’aalaa .
    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang rukun iman eta aya 6 perkara :
    Percaya kalayan yaqin anjeun ka Alloh
    Percaya anjeun ka pirang-pirang malaikat-Na
    Percaya anjeun kana pirang-pirang kitab-Na
    Percaya anjeun ka pirang-pirang Utusan-Na
    Percaya anjeun kana poe akhir ( qiamah )
    Percaya anjeun kana papasten tegesna saena sareung awonna ti Alloh Swt.

    sapinah

    Posted by Unknown 2 comments

    sapinah
    Syarat Tayamum

    فَصْلٌ
     فُرُوْضُ التَّيَمُّمِ خَمْسَةٌُ :
    اَلأَوَّلُ : نَقْلُ التُّرَابِ ،
    الثَّانِي : اَلنِّيَّةُ ،
    اَلثَّالِثُ : مَسْحُ اْلوَجْهِ ،
    اَلرَّابِعُ : مَسْحُ اْليَدَيْنِ إِلَى اْلمِرْفِقَيْنِ ،
    اَلْخَامِسُ : اَلتَّرْتِيْبُ بَيْنَ الْمَسْحَتَيْنِ


    Furuudhuttayammumi Khomsatun :
    Al-Awwalu Naqlutturoobi ,
    Ats-Tsaani Anniyyatu
    , Ats-Tsaalitsu Mashul Wajhi ,
    Ar-Roobi’u Mashul Yadaini Ilal Mirfaqoini
    Al-Khoomisu At-Tartiibu Bainal Mashataini .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang fardhuna tayamum eta aya 5 perkara :
    1.mindahkeun taneuh
    2.niat
    3.ngusap raray
    4.ngusap panangan dua dugi kana sikuna duanana
    5.tartib diantara dua usapan

    Syarat wudlu - Kitab safinah
    Sebelumnya

    Syuruuthul Wudhuui ‘Asyarotun : Al-Islamu , Wattamyiizu ,
    Wannaqoou ‘Anil Haidhi Wannifaasi  Wa’aM Maa Yamna’u Wushuulal Maai  ilal Basyaroti ,
    Wa An Laa Yakuuna ‘Alal ‘Adhwi Maa Yughoyyirul Maa-a , Wal’ilmu Bifardhiyyatihi ,
     Wa An Laa Ya’taqida Fardhon Min Furuudhihi Sunnatan , Wal Maau Ath-Thohuuru ,
    Wadukhuulul Waqti , Wal Muwaalatu Lidaaimil Hadatsi .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang syaratna wudhu eta aya 10 perkara :
    Islam
    Kudu Tamyiz
    Beresih tina hed jeung tina nifas
    Beresih tina perkara anu nyeugah kana neupina cai kana kulit
    Ulah aya kana anggahota wudhu teh perkara anu ngarobahkeun kana cai
    Uninga kana kafardhuannana wudhu
    Ulah nekadkeun kana hiji fardhu tina kafardhuannana wudhu kana sunnah
    Caina anu nyucikeun
    Leubeut ( manjing ) waktu
    Tuluy-tuluy pikeun jalma anu langgeung hadats.

    Safinah bagian susuci
    Bagian 2


    فصل
     شُرُوْطُ إِجْزَاءِ الْحَجَرْ ثَمَانِيَّةٌُ:
     أَنْ يَكُوْنَ بِثَلاَثَةِ أَحْجَارٍِ ،
     وَأَنْ يُنْقيَ اْلمَحَلُّ ، وَأَنْ لاَ يَجِفَّ النَّجْسُ ،
     وَلاَ يَنْتَقِلَ ، وَلاَ يَطْرَأَ عَلَيْهِ آخَرُ ،
     وَلاَ يُجَاوِزَ صَفَحتَهُ وَحَشَفَتَهُ ، وَلاَ يُصِيْبَهُ مَاءٌُ ،
    وَأَنْ تَكُوْنَ اْلأَحْجَارُ طَاهِرَةًَ





    Syuruuthul Ijdzaai lhajari Tsamaaniyatun :
    An Yakuuna Bitsalaatsati Ahjaarin ,
    Wa An Yunqiya Al-Mahalla ,
    Wa An Laa Yajiffa An-Najisu ,
    Walaa Yantaqila , Walaa
    Yathroa ‘Alaihi Aakhoru ,
    Walaa Yujaawiza Shofhatahu Wahasyafatahu ,
    Walaa Yushiibahu Maaun ,
    Wa An Laa Takuuna Al-Ahjaaru Thoohirotan .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang syarat cukupna susuci ku batu eta aya 8 :
    Kudu aya susucina teh make 3 batu
    Kudu nepi ka bersih tempatna ( tina najis )
    Ulah kaburu garing najisna
    Ulah pundah-pindah eta najis ( tina tempat kaluarna )
    Ulah datang kana eta najis teh najis anu sejen
    Ulah ngaliwat eta najis teh kana bobokongna
    Ulah keuna kana eta najis teh cai ( najisna ulah kakeunaan cai ).
    Kudu aya sakabeh batu teh eta batu suci

    Makna Laa Ilaaha Illallaah
    Hartina lafazh Laailahaa Illalloh


    فصل
     وَمَعْنىٰ لاَإِلٰهَ إِلاَّلله :
     لاَمَعْبُوْدَ بِحَقٍِّ فيِ اْلوُجُوْدِ إِلاَّ لله.

    Wama’naa Laa Ilaaha Illallaahu 
    Laa Ma’buda Bihaqqin Fil Wujuudi Illallaahu .

    Ari ieu hiji pasal
     Ari ma`nana teu aya pangeran anging Alloh nyaeta 
    hanteu aya deui anu wajib di ibadahan kalayan saleresna di alam wujud ieu ( alam dunya ) anging Alloh Swt.


    عَلاَمَاتُ اْلبُلُوْغِ ثَلاَثٌُ 
     تَمَامُ خَمْسَ عَشَرَةَ سَنَةًَ فِي الذَّكَرِوَاْلأِنْثَى ، 
    وَاْلاِحْتِلاَمُ فيِ الذَّكَرِوَاْلأُنْثٰى لِتِسْعِ سِنِيْنَ ،
     وَ اْلحَيْضُ فِي اْلأُنْثٰى لِتِسْعِ سِنِيْنَ

    ‘Alaamaatul Buluughi Tsalaatsun : Tamaamu Khomsa ‘Asyaro Sanatan Fidzdzakari Wal Untsaa , Wal Ihtilaamu Fidzdzakari Wal Untsaa Litis’i Siniina , Wal Haidhu Fil Untsaa Litis’i Siniina .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang cirina baleg ( dewasa ) eta aya 3 rupa :
    Geus sampurna umur 15 taun pikeun lalaki jeung pikeun awewe
    Ngimpi jima` ( sok sanajan teu kaluar mani ) pikeun lalaki jeung pikeun awewe karana umur ( minimal ) 9 taun
    Kaluar getih hed pikeun awewe karana geus umur 9 taun ( kalawan itungan taun Hijriyyah ). 

    Bab Rukun Iman sareng Rukun Islam
    Rukun Iman

    : فصل) أَرْكَانُ اْلإِسْلاَمُ خَمْسَةٌُ )
     شَهَادَةُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاََّلله وَأَنَّ مُحَمَّدً رَسُوْلُ للهِ
    وَإَقِامُ الصَّلاَةِ ،
    وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ ,
     وَ صَوْمُ رَمَضَانَ ،
     وَحِج الْبَيْتِ مَنْ اِسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلاًَ







    فصل    FASHLUN : ARI IEU ETA HIJI FASAL
    أَرْكَانُ اْلإِسْلاَمِ   ‘Arkaanul Islaami ‘  { ari pirang-pirang Rukun Islam }
    خَمْسَةٌُ  ‘ Khomsatun ‘  { eta aya 5 }
    شَهَادَةُ  ‘ Syahaadatu ‘  { nyakseni }
    أَنْ لاَإِلٰهَ   ‘ Al Laa Ilaaha ‘  { hanteu aya Pangeran anu wajib di ibadahan. }
    إِلاََّلله   ‘ Ilalloohu ‘  { anging Gusti Alloh }
    وَأَنَّ مُحَمَّدً   ‘ Wa Anna Muhammadan ‘  {sareung nyakseni kana saestuna Kanjeung Nabi Muhamma }
    رَسُوْلُ للهِ   ‘ Rosuululloohi ‘  {  eta utusan Alloh }
    وَإِقَامُ الصَّلاَةِ  ‘ Wa Iqoomush-Sholaati ‘  { Sareng ngadegkeun Sholat }
    وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ  ‘ Wa itaauz-Zakaati ‘  { Sareng nyumponan Zakat }
    وَ صَوْمُ رَمَضَانَ  ‘ Wa Shoumu Romadhoona ‘ { Sareng Puasa di bulan romadhon }
    َ وَحِج الْبَيْتِ  ’ Wa Hijjul Baiti ’ { Sareng munggah haji ka Baetulloh ( ka`bah ) }
    مَنْ    ‘ Man ‘ { ka jalma }
    اِسْتَطَاعَ   ‘ Istathoo’a  ‘   { anu kawasa }
    إِلَيْهِ  ‘ Ilaihi ‘  { kana munggah haji }
    سَبِيْلاًَ   ‘ Sabiilan ‘  { di jalanna }

    Rukun Islam 


     فصل
     أَرْكَانُ اْلإِيْمَانِ سِتَّةٌُ:
     أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلاَئِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ،  وَرُسُلِهِ
     وَبِالْيَوْمِ اْلآخِرِ، وَبِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ مِنَ اللهِ تَعَالَى.


    Arkaanul imaani Sittatun : An Tu’mina Billaahi , Wa Malaaikatihii , Wa Kutubihii , Wa Rusulihii , Walyaumil Aakhiri , Wabilqodari Khoyrihi Wasyarrihi Minalaahi Ta’aalaa .
    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang rukun iman eta aya 6 perkara :
    Percaya kalayan yaqin anjeun ka Alloh
    Percaya anjeun ka pirang-pirang malaikat-Na
    Percaya anjeun kana pirang-pirang kitab-Na
    Percaya anjeun ka pirang-pirang Utusan-Na
    Percaya anjeun kana poe akhir ( qiamah )
    Percaya anjeun kana papasten tegesna saena sareung awonna ti Alloh Swt.

    NADZHOMAN ‘AQOID IMAN NU 50 TEH

    PAMUGI CING BERKAH KANU NGARAOS NA. AAMIIN.
    BISMILLAH NGAWITAN LISAN#
    REK NYEUBARKEUN KATUHANAN.
    GUSTI ALLOH PANJEUNEUNGAN#
    KAWEUNTAR TUR ASIH PISAN.
    ALHAMDULILLH PAMUJI#
    KA GUSTI ALLOH SAHIJI.
    RAHMAT SALAM KAJENG NABI#
    OGE SINARENG ASHABI.
    AMMA BA’DU SABA’DA NA#
    URANG TEH WAJIB TERANG NA.
    KA GUSTI ALLOH SIFAT NA#
    NU WAJIB JEUNG NU MUHAL NA.
    DUA PULUH NU WAJIB NA#
    DUA PULUH NU MUHAL NA.
    NGAN HIJI SIFAT WEUNANG NA#
    PAT PULUH HIJI JUMLAH NA.
    DINA IEU ELMU USHUL#
    TAMBA BINGUNG OSOK NGU’UL.
    OPAT NU WAJIB DI RUSUL#
    OPAT NU MUHAL ULAH CUL.
    NU WEUNANG NA HIJI BAE#
    SANAOS DI RUSUL OGE.
    TAFSIR NA ENGKE PEURLENTE#
    NGAOSNA SING SAE-SAE.
    ‘AQOID IMAN KA ALLOH TA’ALA SIFAT NU WAJIB SAREUNG NU MUHAL NA:
    HIJI WAJIB WUJUD # MUHAL ALLOH ‘ADAM
    HARTOSNA ALLOH AYA # MUSTAHIL ALLOH TEU AYA
    DUA WAJIB QIDAM # MUHAL ALLOH HUDUTS
    HARTOSNA ALLOH TIHEULA # MUSTAHIL AYA ANYAR NA
    TILU WAJIB BAQO # MUHAL ALLOH FANA
    HARTOSNA ALLOH LANGGEUNG # MUSTAHIL AYA RUKSAK NA
    OPAT  WAJIB MUKHO # LAFATU LIL HAWADITSI
    MUHAL ALLOH ETA # ANU MUMATSALAH
    HARTOSNA ALLOH BEDA # JEUNG SAKABEH NU ANYAR
    MUSTAHIL ALLOH ETA # SARUA REUJEUNG NU ANYAR
    LIMA WAJIB QIYA MUHU BI NAFSIHI # MUHAL ALLOH ETA IHTIYAJ BI GHOIRIHI
    HARTOSNA ALLOH NGADEUG # KALAWAN DZAT ANJEUN NA
    MUSTAHIL ALLOH BUTUH # KANA DZAT LIYAN NA
    GEUNEUP WAHDANIYAT # MUHAL TA’ADUDAAT
    HARTOSNA ALLOH NUNGGAL # MUSTAHIL NU BINGBILANGAN
    TUJUH WAJIB QUDROT # MUHAL ALLOH ‘AJAZAH
    HARTOSNA ALLOH KAWASA # MUSTAHIL AYA APEUS NA
    DALAPAN WAJIB IRODAT # MUHAL ALLOH KAROHAH
    HARTOSNA ALLOH KEURSA # MUSTAHIL ALLOH KAPAKSA
    SALAPAN WAJIB ‘ILMU # MUHAL ALLOH JAAHIL
    HARTOSNA ALLOH UNINGA # MUSTAHIL AYA BODO NA
    SAPULUH WAJIB HAYAT # MUHAL ALLOH MAOT
    HARTOSNA ALLOH JUMEUNEUNG # MUSTAHIL AYA MAOT NA
    SABEULAS WAJIB SAMA’ # MUHAL ALLOH ASHOM
    HARTOSNA ALLOH NGARUNGU # MUSTAHIL HEUNTEU NGARUNGU
    DUA BEULAS WAJIB BASHOR # MUHAL ALLOH A ‘MA
    HARTOSNA ALLOH NINGALI # MUSTAHIL HEUNTEU NINGALI
    TILU BEULAS WAJIB KALAM # MUHAL ALLOH BAKAM
    HARTOSNA ALLOH NGANDIKA # MUSTAHIL HEUNTEU NGANDIKA
    OPAT BEULAS QOWNUHU QOODIROON # MUHAL QOWNUHU ‘AJIZAN
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU KAWASA
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI ANU APEUS (2x)
    LIMA BEULAS QOWNUHU MURIDAN # MUHAL QOWNUHU KAARIHAN
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU KEURSA
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI ANU KAPAKSA (2x)
    GEUNEUP BEULAS QOWNUHU ‘ALIMAN # MUHAL QOWNUHU JAAHILAN
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU UNINGA
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI ANU BODO (2x)
    TUJUH BEULAS QOWNUHU HAYYAN # MUHAL QOWNUHU MAYYITAN
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU HIRUP
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI ANU MAOT(2x)
    DALAPAN BEULAS QOWNUHU SAMI’AN # MUHAL QOWNUHU ASHOMA
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU NGARUNGU
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI TEU NGARUNGU (2x)
    SALAPAN BEULAS QOWNUHU BASHIROON # MUHAL QOWNUHU ‘UMYAAN
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU NINGALI
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI TEU NINGALI (2x)
    DUA PULUH QOWNUHU MUTAKALLIMAAN # MUHAL QOWNUHU BUKMAAN
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU NGANDIKA
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI TEU NGANDIKA (2x)
    ‘AQOID IMAN KA ALLOH TA’ALA SIFAT NU WEUNANG NA:
    ARI SIFAT ANU WEUNANG # DI GUSTI ALLOH SING TEURANG
    ETA HIJI HEUNTEU MANG-MANG #ETA URANG WAJIB TEURANG
    NYTANA FI’LU MUMKININ # REUJEUNG WA TARKU MUMKININ
    WEUNANG ALLOH DAMEUL MUMKIN # WEUNANG TINGAL DAMEUL MUMKIN
    ‘AQOID IMAN KA PARA ROSUL NA ALLOH TA’ALA SIFAT ANU WAJIB SAREUNG ANU MUHAL NA:
    SIFAT NU WAJIB DI RUSUL # JALMA AGUNG ANU PUNJUL
    OPAT NU WAJIB NA WUNGKUL# JEUNG OPAT NU MUSTAHIL
    REUJUNG HIJI NU WEUNANG NA # JUMLAH SALAPAN KABEH NA
    SAKITU SIFAT-SIFAT NA NABI RUSUL SADAYANA.
    HIJI WAJIB SHIDIQ # MUHAL RUSUL KIDZIB
    HARTOSNA RUSUL BEUNER # MUSTAHIL RUSUL TEU BEUNER
    DUA WAJIB AMANAT # MUHAL RUSUL KHIYANAT
    HARTOSNA KAPEURCAYA # MUSTAHIL DI RUSUL CIDRA
    TILU WAJIB TABLIGH # MUHAL RUSUL KITMAN
    HARTOSNA NGADONGKAPKEUN  # MUSTAHIL RUSUL NYUMPUTKEUN
    OPAT WAJIB FATHONAH # MUHAL RUSUL BALADAH
    HARTOSNA RUSUL PINTEUR # MUSTAHIL AYA BEULEUT NA
    ‘AQOID IMAN KA PARA ROSUL NA ALLOH TA’ALA SIFAT ANU WEUNANG NA:
    SIFAT NU WEUNANG DI RUSUL # HIJI A’ROD BASYARIYAH
    NYAETA SIFAT KAMANU # SA AN NU TEU NGADATANGKEUN
    KANA SIFAT KA KURANGAN # DINA MARTABAT NA RUSUL (2X)
    JUMLAH SAKABEH ‘AQOID IMAN :
    JUMLAH KABEH ‘AQOID NA # LIMA PULUH SADAYANA
    SING APAL HIJI-HIJI NA # ULAH POHO SALILANA
    ‘AQOID NU LIMA PULUH # LAMUN CAN DI ‘ITIQODKEUN
    IBADAH CAN DI TARIMA # SABAB TACAN SAH IMAN NA

    dari berbagai sumber

    NADZHOMAN ‘AQOID IMAN NU 50 TEH

    Posted by Unknown 2 comments

    PAMUGI CING BERKAH KANU NGARAOS NA. AAMIIN.
    BISMILLAH NGAWITAN LISAN#
    REK NYEUBARKEUN KATUHANAN.
    GUSTI ALLOH PANJEUNEUNGAN#
    KAWEUNTAR TUR ASIH PISAN.
    ALHAMDULILLH PAMUJI#
    KA GUSTI ALLOH SAHIJI.
    RAHMAT SALAM KAJENG NABI#
    OGE SINARENG ASHABI.
    AMMA BA’DU SABA’DA NA#
    URANG TEH WAJIB TERANG NA.
    KA GUSTI ALLOH SIFAT NA#
    NU WAJIB JEUNG NU MUHAL NA.
    DUA PULUH NU WAJIB NA#
    DUA PULUH NU MUHAL NA.
    NGAN HIJI SIFAT WEUNANG NA#
    PAT PULUH HIJI JUMLAH NA.
    DINA IEU ELMU USHUL#
    TAMBA BINGUNG OSOK NGU’UL.
    OPAT NU WAJIB DI RUSUL#
    OPAT NU MUHAL ULAH CUL.
    NU WEUNANG NA HIJI BAE#
    SANAOS DI RUSUL OGE.
    TAFSIR NA ENGKE PEURLENTE#
    NGAOSNA SING SAE-SAE.
    ‘AQOID IMAN KA ALLOH TA’ALA SIFAT NU WAJIB SAREUNG NU MUHAL NA:
    HIJI WAJIB WUJUD # MUHAL ALLOH ‘ADAM
    HARTOSNA ALLOH AYA # MUSTAHIL ALLOH TEU AYA
    DUA WAJIB QIDAM # MUHAL ALLOH HUDUTS
    HARTOSNA ALLOH TIHEULA # MUSTAHIL AYA ANYAR NA
    TILU WAJIB BAQO # MUHAL ALLOH FANA
    HARTOSNA ALLOH LANGGEUNG # MUSTAHIL AYA RUKSAK NA
    OPAT  WAJIB MUKHO # LAFATU LIL HAWADITSI
    MUHAL ALLOH ETA # ANU MUMATSALAH
    HARTOSNA ALLOH BEDA # JEUNG SAKABEH NU ANYAR
    MUSTAHIL ALLOH ETA # SARUA REUJEUNG NU ANYAR
    LIMA WAJIB QIYA MUHU BI NAFSIHI # MUHAL ALLOH ETA IHTIYAJ BI GHOIRIHI
    HARTOSNA ALLOH NGADEUG # KALAWAN DZAT ANJEUN NA
    MUSTAHIL ALLOH BUTUH # KANA DZAT LIYAN NA
    GEUNEUP WAHDANIYAT # MUHAL TA’ADUDAAT
    HARTOSNA ALLOH NUNGGAL # MUSTAHIL NU BINGBILANGAN
    TUJUH WAJIB QUDROT # MUHAL ALLOH ‘AJAZAH
    HARTOSNA ALLOH KAWASA # MUSTAHIL AYA APEUS NA
    DALAPAN WAJIB IRODAT # MUHAL ALLOH KAROHAH
    HARTOSNA ALLOH KEURSA # MUSTAHIL ALLOH KAPAKSA
    SALAPAN WAJIB ‘ILMU # MUHAL ALLOH JAAHIL
    HARTOSNA ALLOH UNINGA # MUSTAHIL AYA BODO NA
    SAPULUH WAJIB HAYAT # MUHAL ALLOH MAOT
    HARTOSNA ALLOH JUMEUNEUNG # MUSTAHIL AYA MAOT NA
    SABEULAS WAJIB SAMA’ # MUHAL ALLOH ASHOM
    HARTOSNA ALLOH NGARUNGU # MUSTAHIL HEUNTEU NGARUNGU
    DUA BEULAS WAJIB BASHOR # MUHAL ALLOH A ‘MA
    HARTOSNA ALLOH NINGALI # MUSTAHIL HEUNTEU NINGALI
    TILU BEULAS WAJIB KALAM # MUHAL ALLOH BAKAM
    HARTOSNA ALLOH NGANDIKA # MUSTAHIL HEUNTEU NGANDIKA
    OPAT BEULAS QOWNUHU QOODIROON # MUHAL QOWNUHU ‘AJIZAN
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU KAWASA
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI ANU APEUS (2x)
    LIMA BEULAS QOWNUHU MURIDAN # MUHAL QOWNUHU KAARIHAN
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU KEURSA
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI ANU KAPAKSA (2x)
    GEUNEUP BEULAS QOWNUHU ‘ALIMAN # MUHAL QOWNUHU JAAHILAN
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU UNINGA
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI ANU BODO (2x)
    TUJUH BEULAS QOWNUHU HAYYAN # MUHAL QOWNUHU MAYYITAN
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU HIRUP
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI ANU MAOT(2x)
    DALAPAN BEULAS QOWNUHU SAMI’AN # MUHAL QOWNUHU ASHOMA
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU NGARUNGU
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI TEU NGARUNGU (2x)
    SALAPAN BEULAS QOWNUHU BASHIROON # MUHAL QOWNUHU ‘UMYAAN
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU NINGALI
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI TEU NINGALI (2x)
    DUA PULUH QOWNUHU MUTAKALLIMAAN # MUHAL QOWNUHU BUKMAAN
    HARTOSNA ETA ALLOH # BUKTI ANU NGANDIKA
    MUSTAHIL ETA ALLOH # BUKTI TEU NGANDIKA (2x)
    ‘AQOID IMAN KA ALLOH TA’ALA SIFAT NU WEUNANG NA:
    ARI SIFAT ANU WEUNANG # DI GUSTI ALLOH SING TEURANG
    ETA HIJI HEUNTEU MANG-MANG #ETA URANG WAJIB TEURANG
    NYTANA FI’LU MUMKININ # REUJEUNG WA TARKU MUMKININ
    WEUNANG ALLOH DAMEUL MUMKIN # WEUNANG TINGAL DAMEUL MUMKIN
    ‘AQOID IMAN KA PARA ROSUL NA ALLOH TA’ALA SIFAT ANU WAJIB SAREUNG ANU MUHAL NA:
    SIFAT NU WAJIB DI RUSUL # JALMA AGUNG ANU PUNJUL
    OPAT NU WAJIB NA WUNGKUL# JEUNG OPAT NU MUSTAHIL
    REUJUNG HIJI NU WEUNANG NA # JUMLAH SALAPAN KABEH NA
    SAKITU SIFAT-SIFAT NA NABI RUSUL SADAYANA.
    HIJI WAJIB SHIDIQ # MUHAL RUSUL KIDZIB
    HARTOSNA RUSUL BEUNER # MUSTAHIL RUSUL TEU BEUNER
    DUA WAJIB AMANAT # MUHAL RUSUL KHIYANAT
    HARTOSNA KAPEURCAYA # MUSTAHIL DI RUSUL CIDRA
    TILU WAJIB TABLIGH # MUHAL RUSUL KITMAN
    HARTOSNA NGADONGKAPKEUN  # MUSTAHIL RUSUL NYUMPUTKEUN
    OPAT WAJIB FATHONAH # MUHAL RUSUL BALADAH
    HARTOSNA RUSUL PINTEUR # MUSTAHIL AYA BEULEUT NA
    ‘AQOID IMAN KA PARA ROSUL NA ALLOH TA’ALA SIFAT ANU WEUNANG NA:
    SIFAT NU WEUNANG DI RUSUL # HIJI A’ROD BASYARIYAH
    NYAETA SIFAT KAMANU # SA AN NU TEU NGADATANGKEUN
    KANA SIFAT KA KURANGAN # DINA MARTABAT NA RUSUL (2X)
    JUMLAH SAKABEH ‘AQOID IMAN :
    JUMLAH KABEH ‘AQOID NA # LIMA PULUH SADAYANA
    SING APAL HIJI-HIJI NA # ULAH POHO SALILANA
    ‘AQOID NU LIMA PULUH # LAMUN CAN DI ‘ITIQODKEUN
    IBADAH CAN DI TARIMA # SABAB TACAN SAH IMAN NA

    dari berbagai sumber

    sapinah

    Syarat Tayamum

    فَصْلٌ
     فُرُوْضُ التَّيَمُّمِ خَمْسَةٌُ :
    اَلأَوَّلُ : نَقْلُ التُّرَابِ ،
    الثَّانِي : اَلنِّيَّةُ ،
    اَلثَّالِثُ : مَسْحُ اْلوَجْهِ ،
    اَلرَّابِعُ : مَسْحُ اْليَدَيْنِ إِلَى اْلمِرْفِقَيْنِ ،
    اَلْخَامِسُ : اَلتَّرْتِيْبُ بَيْنَ الْمَسْحَتَيْنِ


    Furuudhuttayammumi Khomsatun :
    Al-Awwalu Naqlutturoobi ,
    Ats-Tsaani Anniyyatu
    , Ats-Tsaalitsu Mashul Wajhi ,
    Ar-Roobi’u Mashul Yadaini Ilal Mirfaqoini
    Al-Khoomisu At-Tartiibu Bainal Mashataini .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang fardhuna tayamum eta aya 5 perkara :
    1.mindahkeun taneuh
    2.niat
    3.ngusap raray
    4.ngusap panangan dua dugi kana sikuna duanana
    5.tartib diantara dua usapan

    Syarat wudlu - Kitab safinah
    Sebelumnya



    Syuruuthul Wudhuui ‘Asyarotun : Al-Islamu , Wattamyiizu ,
    Wannaqoou ‘Anil Haidhi Wannifaasi  Wa’aM Maa Yamna’u Wushuulal Maai  ilal Basyaroti ,
    Wa An Laa Yakuuna ‘Alal ‘Adhwi Maa Yughoyyirul Maa-a , Wal’ilmu Bifardhiyyatihi ,
     Wa An Laa Ya’taqida Fardhon Min Furuudhihi Sunnatan , Wal Maau Ath-Thohuuru ,
    Wadukhuulul Waqti , Wal Muwaalatu Lidaaimil Hadatsi .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang syaratna wudhu eta aya 10 perkara :
    Islam
    Kudu Tamyiz
    Beresih tina hed jeung tina nifas
    Beresih tina perkara anu nyeugah kana neupina cai kana kulit
    Ulah aya kana anggahota wudhu teh perkara anu ngarobahkeun kana cai
    Uninga kana kafardhuannana wudhu
    Ulah nekadkeun kana hiji fardhu tina kafardhuannana wudhu kana sunnah
    Caina anu nyucikeun
    Leubeut ( manjing ) waktu
    Tuluy-tuluy pikeun jalma anu langgeung hadats.

    Safinah bagian susuci
    Bagian 2


    فصل
     شُرُوْطُ إِجْزَاءِ الْحَجَرْ ثَمَانِيَّةٌُ:
     أَنْ يَكُوْنَ بِثَلاَثَةِ أَحْجَارٍِ ،
     وَأَنْ يُنْقيَ اْلمَحَلُّ ، وَأَنْ لاَ يَجِفَّ النَّجْسُ ،
     وَلاَ يَنْتَقِلَ ، وَلاَ يَطْرَأَ عَلَيْهِ آخَرُ ،
     وَلاَ يُجَاوِزَ صَفَحتَهُ وَحَشَفَتَهُ ، وَلاَ يُصِيْبَهُ مَاءٌُ ،
    وَأَنْ تَكُوْنَ اْلأَحْجَارُ طَاهِرَةًَ





    Syuruuthul Ijdzaai lhajari Tsamaaniyatun :
    An Yakuuna Bitsalaatsati Ahjaarin ,
    Wa An Yunqiya Al-Mahalla ,
    Wa An Laa Yajiffa An-Najisu ,
    Walaa Yantaqila , Walaa
    Yathroa ‘Alaihi Aakhoru ,
    Walaa Yujaawiza Shofhatahu Wahasyafatahu ,
    Walaa Yushiibahu Maaun ,
    Wa An Laa Takuuna Al-Ahjaaru Thoohirotan .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang syarat cukupna susuci ku batu eta aya 8 :
    Kudu aya susucina teh make 3 batu
    Kudu nepi ka bersih tempatna ( tina najis )
    Ulah kaburu garing najisna
    Ulah pundah-pindah eta najis ( tina tempat kaluarna )
    Ulah datang kana eta najis teh najis anu sejen
    Ulah ngaliwat eta najis teh kana bobokongna
    Ulah keuna kana eta najis teh cai ( najisna ulah kakeunaan cai ).
    Kudu aya sakabeh batu teh eta batu suci


    Makna Laa Ilaaha Illallaah
    Hartina lafazh Laailahaa Illalloh


    فصل
     وَمَعْنىٰ لاَإِلٰهَ إِلاَّلله :
     لاَمَعْبُوْدَ بِحَقٍِّ فيِ اْلوُجُوْدِ إِلاَّ لله.

    Wama’naa Laa Ilaaha Illallaahu
    Laa Ma’buda Bihaqqin Fil Wujuudi Illallaahu .

    Ari ieu hiji pasal
     Ari ma`nana teu aya pangeran anging Alloh nyaeta
    hanteu aya deui anu wajib di ibadahan kalayan saleresna di alam wujud ieu ( alam dunya ) anging Alloh Swt.


    عَلاَمَاتُ اْلبُلُوْغِ ثَلاَثٌُ
     تَمَامُ خَمْسَ عَشَرَةَ سَنَةًَ فِي الذَّكَرِوَاْلأِنْثَى ،
    وَاْلاِحْتِلاَمُ فيِ الذَّكَرِوَاْلأُنْثٰى لِتِسْعِ سِنِيْنَ ،
     وَ اْلحَيْضُ فِي اْلأُنْثٰى لِتِسْعِ سِنِيْنَ

    ‘Alaamaatul Buluughi Tsalaatsun : Tamaamu Khomsa ‘Asyaro Sanatan Fidzdzakari Wal Untsaa , Wal Ihtilaamu Fidzdzakari Wal Untsaa Litis’i Siniina , Wal Haidhu Fil Untsaa Litis’i Siniina .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang cirina baleg ( dewasa ) eta aya 3 rupa :
    Geus sampurna umur 15 taun pikeun lalaki jeung pikeun awewe
    Ngimpi jima` ( sok sanajan teu kaluar mani ) pikeun lalaki jeung pikeun awewe karana umur ( minimal ) 9 taun
    Kaluar getih hed pikeun awewe karana geus umur 9 taun ( kalawan itungan taun Hijriyyah ).


    Bab Rukun Iman sareng Rukun Islam
    Rukun Iman


    : فصل) أَرْكَانُ اْلإِسْلاَمُ خَمْسَةٌُ )
     شَهَادَةُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاََّلله وَأَنَّ مُحَمَّدً رَسُوْلُ للهِ
    وَإَقِامُ الصَّلاَةِ ،
    وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ ,
     وَ صَوْمُ رَمَضَانَ ،
     وَحِج الْبَيْتِ مَنْ اِسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلاًَ


    فصل    FASHLUN : ARI IEU ETA HIJI FASAL
    أَرْكَانُ اْلإِسْلاَمِ   ‘Arkaanul Islaami ‘  { ari pirang-pirang Rukun Islam }
    خَمْسَةٌُ  ‘ Khomsatun ‘  { eta aya 5 }
    شَهَادَةُ  ‘ Syahaadatu ‘  { nyakseni }
    أَنْ لاَإِلٰهَ   ‘ Al Laa Ilaaha ‘  { hanteu aya Pangeran anu wajib di ibadahan. }
    إِلاََّلله   ‘ Ilalloohu ‘  { anging Gusti Alloh }
    وَأَنَّ مُحَمَّدً   ‘ Wa Anna Muhammadan ‘  {sareung nyakseni kana saestuna Kanjeung Nabi Muhamma }
    رَسُوْلُ للهِ   ‘ Rosuululloohi ‘  {  eta utusan Alloh }
    وَإِقَامُ الصَّلاَةِ  ‘ Wa Iqoomush-Sholaati ‘  { Sareng ngadegkeun Sholat }
    وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ  ‘ Wa itaauz-Zakaati ‘  { Sareng nyumponan Zakat }
    وَ صَوْمُ رَمَضَانَ  ‘ Wa Shoumu Romadhoona ‘ { Sareng Puasa di bulan romadhon }
    َ وَحِج الْبَيْتِ  ’ Wa Hijjul Baiti ’ { Sareng munggah haji ka Baetulloh ( ka`bah ) }
    مَنْ    ‘ Man ‘ { ka jalma }
    اِسْتَطَاعَ   ‘ Istathoo’a  ‘   { anu kawasa }
    إِلَيْهِ  ‘ Ilaihi ‘  { kana munggah haji }
    سَبِيْلاًَ   ‘ Sabiilan ‘  { di jalanna }


    Rukun Islam

     فصل
     أَرْكَانُ اْلإِيْمَانِ سِتَّةٌُ:
     أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلاَئِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ،  وَرُسُلِهِ
     وَبِالْيَوْمِ اْلآخِرِ، وَبِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ مِنَ اللهِ تَعَالَى.


    Arkaanul imaani Sittatun : An Tu’mina Billaahi , Wa Malaaikatihii , Wa Kutubihii , Wa Rusulihii , Walyaumil Aakhiri , Wabilqodari Khoyrihi Wasyarrihi Minalaahi Ta’aalaa .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang rukun iman eta aya 6 perkara :
    Percaya kalayan yaqin anjeun ka Alloh
    Percaya anjeun ka pirang-pirang malaikat-Na
    Percaya anjeun kana pirang-pirang kitab-Na
    Percaya anjeun ka pirang-pirang Utusan-Na
    Percaya anjeun kana poe akhir ( qiamah )
    Percaya anjeun kana papasten tegesna saena sareung awonna ti Alloh Swt.

    sapinah

    Posted by Unknown 1 comment

    Syarat Tayamum

    فَصْلٌ
     فُرُوْضُ التَّيَمُّمِ خَمْسَةٌُ :
    اَلأَوَّلُ : نَقْلُ التُّرَابِ ،
    الثَّانِي : اَلنِّيَّةُ ،
    اَلثَّالِثُ : مَسْحُ اْلوَجْهِ ،
    اَلرَّابِعُ : مَسْحُ اْليَدَيْنِ إِلَى اْلمِرْفِقَيْنِ ،
    اَلْخَامِسُ : اَلتَّرْتِيْبُ بَيْنَ الْمَسْحَتَيْنِ


    Furuudhuttayammumi Khomsatun :
    Al-Awwalu Naqlutturoobi ,
    Ats-Tsaani Anniyyatu
    , Ats-Tsaalitsu Mashul Wajhi ,
    Ar-Roobi’u Mashul Yadaini Ilal Mirfaqoini
    Al-Khoomisu At-Tartiibu Bainal Mashataini .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang fardhuna tayamum eta aya 5 perkara :
    1.mindahkeun taneuh
    2.niat
    3.ngusap raray
    4.ngusap panangan dua dugi kana sikuna duanana
    5.tartib diantara dua usapan

    Syarat wudlu - Kitab safinah
    Sebelumnya



    Syuruuthul Wudhuui ‘Asyarotun : Al-Islamu , Wattamyiizu ,
    Wannaqoou ‘Anil Haidhi Wannifaasi  Wa’aM Maa Yamna’u Wushuulal Maai  ilal Basyaroti ,
    Wa An Laa Yakuuna ‘Alal ‘Adhwi Maa Yughoyyirul Maa-a , Wal’ilmu Bifardhiyyatihi ,
     Wa An Laa Ya’taqida Fardhon Min Furuudhihi Sunnatan , Wal Maau Ath-Thohuuru ,
    Wadukhuulul Waqti , Wal Muwaalatu Lidaaimil Hadatsi .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang syaratna wudhu eta aya 10 perkara :
    Islam
    Kudu Tamyiz
    Beresih tina hed jeung tina nifas
    Beresih tina perkara anu nyeugah kana neupina cai kana kulit
    Ulah aya kana anggahota wudhu teh perkara anu ngarobahkeun kana cai
    Uninga kana kafardhuannana wudhu
    Ulah nekadkeun kana hiji fardhu tina kafardhuannana wudhu kana sunnah
    Caina anu nyucikeun
    Leubeut ( manjing ) waktu
    Tuluy-tuluy pikeun jalma anu langgeung hadats.

    Safinah bagian susuci
    Bagian 2


    فصل
     شُرُوْطُ إِجْزَاءِ الْحَجَرْ ثَمَانِيَّةٌُ:
     أَنْ يَكُوْنَ بِثَلاَثَةِ أَحْجَارٍِ ،
     وَأَنْ يُنْقيَ اْلمَحَلُّ ، وَأَنْ لاَ يَجِفَّ النَّجْسُ ،
     وَلاَ يَنْتَقِلَ ، وَلاَ يَطْرَأَ عَلَيْهِ آخَرُ ،
     وَلاَ يُجَاوِزَ صَفَحتَهُ وَحَشَفَتَهُ ، وَلاَ يُصِيْبَهُ مَاءٌُ ،
    وَأَنْ تَكُوْنَ اْلأَحْجَارُ طَاهِرَةًَ





    Syuruuthul Ijdzaai lhajari Tsamaaniyatun :
    An Yakuuna Bitsalaatsati Ahjaarin ,
    Wa An Yunqiya Al-Mahalla ,
    Wa An Laa Yajiffa An-Najisu ,
    Walaa Yantaqila , Walaa
    Yathroa ‘Alaihi Aakhoru ,
    Walaa Yujaawiza Shofhatahu Wahasyafatahu ,
    Walaa Yushiibahu Maaun ,
    Wa An Laa Takuuna Al-Ahjaaru Thoohirotan .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang syarat cukupna susuci ku batu eta aya 8 :
    Kudu aya susucina teh make 3 batu
    Kudu nepi ka bersih tempatna ( tina najis )
    Ulah kaburu garing najisna
    Ulah pundah-pindah eta najis ( tina tempat kaluarna )
    Ulah datang kana eta najis teh najis anu sejen
    Ulah ngaliwat eta najis teh kana bobokongna
    Ulah keuna kana eta najis teh cai ( najisna ulah kakeunaan cai ).
    Kudu aya sakabeh batu teh eta batu suci


    Makna Laa Ilaaha Illallaah
    Hartina lafazh Laailahaa Illalloh


    فصل
     وَمَعْنىٰ لاَإِلٰهَ إِلاَّلله :
     لاَمَعْبُوْدَ بِحَقٍِّ فيِ اْلوُجُوْدِ إِلاَّ لله.

    Wama’naa Laa Ilaaha Illallaahu
    Laa Ma’buda Bihaqqin Fil Wujuudi Illallaahu .

    Ari ieu hiji pasal
     Ari ma`nana teu aya pangeran anging Alloh nyaeta
    hanteu aya deui anu wajib di ibadahan kalayan saleresna di alam wujud ieu ( alam dunya ) anging Alloh Swt.


    عَلاَمَاتُ اْلبُلُوْغِ ثَلاَثٌُ
     تَمَامُ خَمْسَ عَشَرَةَ سَنَةًَ فِي الذَّكَرِوَاْلأِنْثَى ،
    وَاْلاِحْتِلاَمُ فيِ الذَّكَرِوَاْلأُنْثٰى لِتِسْعِ سِنِيْنَ ،
     وَ اْلحَيْضُ فِي اْلأُنْثٰى لِتِسْعِ سِنِيْنَ

    ‘Alaamaatul Buluughi Tsalaatsun : Tamaamu Khomsa ‘Asyaro Sanatan Fidzdzakari Wal Untsaa , Wal Ihtilaamu Fidzdzakari Wal Untsaa Litis’i Siniina , Wal Haidhu Fil Untsaa Litis’i Siniina .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang cirina baleg ( dewasa ) eta aya 3 rupa :
    Geus sampurna umur 15 taun pikeun lalaki jeung pikeun awewe
    Ngimpi jima` ( sok sanajan teu kaluar mani ) pikeun lalaki jeung pikeun awewe karana umur ( minimal ) 9 taun
    Kaluar getih hed pikeun awewe karana geus umur 9 taun ( kalawan itungan taun Hijriyyah ).


    Bab Rukun Iman sareng Rukun Islam
    Rukun Iman


    : فصل) أَرْكَانُ اْلإِسْلاَمُ خَمْسَةٌُ )
     شَهَادَةُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاََّلله وَأَنَّ مُحَمَّدً رَسُوْلُ للهِ
    وَإَقِامُ الصَّلاَةِ ،
    وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ ,
     وَ صَوْمُ رَمَضَانَ ،
     وَحِج الْبَيْتِ مَنْ اِسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلاًَ


    فصل    FASHLUN : ARI IEU ETA HIJI FASAL
    أَرْكَانُ اْلإِسْلاَمِ   ‘Arkaanul Islaami ‘  { ari pirang-pirang Rukun Islam }
    خَمْسَةٌُ  ‘ Khomsatun ‘  { eta aya 5 }
    شَهَادَةُ  ‘ Syahaadatu ‘  { nyakseni }
    أَنْ لاَإِلٰهَ   ‘ Al Laa Ilaaha ‘  { hanteu aya Pangeran anu wajib di ibadahan. }
    إِلاََّلله   ‘ Ilalloohu ‘  { anging Gusti Alloh }
    وَأَنَّ مُحَمَّدً   ‘ Wa Anna Muhammadan ‘  {sareung nyakseni kana saestuna Kanjeung Nabi Muhamma }
    رَسُوْلُ للهِ   ‘ Rosuululloohi ‘  {  eta utusan Alloh }
    وَإِقَامُ الصَّلاَةِ  ‘ Wa Iqoomush-Sholaati ‘  { Sareng ngadegkeun Sholat }
    وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ  ‘ Wa itaauz-Zakaati ‘  { Sareng nyumponan Zakat }
    وَ صَوْمُ رَمَضَانَ  ‘ Wa Shoumu Romadhoona ‘ { Sareng Puasa di bulan romadhon }
    َ وَحِج الْبَيْتِ  ’ Wa Hijjul Baiti ’ { Sareng munggah haji ka Baetulloh ( ka`bah ) }
    مَنْ    ‘ Man ‘ { ka jalma }
    اِسْتَطَاعَ   ‘ Istathoo’a  ‘   { anu kawasa }
    إِلَيْهِ  ‘ Ilaihi ‘  { kana munggah haji }
    سَبِيْلاًَ   ‘ Sabiilan ‘  { di jalanna }


    Rukun Islam

     فصل
     أَرْكَانُ اْلإِيْمَانِ سِتَّةٌُ:
     أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلاَئِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ،  وَرُسُلِهِ
     وَبِالْيَوْمِ اْلآخِرِ، وَبِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ مِنَ اللهِ تَعَالَى.


    Arkaanul imaani Sittatun : An Tu’mina Billaahi , Wa Malaaikatihii , Wa Kutubihii , Wa Rusulihii , Walyaumil Aakhiri , Wabilqodari Khoyrihi Wasyarrihi Minalaahi Ta’aalaa .

    Ari ieu hiji pasal
    Ari pirang-pirang rukun iman eta aya 6 perkara :
    Percaya kalayan yaqin anjeun ka Alloh
    Percaya anjeun ka pirang-pirang malaikat-Na
    Percaya anjeun kana pirang-pirang kitab-Na
    Percaya anjeun ka pirang-pirang Utusan-Na
    Percaya anjeun kana poe akhir ( qiamah )
    Percaya anjeun kana papasten tegesna saena sareung awonna ti Alloh Swt.

    Kitab Tafsir

    Kitab Tafsir
    Hadits riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
    Rasulullah bersabda: Ketika diperintahkan kepada Bani Israel, masukilah pintu itu sambil sujud dan mengucapkan: "Ampunilah dosa kami", niscaya dosa-dosamu akan diampuni. Lalu mereka mengganti dan memasuki pintu itu sambil merayap atas dubur mereka dan mengucapkan: "Sebiji gandum dalam sehelai rambut". (Shahih Muslim No.5330)

    Hadis riwayat Anas bin Malik, ia berkata:
    Bahwa Allah Taala menurunkan wahyu kepada Rasulullah secara beruntun menjelang wafat sampai beliau wafat, dan wahyu yang paling banyak diturunkan adalah pada hari kewafatan Rasulullah. (Shahih Muslim No.5331)

    Hadis riwayat Umar, ia berkata:
    Dari Thariq bin Syihab bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Umar: Sesungguhnya kamu sekalian membaca suatu ayat yang andaikata diturunkan kepada kami, niscaya hari itu kami jadikan hari raya. Umar berkata: Aku tahu di mana dan di hari apa ayat itu diturunkan serta di mana Rasulullah berada ketika ayat itu diturunkan. Ayat tersebut diturunkan di Arafah saat Rasulullah sedang wukuf di Arafah. Sufyan berkata: Aku ragu-ragu apakah hari itu Jumat atau bukan. Ayat tersebut adalah "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu". (Shahih Muslim No.5332)

    Hadis riwayat Aisyah, ia berkata:
    Dari Urwah bin Zubair, bahwa ia bertanya kepada Aisyah tentang firman Allah: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga atau empat.
    Aisyah berkata:
    Hai keponakanku, ayat itu berbicara tentang seorang anak perempuan yatim yang berada dalam asuhan walinya, di mana harta anak perempuan itu telah bercampur dengan harta wali, kemudian wali itu tertarik dengan harta dan kecantikannya dan ingin mengawininya tanpa membayar mahar yang layak seperti yang akan dibayar orang lain kepada anak perempuan itu.
    Sehingga para wali dilarang menikahi mereka, kecuali bila mereka berlaku adil dan membayar mahar yang layak (mitsil) dan para wali juga diperintahkan untuk menikahi perempuan lain yang baik bagi mereka. Urwah melanjutkan:
    Aisyah berkata:
    Sesudah turun ayat ini, para sahabat meminta fatwa kepada Rasulullah tentang perempuan yatim yang berada dalam asuhan, lalu Allah menurunkan ayat: Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Alquran (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka,
    sedang kamu ingin mengawini mereka. Aisyah berkata: Maksud firman Allah Taala: Dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Alquran adalah ayat pertama yang ada dalam firman Allah: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi. Adapun maksud ayat lain yang berbunyi: Sedang kamu ingin mengawini mereka, adalah ketidaksenangan seorang wali di antara kamu terhadap perempuan yatim asuhannya yang tidak memiliki harta dan kecantikan sehingga mereka dilarang menikahi perempuan yatim yang banyak harta serta cantik kecuali dengan membayar mahar mitsil karena ketidaksenangan mereka kepada perempuan yatim yang miskin dan tidak cantik. (Shahih Muslim No.5335)

    Hadis riwayat Aisyah, ia berkata: Tentang firman Allah: Barang siapa yang miskin, maka ia boleh memakan (menggunakan) harta itu menurut dengan yang sepantasnya, ia berkata: Ayat ini diturunkan mengenai seorang wali yang mengurus harta anak yatim serta yang mengasuh dan mendidiknya, jika ia membutuhkan ia boleh memakan harta anak yatim itu dengan yang sewajarnya. (Shahih Muslim No.5339)

    Hadis riwayat Aisyah, ia berkata: Tentang firman Allah: Ketika mereka datang kepadamu dari atas dan bawahmu, dan ketika penglihatan mulai kabur dan hati naik sampai ke tenggorokan, ia berkata: Peristiwa ini terjadi ketika perang Khandaq. (Shahih Muslim No.5341)

    Hadis riwayat Aisyah, ia berkata: Tentang firman Allah: Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, ia berkata: Ayat ini berbicara tentang seorang wanita yang sudah lama berumah tangga, kemudian suaminya bermaksud menceraikannya. Karena itu ia berkata: Jangan ceraikan aku! Kamu aku bebaskan dari kewajiban-kewajiban terhadapku! Maka turunlah ayat ini. (Shahih Muslim No.5342)

    Hadis riwayat Ibnu Abbas, ia berkata: Dari Said bin Jubair, ia berkata: Penduduk Kufah berselisih mengenai ayat: Barang siapa membunuh orang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka Jahanam, maka aku pergi menjumpai Ibnu Abbas untuk menanyakan ayat ini. Ia menjawab: Ayat tersebut termasuk ayat-ayat yang terakhir diturunkan dan tidak ada satu ayat pun yang menasakhnya (membatalkan hukumnya). (Shahih Muslim No.5345)

    Hadis riwayat Ibnu Abbas, ia berkata: Beberapa kaum bertemu dengan seorang lelaki yang sedang menggembalakan kambingnya, kemudian orang itu memberi salam: Assalamu'alaikum! Mereka langsung menangkap dan membunuhnya serta merampas kambing-kambingnya, maka turunlah ayat: Dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan salam kepadamu: Kamu bukan orang mukmin. Ibnu Abbas membacanya: "As-salaam". (Shahih Muslim No.5350)

    Hadis riwayat Barra', ia berkata:
    Dahulu, Jika orang-orang Ansar menunaikan haji, lalu mereka kembali (ke rumah mereka), mereka memasuki rumah mereka melalui pintu belakang. Kemudian seorang Ansar memasuki rumahnya melalui pintu depan, lalu hal itu dipertanyakan kepadanya, maka turunlah ayat: Bukanlah merupakan kebaktian memasuki rumah-rumah dari belakangnya. (Shahih Muslim No.5351)

    1. Tentang firman Allah: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka 

    Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.: Tentang firman Allah: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah). Ia berkata: Ada sekelompok jin yang masuk Islam. Sebelum itu mereka disembah manusia, maka orang-orang yang menyembah (jin) itu tetap menyembah mereka padahal sebagian jin itu telah masuk Islam. (Shahih Muslim No.5356)

    2. Surat Al-Baraah (At-Taubah), surat Al-Anfaal dan surat Al-Hasyr 

    Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Dari Said bin Jubair, ia berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Abbas ra.: Bagaimana dengan surat At-Taubah? Ia berkata: At-Taubah! Ia adalah Fadhihah (yang menampakkan aib). Tidak henti-hentinya turun ayat "wa minhum" (dan di antara mereka), "wa minhum" (dan di antara mereka), sampai mereka mengira bahwa tidak ada seorang pun di antara kami yang rahasianya tidak disebut dalam surat itu. Aku bertanya lagi: Bagaimana dengan surat Al-Anfaal? Ia menjawab: Surat itu diturunkan ketika Perang Badar. Bagaimana dengan surat Al-Hasyr? Tanyaku. Ia menjawab: Diturunkan berkenaan dengan Bani Nadhir. (Shahih Muslim No.5359)

    3. Turunnya ayat yang mengharamkan khamar 

    Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Umar berkhutbah di atas mimbar Rasulullah saw. Setelah membaca hamdalah dan memuji Allah, ia berkata: Sesungguhnya telah diturunkan ayat tentang pengharaman khamar (minuman keras) yang terbuat dari lima jenis; gandum, jelai, kurma, anggur dan madu. Khamar adalah sesuatu yang menghilangkan kesadaran akal. Dan ada tiga perkara, wahai hadirin sekalian, yang aku ingin sekali Rasulullah saw. mewasiatkan kepada kita yaitu mengenai warisan kakek, kalalah dan perkara-perkara yang masuk dalam kategori riba. (Shahih Muslim No.5360)

    4. Tentang firman Allah: Inilah dua golongan yang bertengkar mengenai Tuhan mereka 

    Hadis riwayat Abu Zar ra.: Dari Qais bin Ubad ia berkata: Aku mendengar Abu Zar bersumpah bahwa ayat: Inilah dua golongan yang bertengkar mengenai Tuhan mereka. Ayat itu turun mengenai orang-orang yang berperang dalam Perang Badar, yaitu Hamzah, Ali, Ubaidah bin Harits, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah dan Walid bin Utbah. (Shahih Muslim No.5362)

    Kitab Tafsir

    Posted by Unknown 1 comment

    Kitab Tafsir
    Hadits riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
    Rasulullah bersabda: Ketika diperintahkan kepada Bani Israel, masukilah pintu itu sambil sujud dan mengucapkan: "Ampunilah dosa kami", niscaya dosa-dosamu akan diampuni. Lalu mereka mengganti dan memasuki pintu itu sambil merayap atas dubur mereka dan mengucapkan: "Sebiji gandum dalam sehelai rambut". (Shahih Muslim No.5330)

    Hadis riwayat Anas bin Malik, ia berkata:
    Bahwa Allah Taala menurunkan wahyu kepada Rasulullah secara beruntun menjelang wafat sampai beliau wafat, dan wahyu yang paling banyak diturunkan adalah pada hari kewafatan Rasulullah. (Shahih Muslim No.5331)

    Hadis riwayat Umar, ia berkata:
    Dari Thariq bin Syihab bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Umar: Sesungguhnya kamu sekalian membaca suatu ayat yang andaikata diturunkan kepada kami, niscaya hari itu kami jadikan hari raya. Umar berkata: Aku tahu di mana dan di hari apa ayat itu diturunkan serta di mana Rasulullah berada ketika ayat itu diturunkan. Ayat tersebut diturunkan di Arafah saat Rasulullah sedang wukuf di Arafah. Sufyan berkata: Aku ragu-ragu apakah hari itu Jumat atau bukan. Ayat tersebut adalah "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu". (Shahih Muslim No.5332)

    Hadis riwayat Aisyah, ia berkata:
    Dari Urwah bin Zubair, bahwa ia bertanya kepada Aisyah tentang firman Allah: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga atau empat.
    Aisyah berkata:
    Hai keponakanku, ayat itu berbicara tentang seorang anak perempuan yatim yang berada dalam asuhan walinya, di mana harta anak perempuan itu telah bercampur dengan harta wali, kemudian wali itu tertarik dengan harta dan kecantikannya dan ingin mengawininya tanpa membayar mahar yang layak seperti yang akan dibayar orang lain kepada anak perempuan itu.
    Sehingga para wali dilarang menikahi mereka, kecuali bila mereka berlaku adil dan membayar mahar yang layak (mitsil) dan para wali juga diperintahkan untuk menikahi perempuan lain yang baik bagi mereka. Urwah melanjutkan:
    Aisyah berkata:
    Sesudah turun ayat ini, para sahabat meminta fatwa kepada Rasulullah tentang perempuan yatim yang berada dalam asuhan, lalu Allah menurunkan ayat: Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Alquran (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka,
    sedang kamu ingin mengawini mereka. Aisyah berkata: Maksud firman Allah Taala: Dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Alquran adalah ayat pertama yang ada dalam firman Allah: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi. Adapun maksud ayat lain yang berbunyi: Sedang kamu ingin mengawini mereka, adalah ketidaksenangan seorang wali di antara kamu terhadap perempuan yatim asuhannya yang tidak memiliki harta dan kecantikan sehingga mereka dilarang menikahi perempuan yatim yang banyak harta serta cantik kecuali dengan membayar mahar mitsil karena ketidaksenangan mereka kepada perempuan yatim yang miskin dan tidak cantik. (Shahih Muslim No.5335)

    Hadis riwayat Aisyah, ia berkata: Tentang firman Allah: Barang siapa yang miskin, maka ia boleh memakan (menggunakan) harta itu menurut dengan yang sepantasnya, ia berkata: Ayat ini diturunkan mengenai seorang wali yang mengurus harta anak yatim serta yang mengasuh dan mendidiknya, jika ia membutuhkan ia boleh memakan harta anak yatim itu dengan yang sewajarnya. (Shahih Muslim No.5339)

    Hadis riwayat Aisyah, ia berkata: Tentang firman Allah: Ketika mereka datang kepadamu dari atas dan bawahmu, dan ketika penglihatan mulai kabur dan hati naik sampai ke tenggorokan, ia berkata: Peristiwa ini terjadi ketika perang Khandaq. (Shahih Muslim No.5341)

    Hadis riwayat Aisyah, ia berkata: Tentang firman Allah: Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, ia berkata: Ayat ini berbicara tentang seorang wanita yang sudah lama berumah tangga, kemudian suaminya bermaksud menceraikannya. Karena itu ia berkata: Jangan ceraikan aku! Kamu aku bebaskan dari kewajiban-kewajiban terhadapku! Maka turunlah ayat ini. (Shahih Muslim No.5342)

    Hadis riwayat Ibnu Abbas, ia berkata: Dari Said bin Jubair, ia berkata: Penduduk Kufah berselisih mengenai ayat: Barang siapa membunuh orang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka Jahanam, maka aku pergi menjumpai Ibnu Abbas untuk menanyakan ayat ini. Ia menjawab: Ayat tersebut termasuk ayat-ayat yang terakhir diturunkan dan tidak ada satu ayat pun yang menasakhnya (membatalkan hukumnya). (Shahih Muslim No.5345)

    Hadis riwayat Ibnu Abbas, ia berkata: Beberapa kaum bertemu dengan seorang lelaki yang sedang menggembalakan kambingnya, kemudian orang itu memberi salam: Assalamu'alaikum! Mereka langsung menangkap dan membunuhnya serta merampas kambing-kambingnya, maka turunlah ayat: Dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan salam kepadamu: Kamu bukan orang mukmin. Ibnu Abbas membacanya: "As-salaam". (Shahih Muslim No.5350)

    Hadis riwayat Barra', ia berkata:
    Dahulu, Jika orang-orang Ansar menunaikan haji, lalu mereka kembali (ke rumah mereka), mereka memasuki rumah mereka melalui pintu belakang. Kemudian seorang Ansar memasuki rumahnya melalui pintu depan, lalu hal itu dipertanyakan kepadanya, maka turunlah ayat: Bukanlah merupakan kebaktian memasuki rumah-rumah dari belakangnya. (Shahih Muslim No.5351)

    1. Tentang firman Allah: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka 

    Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.: Tentang firman Allah: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah). Ia berkata: Ada sekelompok jin yang masuk Islam. Sebelum itu mereka disembah manusia, maka orang-orang yang menyembah (jin) itu tetap menyembah mereka padahal sebagian jin itu telah masuk Islam. (Shahih Muslim No.5356)

    2. Surat Al-Baraah (At-Taubah), surat Al-Anfaal dan surat Al-Hasyr 

    Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Dari Said bin Jubair, ia berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Abbas ra.: Bagaimana dengan surat At-Taubah? Ia berkata: At-Taubah! Ia adalah Fadhihah (yang menampakkan aib). Tidak henti-hentinya turun ayat "wa minhum" (dan di antara mereka), "wa minhum" (dan di antara mereka), sampai mereka mengira bahwa tidak ada seorang pun di antara kami yang rahasianya tidak disebut dalam surat itu. Aku bertanya lagi: Bagaimana dengan surat Al-Anfaal? Ia menjawab: Surat itu diturunkan ketika Perang Badar. Bagaimana dengan surat Al-Hasyr? Tanyaku. Ia menjawab: Diturunkan berkenaan dengan Bani Nadhir. (Shahih Muslim No.5359)

    3. Turunnya ayat yang mengharamkan khamar 

    Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Umar berkhutbah di atas mimbar Rasulullah saw. Setelah membaca hamdalah dan memuji Allah, ia berkata: Sesungguhnya telah diturunkan ayat tentang pengharaman khamar (minuman keras) yang terbuat dari lima jenis; gandum, jelai, kurma, anggur dan madu. Khamar adalah sesuatu yang menghilangkan kesadaran akal. Dan ada tiga perkara, wahai hadirin sekalian, yang aku ingin sekali Rasulullah saw. mewasiatkan kepada kita yaitu mengenai warisan kakek, kalalah dan perkara-perkara yang masuk dalam kategori riba. (Shahih Muslim No.5360)

    4. Tentang firman Allah: Inilah dua golongan yang bertengkar mengenai Tuhan mereka 

    Hadis riwayat Abu Zar ra.: Dari Qais bin Ubad ia berkata: Aku mendengar Abu Zar bersumpah bahwa ayat: Inilah dua golongan yang bertengkar mengenai Tuhan mereka. Ayat itu turun mengenai orang-orang yang berperang dalam Perang Badar, yaitu Hamzah, Ali, Ubaidah bin Harits, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah dan Walid bin Utbah. (Shahih Muslim No.5362)

    Kitab Cobaan Dan Tanda-Tanda Hari Kiamat

    Kitab Cobaan Dan Tanda-Tanda Hari Kiamat

    1. Hampir tibanya fitnah dan terbukanya dinding Yakjuj dan Makjuj 

    Hadis riwayat Zainab binti Jahsy ra.: Bahwa Nabi saw. bangun dari tidurnya sambil bersabda: Laa ilaaha illallaah, celakalah orang-orang Arab karena suatu bencana akan terjadi, yaitu hari ini dinding (bendungan) Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Dan Sufyan (perawi hadis ini) melingkarkan jarinya membentuk angka sepuluh (membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan ibu jari). Aku (Zainab binti Jahsy) bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kita semua akan binasa padahal di antara kita banyak terdapat orang-orang saleh? Beliau menjawab: Ya, jika banyak terjadi kemaksiatan. (Shahih Muslim No.5128) 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
     Dari Nabi saw., beliau bersabda: Hari ini dinding Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Wuhaib (perawi hadis) melingkarkan jarinya membentuk angka sembilan puluh (menekuk jari telunjuk sampai ke pangkal ibu jari). (Shahih Muslim No.5130)

    2. Pembenaman tentara yang menyerbu Kakbah 

    Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bergerak-gerak di dalam tidurnya, maka kami bertanya: Wahai Rasulullah, ketika engkau tidur, engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan? Beliau menjawab: Mengherankan! Ada sekelompok manusia dari umatku yang datang menuju Baitullah karena seorang lelaki Quraisy yang berlindung di Baitullah, sehingga ketika mereka telah tiba di suatu padang sahara mereka dibenamkan. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, di jalan itu banyak berkumpul manusia? Beliau menjawab: Benar! Di antara mereka terdapat orang yang pintar, orang yang terpaksa dan ada juga orang yang dalam perjalanan mereka seluruhnya binasa dalam satu waktu lalu mereka akan dibangkitkan oleh Allah di tempat yang berbeda-beda sesuai dengan niat mereka. (Shahih Muslim No.5134)

    3. Turunnya fitnah bagaikan turunnya air hujan 

    Hadis riwayat Usamah ra.: Bahwa Nabi saw. menaiki salah satu bangunan tinggi di Madinah, kemudian beliau bersabda: Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di antara rumah-rumahmu bagaikan tempat turunnya air hujan. (Shahih Muslim No.5135) Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan terjadi fitnah di mana orang yang duduk (menghindar dari fitnah itu) lebih baik daripada yang berdiri dan orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan dan orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari (yang terlibat dalam fitnah). Orang yang mendekatinya akan dibinasakan. Barang siapa yang mendapatkan tempat berlindung darinya, hendaklah ia berlindung. (Shahih Muslim No.5136)

    4. Jika dua orang muslim bertarung, masing-masing menghunus pedang 

    Hadis riwayat Abu Bakrah ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Apabila dua orang muslim saling bertarung dengan menghunus pedang mereka, maka pembunuh dan yang terbunuh, keduanya akan masuk neraka. Aku (Abu Bakrah) bertanya atau beliau ditanya: Wahai Rasulullah, kalau yang membunuh itu sudah jelas berdosa, tetapi bagaimana dengan yang terbunuh? Beliau menjawab: Karena sesungguhnya ia juga ingin membunuh saudaranya. (Shahih Muslim No.5139)

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.,
    ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah dua golongan besar saling berperang sehingga pecahlah peperangan hebat antara keduanya padahal dakwah mereka adalah satu. (Shahih Muslim No.5142) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah banyak peristiwa haraj. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah haraj itu? Beliau menjawab: Pembunuhan, pembunuhan. (Shahih Muslim No.5143)

    5. Pemberitahuan Nabi saw. tentang apa yang akan terjadi hingga hari kiamat 

    Hadis riwayat Hudzaifah bin Yaman ra.: Hudzaifah bin Yaman berkata: Demi Allah, aku adalah orang yang paling mengetahui setiap fitnah yang akan terjadi dari sejak zamanku sekarang sampai hari kiamat, karena Rasulullah saw. pernah membisikkan kepadaku sesuatu tentang hal itu yang tidak pernah dibicarakan kepada orang selainku. Tetapi Rasulullah saw. pernah bersabda ketika beliau bicara dalam suatu majelis yang aku hadiri tentang fitnah. Kemudian Rasulullah saw. bersabda sambil menyebutkan satu-persatu fitnah-fitnah itu di antaranya adalah tiga fitnah yang hampir tidak meninggalkan sesuatu apa pun, di antaranya juga ada fitnah yang seperti hembusan angin musim panas, ada yang kecil dan ada yang besar. (Shahih Muslim No.5146)

    6. Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas, sehingga manusia saling membunuh (berperang) untuk mendapatkannya. Lalu terbunuhlah dari setiap seratus orang sebanyak sembilan puluh sembilan dan setiap orang dari mereka berkata: Semoga akulah orang yang selamat. (Shahih Muslim No.5152)

    7. Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah 

    Hijaz Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah Hijaz yang dapat menerangi leher-leher unta di Basrah. (Shahih Muslim No.5164)

    8. Fitnah itu akan terjadi di tempat terbitnya matahari, tempat dua tanduk setan muncul 

    Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda sambil menghadap ke arah timur: Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana! Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana. Yaitu tempat muncul tanduk setan. (Shahih Muslim No.5167)

    9. Kiamat tidak akan terjadi sebelum suku Daus menyembah Dzul Khalashah 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum pinggul-pinggul kaum wanita suku Daus bergoyang di sekeliling Dzul Khalashah, yaitu sebuah berhala yang disembah suku Daus di Tabalah pada zaman jahiliah. (Tabalah adalah nama daerah di Yaman). (Shahih Muslim No.5173)

    10. Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain, lalu ia berharap dapat menggantikan tempat si mayit karena beratnya cobaan dunia 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
     Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain lalu berkata: Alangkah senangnya bila aku menempati tempatnya!. (Shahih Muslim No.5175) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seorang lelaki muncul dari Qahthan menggiring manusia dengan tongkatnya. (Shahih Muslim No.5182)

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
     Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian memerangi suatu kaum yang wajahnya seperti perisai dan kiamat tidak akan tiba sebelum kalian memerangi suatu kaum yang sandalnya terbuat dari bulu. (Shahih Muslim No.5184)

    Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
     Dari Nabi saw. bersabda: Kamu sekalian pasti akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, kemari dan bunuhlah dia!. (Shahih Muslim No.5200) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum muslimin memerangi orang-orang Yahudi, lalu kaum muslimin dapat mengalahkan (membunuh) mereka, sampai-sampai seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon lalu batu dan pohon itu berseru: Hai orang muslim, hai hamba Allah, ini seorang Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah dia! Kecuali pohon gharqad (sejenis pohon cemara atau pohon berduri), karena pohon itu adalah pohon orang Yahudi. (Shahih Muslim No.5203)

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
     Dari Nabi saw., beliau bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah sekitar tiga puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah. (Shahih Muslim No.5205)

    11. Tentang Ibnu Shayyad 

    Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata: Aku menemani Ibnu Shaid pergi ke Mekah, ia berkata kepadaku: Aku telah bertemu dengan beberapa orang yang menganggap bahwa aku adalah seorang Dajjal. Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Dajjal itu tidak mempunyai anak. Aku jawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah mempunyai anak. Bukankah kamu telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Dajjal itu tidak akan memasuki Madinah dan Mekah. Aku menjawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah dilahirkan di Madinah dan sekarang aku sedang menuju ke Mekah. Kemudian di akhir pertanyaannya dia berkata kepadaku: Demi Allah, sesungguhnya aku tahu waktu kelahirannya, tempatnya dan di mana dia. Ia berkata: Ia telah mengaburkanku tentang perkara itu. (Shahih Muslim No.5209)

    Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
     Dari Muhammad Al-Munkadir ia berkata: Aku melihat Jabir bin Abdullah bersumpah demi Allah bahwa Ibnu Shaid adalah seorang Dajjal, maka aku bertanya: Kenapa kamu bersumpah demi Allah? Dia menjawab: Aku mendengar Umar bersumpah tentang hal itu di hadapan Nabi saw. dan beliau tidak mengingkarinya. (Shahih Muslim No.5214)

    Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
     Bahwa Umar bin Khathab pergi bersama Rasulullah saw. dalam suatu rombongan menuju tempat Ibnu Shayyad dan menjumpainya sedang bermain dengan anak-anak kecil di dekat gedung Bani Maghalah, sedangkan pada waktu itu Ibnu Shayyad sudah mendekati usia balig. Ia tidak merasa kalau ada Nabi saw. sehingga beliau menepuk punggungnya lalu Nabi berkata kepada Ibnu Shayyad: Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini utusan Allah? Ibnu Shayyad memandang beliau lalu berkata: Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan orang-orang yang buta huruf. Lalu Ibnu Shayyad balik bertanya kepada Rasulullah saw.: Apakah engkau bersaksi bahwa aku utusan Allah? Beliau menolaknya dan bersabda:
    Aku beriman kepada Allah dan para rasul-Nya. Kemudian Rasulullah berkata kepadanya: Apa yang kamu lihat? Ibnu Shayyad berkata: Aku didatangi orang yang jujur dan pendusta. Maka Rasulullah saw. bersabda: Perkara ini telah menjadi kabur bagimu. Lalu Rasulullah melanjutkan: Aku menyembunyikan sesuatu untukmu. Ibnu Shayyad berkata: Asap. Beliau bersabda:
    Pergilah kau orang yang hina! Kamu tidak akan melewati derajatmu! Umar bin Khathab berkata: Wahai Rasulullah, izinkan aku memenggal lehernya! Beliau bersabda: Kalau dia Dajjal, dia tidak akan dapat dikalahkan, kalau bukan maka tidak ada baiknya kamu membunuh dia. Salim bin Abdullah berkata: Aku mendengar Abdullah bin Umar berkata: Sesudah demikian, Rasulullah dan Ubay bin Kaab Al-Anshari pergi menuju ke kebun korma di mana terdapat Ibnu Shayyad. Setelah masuk ke kebun beliau segera berlindung di balik batang pohon korma mencari kelengahan untuk mendengarkan sesuatu yang dikatakan Ibnu Shayyad sebelum Ibnu Shayyad melihat beliau. Maka Rasulullah saw. dapat melihat ia sedang berbaring di atas tikar kasar sambil mengeluarkan suara yang tidak dapat dipahami.
    Tiba-tiba ibu Ibnu Shayyad melihat Rasulullah saw. yang sedang bersembunyi di balik batang pohon korma lalu menyapa Ibnu Shayyad: Hai Shaaf, (nama panggilan Ibnu Shayyad), ini ada Muhammad! Lalu bangunlah Ibnu Shayyad. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Seandainya ibunya membiarkannya, maka akan jelaslah perkara dia. Diceritakan oleh Salim, bahwa Abdullah bin Umar berkata: Maka Rasulullah saw. berdiri di tengah-tengah orang banyak lalu memuji Allah dengan apa yang layak bagi-Nya kemudian menyebut Dajjal seraya bersabda: Sungguh aku peringatkan kamu darinya dan tiada seorang nabi pun kecuali pasti memperingatkan kaumnya dari Dajjal tersebut. Nabi Nuh as. telah memperingatkan kaumnya, tetapi aku terangkan kepadamu sesuatu yang belum pernah diterangkan nabi-nabi kepada kaumnya. Ketahuilah, Dajjal itu buta sebelah matanya, sedangkan Allah Maha Suci lagi Maha Luhur tidak buta. (Shahih Muslim No.5215)

    12. Dajjal dan sifat-sifatnya 

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak seorang nabi kecuali ia telah memperingatkan kaumnya terhadap sang pendusta yang buta sebelah mata. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Tuhanmu tidak buta sebelah mata dan di antara kedua matanya tertulis "kaaf", "faa", "raa". (Shahih Muslim No.5219)

    Hadis riwayat Hudzaifah ra., ia berkata:
     Rasulullah saw. bersabda: Dajjal itu buta mata kirinya, berambut lebat, ia membawa surga dan neraka, nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. (Shahih Muslim No.5222)

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.,
    ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang Dajjal, suatu keterangan yang belum pernah diceritakan seorang nabi kepada kaumnya? Sesungguhnya ia buta sebelah mata, ia datang dengan membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Maka apa yang dikatakannya surga adalah neraka dan aku telah memperingatkan kalian terhadapnya sebagaimana Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya. (Shahih Muslim No.5227)

    13. Ciri-ciri Dajjal, ia tidak dapat memasuki Madinah, ia mematikan dan menghidupkan seorang beriman

    Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata: Suatu hari Rasulullah saw. pernah bercerita kepada kami suatu cerita panjang tentang Dajjal. Di antara yang beliau ceritakan kepada kami adalah: Ia akan datang tetapi ia diharamkan memasuki jalan-jalan Madinah, kemudian ia tiba di tanah lapang tandus yang berada di dekat Madinah. Lalu pada hari itu keluarlah seorang lelaki yang terbaik di antara manusia atau termasuk manusia terbaik menemuinya dan berkata: Aku bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang telah diceritakan Rasulullah saw. kepada kami. Dajjal berkata: Bagaimana pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lalu menghidupkannya lagi, apakah kamu masih meragukan perihalku? Mereka berkata: Tidak! Maka Dajjal membunuhnya lalu menghidupkannya kembali. Ketika telah dihidupkan, lelaki itu berkata: Demi Allah, aku sekarang lebih yakin tentang dirimu dari sebelumnya. Maka Dajjal itu hendak membunuhnya kembali, namun ia tidak kuasa melakukannya. (Shahih Muslim No.5229)

    14. Dajjal adalah perkara kecil bagi Allah 

    Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra., ia berkata: Tidak ada seorang yang bertanya kepada Nabi saw. tentang Dajjal lebih banyak dari apa yang aku tanyakan. Beliau bersabda: Kenapa kamu bersusah-payah menanyakan hal itu? Sesungguhnya ia tidak akan membahayakan kamu. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, mereka mengatakan bahwa Dajjal itu membawa makanan dan sungai? Beliau menjawab: Perkaranya lebih ringan di hadapan Allah dari itu. (Shahih Muslim No.5231)

    15. Kisah mata-mata Dajjal 

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada satu negeri yang tidak dimasuki Dajjal, kecuali Mekah dan Madinah, dan tidak ada satu jalan di Madinah, kecuali terdapat malaikat yang berbaris menjaganya. Maka Dajjal singgah di daerah rawa, kemudian Madinah bergoncang tiga kali goncangan, sehingga seluruh orang kafir dan munafik keluar dari sana menuju ke tempat Dajjal. (Shahih Muslim No.5236)

    16. Dekatnya waktu kiamat 

    Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata: Aku mendengar Nabi saw. bersabda sambil memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti ini (mengisyaratkan dekatnya waktu kiamat). (Shahih Muslim No.5244)

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti jarak antara kedua jari ini. (Shahih Muslim No.5245)

    Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Apabila orang-orang Arab badui datang menghadap Nabi saw. mereka bertanya: Kapankah kiamat akan tiba? Lalu beliau memandang kepada orang yang paling muda di antara mereka dan bersabda: Seandainya dia hidup, sebelum dia menjadi tua renta, maka kiamat akan terjadi. (Shahih Muslim No.5248)

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
     Bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw.: Kapankah kiamat akan tiba? Di sebelahnya terdapat seorang pemuda Ansar yang masih belia bernama Muhammad, maka Rasulullah saw. bersabda: Ketika pemuda ini hidup lama, maka sebelum ia mencapai usia tua renta kiamat sudah tiba. (Shahih Muslim No.5249)

    17. Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala itu adalah empat puluh. Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah empat puluh hari? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh bulan? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh tahun? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian Rasulullah saw. bersabda lagi: Lalu Allah menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh manusia kecuali semua telah hancur selain satu tulang, yaitu tulang ekornya dan dari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.5253)

    Kitab Cobaan Dan Tanda-Tanda Hari Kiamat

    Posted by Unknown 3 comments

    Kitab Cobaan Dan Tanda-Tanda Hari Kiamat

    1. Hampir tibanya fitnah dan terbukanya dinding Yakjuj dan Makjuj 

    Hadis riwayat Zainab binti Jahsy ra.: Bahwa Nabi saw. bangun dari tidurnya sambil bersabda: Laa ilaaha illallaah, celakalah orang-orang Arab karena suatu bencana akan terjadi, yaitu hari ini dinding (bendungan) Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Dan Sufyan (perawi hadis ini) melingkarkan jarinya membentuk angka sepuluh (membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan ibu jari). Aku (Zainab binti Jahsy) bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kita semua akan binasa padahal di antara kita banyak terdapat orang-orang saleh? Beliau menjawab: Ya, jika banyak terjadi kemaksiatan. (Shahih Muslim No.5128) 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
     Dari Nabi saw., beliau bersabda: Hari ini dinding Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Wuhaib (perawi hadis) melingkarkan jarinya membentuk angka sembilan puluh (menekuk jari telunjuk sampai ke pangkal ibu jari). (Shahih Muslim No.5130)

    2. Pembenaman tentara yang menyerbu Kakbah 

    Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bergerak-gerak di dalam tidurnya, maka kami bertanya: Wahai Rasulullah, ketika engkau tidur, engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan? Beliau menjawab: Mengherankan! Ada sekelompok manusia dari umatku yang datang menuju Baitullah karena seorang lelaki Quraisy yang berlindung di Baitullah, sehingga ketika mereka telah tiba di suatu padang sahara mereka dibenamkan. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, di jalan itu banyak berkumpul manusia? Beliau menjawab: Benar! Di antara mereka terdapat orang yang pintar, orang yang terpaksa dan ada juga orang yang dalam perjalanan mereka seluruhnya binasa dalam satu waktu lalu mereka akan dibangkitkan oleh Allah di tempat yang berbeda-beda sesuai dengan niat mereka. (Shahih Muslim No.5134)

    3. Turunnya fitnah bagaikan turunnya air hujan 

    Hadis riwayat Usamah ra.: Bahwa Nabi saw. menaiki salah satu bangunan tinggi di Madinah, kemudian beliau bersabda: Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di antara rumah-rumahmu bagaikan tempat turunnya air hujan. (Shahih Muslim No.5135) Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan terjadi fitnah di mana orang yang duduk (menghindar dari fitnah itu) lebih baik daripada yang berdiri dan orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan dan orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari (yang terlibat dalam fitnah). Orang yang mendekatinya akan dibinasakan. Barang siapa yang mendapatkan tempat berlindung darinya, hendaklah ia berlindung. (Shahih Muslim No.5136)

    4. Jika dua orang muslim bertarung, masing-masing menghunus pedang 

    Hadis riwayat Abu Bakrah ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Apabila dua orang muslim saling bertarung dengan menghunus pedang mereka, maka pembunuh dan yang terbunuh, keduanya akan masuk neraka. Aku (Abu Bakrah) bertanya atau beliau ditanya: Wahai Rasulullah, kalau yang membunuh itu sudah jelas berdosa, tetapi bagaimana dengan yang terbunuh? Beliau menjawab: Karena sesungguhnya ia juga ingin membunuh saudaranya. (Shahih Muslim No.5139)

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.,
    ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah dua golongan besar saling berperang sehingga pecahlah peperangan hebat antara keduanya padahal dakwah mereka adalah satu. (Shahih Muslim No.5142) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah banyak peristiwa haraj. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah haraj itu? Beliau menjawab: Pembunuhan, pembunuhan. (Shahih Muslim No.5143)

    5. Pemberitahuan Nabi saw. tentang apa yang akan terjadi hingga hari kiamat 

    Hadis riwayat Hudzaifah bin Yaman ra.: Hudzaifah bin Yaman berkata: Demi Allah, aku adalah orang yang paling mengetahui setiap fitnah yang akan terjadi dari sejak zamanku sekarang sampai hari kiamat, karena Rasulullah saw. pernah membisikkan kepadaku sesuatu tentang hal itu yang tidak pernah dibicarakan kepada orang selainku. Tetapi Rasulullah saw. pernah bersabda ketika beliau bicara dalam suatu majelis yang aku hadiri tentang fitnah. Kemudian Rasulullah saw. bersabda sambil menyebutkan satu-persatu fitnah-fitnah itu di antaranya adalah tiga fitnah yang hampir tidak meninggalkan sesuatu apa pun, di antaranya juga ada fitnah yang seperti hembusan angin musim panas, ada yang kecil dan ada yang besar. (Shahih Muslim No.5146)

    6. Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas, sehingga manusia saling membunuh (berperang) untuk mendapatkannya. Lalu terbunuhlah dari setiap seratus orang sebanyak sembilan puluh sembilan dan setiap orang dari mereka berkata: Semoga akulah orang yang selamat. (Shahih Muslim No.5152)

    7. Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah 

    Hijaz Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah Hijaz yang dapat menerangi leher-leher unta di Basrah. (Shahih Muslim No.5164)

    8. Fitnah itu akan terjadi di tempat terbitnya matahari, tempat dua tanduk setan muncul 

    Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda sambil menghadap ke arah timur: Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana! Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana. Yaitu tempat muncul tanduk setan. (Shahih Muslim No.5167)

    9. Kiamat tidak akan terjadi sebelum suku Daus menyembah Dzul Khalashah 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum pinggul-pinggul kaum wanita suku Daus bergoyang di sekeliling Dzul Khalashah, yaitu sebuah berhala yang disembah suku Daus di Tabalah pada zaman jahiliah. (Tabalah adalah nama daerah di Yaman). (Shahih Muslim No.5173)

    10. Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain, lalu ia berharap dapat menggantikan tempat si mayit karena beratnya cobaan dunia 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
     Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain lalu berkata: Alangkah senangnya bila aku menempati tempatnya!. (Shahih Muslim No.5175) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seorang lelaki muncul dari Qahthan menggiring manusia dengan tongkatnya. (Shahih Muslim No.5182)

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
     Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian memerangi suatu kaum yang wajahnya seperti perisai dan kiamat tidak akan tiba sebelum kalian memerangi suatu kaum yang sandalnya terbuat dari bulu. (Shahih Muslim No.5184)

    Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
     Dari Nabi saw. bersabda: Kamu sekalian pasti akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, kemari dan bunuhlah dia!. (Shahih Muslim No.5200) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum muslimin memerangi orang-orang Yahudi, lalu kaum muslimin dapat mengalahkan (membunuh) mereka, sampai-sampai seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon lalu batu dan pohon itu berseru: Hai orang muslim, hai hamba Allah, ini seorang Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah dia! Kecuali pohon gharqad (sejenis pohon cemara atau pohon berduri), karena pohon itu adalah pohon orang Yahudi. (Shahih Muslim No.5203)

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
     Dari Nabi saw., beliau bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah sekitar tiga puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah. (Shahih Muslim No.5205)

    11. Tentang Ibnu Shayyad 

    Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata: Aku menemani Ibnu Shaid pergi ke Mekah, ia berkata kepadaku: Aku telah bertemu dengan beberapa orang yang menganggap bahwa aku adalah seorang Dajjal. Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Dajjal itu tidak mempunyai anak. Aku jawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah mempunyai anak. Bukankah kamu telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Dajjal itu tidak akan memasuki Madinah dan Mekah. Aku menjawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah dilahirkan di Madinah dan sekarang aku sedang menuju ke Mekah. Kemudian di akhir pertanyaannya dia berkata kepadaku: Demi Allah, sesungguhnya aku tahu waktu kelahirannya, tempatnya dan di mana dia. Ia berkata: Ia telah mengaburkanku tentang perkara itu. (Shahih Muslim No.5209)

    Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
     Dari Muhammad Al-Munkadir ia berkata: Aku melihat Jabir bin Abdullah bersumpah demi Allah bahwa Ibnu Shaid adalah seorang Dajjal, maka aku bertanya: Kenapa kamu bersumpah demi Allah? Dia menjawab: Aku mendengar Umar bersumpah tentang hal itu di hadapan Nabi saw. dan beliau tidak mengingkarinya. (Shahih Muslim No.5214)

    Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
     Bahwa Umar bin Khathab pergi bersama Rasulullah saw. dalam suatu rombongan menuju tempat Ibnu Shayyad dan menjumpainya sedang bermain dengan anak-anak kecil di dekat gedung Bani Maghalah, sedangkan pada waktu itu Ibnu Shayyad sudah mendekati usia balig. Ia tidak merasa kalau ada Nabi saw. sehingga beliau menepuk punggungnya lalu Nabi berkata kepada Ibnu Shayyad: Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini utusan Allah? Ibnu Shayyad memandang beliau lalu berkata: Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan orang-orang yang buta huruf. Lalu Ibnu Shayyad balik bertanya kepada Rasulullah saw.: Apakah engkau bersaksi bahwa aku utusan Allah? Beliau menolaknya dan bersabda:
    Aku beriman kepada Allah dan para rasul-Nya. Kemudian Rasulullah berkata kepadanya: Apa yang kamu lihat? Ibnu Shayyad berkata: Aku didatangi orang yang jujur dan pendusta. Maka Rasulullah saw. bersabda: Perkara ini telah menjadi kabur bagimu. Lalu Rasulullah melanjutkan: Aku menyembunyikan sesuatu untukmu. Ibnu Shayyad berkata: Asap. Beliau bersabda:
    Pergilah kau orang yang hina! Kamu tidak akan melewati derajatmu! Umar bin Khathab berkata: Wahai Rasulullah, izinkan aku memenggal lehernya! Beliau bersabda: Kalau dia Dajjal, dia tidak akan dapat dikalahkan, kalau bukan maka tidak ada baiknya kamu membunuh dia. Salim bin Abdullah berkata: Aku mendengar Abdullah bin Umar berkata: Sesudah demikian, Rasulullah dan Ubay bin Kaab Al-Anshari pergi menuju ke kebun korma di mana terdapat Ibnu Shayyad. Setelah masuk ke kebun beliau segera berlindung di balik batang pohon korma mencari kelengahan untuk mendengarkan sesuatu yang dikatakan Ibnu Shayyad sebelum Ibnu Shayyad melihat beliau. Maka Rasulullah saw. dapat melihat ia sedang berbaring di atas tikar kasar sambil mengeluarkan suara yang tidak dapat dipahami.
    Tiba-tiba ibu Ibnu Shayyad melihat Rasulullah saw. yang sedang bersembunyi di balik batang pohon korma lalu menyapa Ibnu Shayyad: Hai Shaaf, (nama panggilan Ibnu Shayyad), ini ada Muhammad! Lalu bangunlah Ibnu Shayyad. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Seandainya ibunya membiarkannya, maka akan jelaslah perkara dia. Diceritakan oleh Salim, bahwa Abdullah bin Umar berkata: Maka Rasulullah saw. berdiri di tengah-tengah orang banyak lalu memuji Allah dengan apa yang layak bagi-Nya kemudian menyebut Dajjal seraya bersabda: Sungguh aku peringatkan kamu darinya dan tiada seorang nabi pun kecuali pasti memperingatkan kaumnya dari Dajjal tersebut. Nabi Nuh as. telah memperingatkan kaumnya, tetapi aku terangkan kepadamu sesuatu yang belum pernah diterangkan nabi-nabi kepada kaumnya. Ketahuilah, Dajjal itu buta sebelah matanya, sedangkan Allah Maha Suci lagi Maha Luhur tidak buta. (Shahih Muslim No.5215)

    12. Dajjal dan sifat-sifatnya 

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak seorang nabi kecuali ia telah memperingatkan kaumnya terhadap sang pendusta yang buta sebelah mata. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Tuhanmu tidak buta sebelah mata dan di antara kedua matanya tertulis "kaaf", "faa", "raa". (Shahih Muslim No.5219)

    Hadis riwayat Hudzaifah ra., ia berkata:
     Rasulullah saw. bersabda: Dajjal itu buta mata kirinya, berambut lebat, ia membawa surga dan neraka, nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. (Shahih Muslim No.5222)

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.,
    ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang Dajjal, suatu keterangan yang belum pernah diceritakan seorang nabi kepada kaumnya? Sesungguhnya ia buta sebelah mata, ia datang dengan membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Maka apa yang dikatakannya surga adalah neraka dan aku telah memperingatkan kalian terhadapnya sebagaimana Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya. (Shahih Muslim No.5227)

    13. Ciri-ciri Dajjal, ia tidak dapat memasuki Madinah, ia mematikan dan menghidupkan seorang beriman

    Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata: Suatu hari Rasulullah saw. pernah bercerita kepada kami suatu cerita panjang tentang Dajjal. Di antara yang beliau ceritakan kepada kami adalah: Ia akan datang tetapi ia diharamkan memasuki jalan-jalan Madinah, kemudian ia tiba di tanah lapang tandus yang berada di dekat Madinah. Lalu pada hari itu keluarlah seorang lelaki yang terbaik di antara manusia atau termasuk manusia terbaik menemuinya dan berkata: Aku bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang telah diceritakan Rasulullah saw. kepada kami. Dajjal berkata: Bagaimana pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lalu menghidupkannya lagi, apakah kamu masih meragukan perihalku? Mereka berkata: Tidak! Maka Dajjal membunuhnya lalu menghidupkannya kembali. Ketika telah dihidupkan, lelaki itu berkata: Demi Allah, aku sekarang lebih yakin tentang dirimu dari sebelumnya. Maka Dajjal itu hendak membunuhnya kembali, namun ia tidak kuasa melakukannya. (Shahih Muslim No.5229)

    14. Dajjal adalah perkara kecil bagi Allah 

    Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra., ia berkata: Tidak ada seorang yang bertanya kepada Nabi saw. tentang Dajjal lebih banyak dari apa yang aku tanyakan. Beliau bersabda: Kenapa kamu bersusah-payah menanyakan hal itu? Sesungguhnya ia tidak akan membahayakan kamu. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, mereka mengatakan bahwa Dajjal itu membawa makanan dan sungai? Beliau menjawab: Perkaranya lebih ringan di hadapan Allah dari itu. (Shahih Muslim No.5231)

    15. Kisah mata-mata Dajjal 

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada satu negeri yang tidak dimasuki Dajjal, kecuali Mekah dan Madinah, dan tidak ada satu jalan di Madinah, kecuali terdapat malaikat yang berbaris menjaganya. Maka Dajjal singgah di daerah rawa, kemudian Madinah bergoncang tiga kali goncangan, sehingga seluruh orang kafir dan munafik keluar dari sana menuju ke tempat Dajjal. (Shahih Muslim No.5236)

    16. Dekatnya waktu kiamat 

    Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata: Aku mendengar Nabi saw. bersabda sambil memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti ini (mengisyaratkan dekatnya waktu kiamat). (Shahih Muslim No.5244)

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti jarak antara kedua jari ini. (Shahih Muslim No.5245)

    Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Apabila orang-orang Arab badui datang menghadap Nabi saw. mereka bertanya: Kapankah kiamat akan tiba? Lalu beliau memandang kepada orang yang paling muda di antara mereka dan bersabda: Seandainya dia hidup, sebelum dia menjadi tua renta, maka kiamat akan terjadi. (Shahih Muslim No.5248)

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
     Bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw.: Kapankah kiamat akan tiba? Di sebelahnya terdapat seorang pemuda Ansar yang masih belia bernama Muhammad, maka Rasulullah saw. bersabda: Ketika pemuda ini hidup lama, maka sebelum ia mencapai usia tua renta kiamat sudah tiba. (Shahih Muslim No.5249)

    17. Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala itu adalah empat puluh. Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah empat puluh hari? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh bulan? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh tahun? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian Rasulullah saw. bersabda lagi: Lalu Allah menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh manusia kecuali semua telah hancur selain satu tulang, yaitu tulang ekornya dan dari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.5253)

    Kitab Zuhud Dan Kelembutan Hati

    Kitab Zuhud Dan Kelembutan Hati
    Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
    Rasulullah bersabda: Tiga perkara yang akan mengiringi mayit, yang dua akan kembali dan yang satu akan menetap. Ia akan diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amal perbuatannya. Keluarga dan hartanya akan kembali dan tinggallah amal perbuatannya. (Shahih Muslim No.5260)

    Hadis riwayat Amru bin Auf ra., ia berkata:
    Bahwa Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah ke Bahrain untuk memungut jizyahnya (upeti), karena Rasulullah telah mengadakan perjanjian damai dengan penduduk Bahrain dan mengangkat Alaa' bin Hadhrami sebagai gubernurnya. Kemudian Abu Ubaidah kembali dengan membawa harta dari Bahrain. Orang-orang Ansar mendengar kedatangan Abu Ubaidah lalu melaksanakan salat Subuh bersama Rasulullah. Setelah salat, beliau beranjak lalu mereka menghalanginya. Ketika melihat mereka beliau tersenyum dan bersabda: Aku tahu kalian telah mendengar bahwa Abu Ubaidah telah tiba dari Bahrain dengan membawa harta upeti. Mereka berkata: Benar, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Bergembiralah dan berharaplah agar mendapatkan sesuatu yang menyenangkan kamu sekalian. Demi Allah, bukan kefakiran yang aku khawatirkan terhadap kalian, tetapi yang aku khawatirkan adalah jika kekayaan dunia dilimpahkan kepada kalian sebagaimana telah dilimpahkan kepada orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba dan akhirnya dunia itu membinasakan kalian sebagaimana ia telah membinasakan mereka. (Shahih Muslim No.5261)

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Bahwa Rasulullah bersabda: Ketika seorang dari kalian memandang orang yang melebihi dirinya dalam harta dan anak, maka hendaklah ia juga memandang orang yang lebih rendah darinya, yaitu dari apa yang telah dilebihkan kepadanya. (Shahih Muslim No.5263)

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Bahwa ia mendengar Nabi bersabda: Sungguhnya ada tiga orang Bani Israel, seorang berkulit belang, seorang berkepala botak dan yang lain matanya buta. Allah ingin menguji mereka, maka Dia mengirim malaikat. Malaikat ini mendatangi orang yang berkulit belang dan bertanya: Apa yang paling kamu sukai? Orang itu menjawab: Warna (kulit) yang bagus, kulit yang indah dan sembuhnya penyakit yang membuat orang jijik kepadaku.
    Malaikat tersebut mengusap tubuhnya, maka penyakitnya sembuh dan ia diberi warna yang bagus dan kulit yang indah. Malaikat bertanya lagi: Harta apa yang paling kamu senangi? Orang itu menjawab: Unta. Atau: Ia menjawab: Sapi. (Ishak ragu-ragu tentang itu). Lalu ia diberi unta yang hampir melahirkan lalu malaikat berkata: Semoga Allah memberkahinya untukmu. Kemudian ia mendatangi orang yang botak lalu bertanya: Apa yang paling kamu sukai? Orang itu berkata: Rambut yang indah dan sembuhnya penyakit yang membuat orang jijik kepadaku. Malaikat mengusapnya, maka penyakitnya sembuh dan ia diberi rambut yang indah. Malaikat bertanya lagi: Harta apa yang paling kamu senangi? ia menjawab: Sapi. Maka ia diberi sapi bunting lalu malaikat berkata:
    Semoga Allah memberkahinya untukmu. Kemudian malaikat mendatangi yang buta, lalu bertanya: Apa yang paling kamu sukai? Ia menjawab: Allah mengembalikan penglihatanku, sehingga aku dapat melihat manusia. Maka Malaikat mengusapnya, sehingga penglihatannya kembali normal. Malaikat itu bertanya lagi: Harta apa yang paling kamu sukai? Ia menjawab: Kambing. Maka ia diberi kambing yang beranak. Selanjutnya semua binatang yang diberikan itu beranak-pinak sehingga orang yang berpenyakit belang dapat mempunyai unta satu lembah, yang botak mempunyai sapi satu lembah dan yang asalnya buta memiliki kambing satu lembah. Pada suatu ketika malaikat kembali mendatangi orang yang berpenyakit belang dalam bentuk dan cara seperti ia dahulu lalu berkata: Aku orang miskin yang telah terputus seluruh sumber rezeki dalam perjalananku, maka pada hari ini tidak ada lagi pengharapan, kecuali kepada Allah dan kamu.
     Demi Tuhan yang telah menganugerahimu warna yang bagus, kulit yang indah serta harta benda, aku minta seekor unta untuk membantuku dalam perjalanan. Orang itu berkata: Masih banyak sekali hak-hak yang harus kupenuhi. Maka malaikat itu berkata kepadanya: Aku seperti mengenal kamu, bukankah kamu yang dahulu berpenyakit kulit belang yang manusia jijik kepadamu, serta yang dahulu fakir lalu diberi harta oleh Allah? Orang itu berkata:
    Aku mewarisi harta ini secara turun-temurun. Malaikat berkata: Kalau kamu berdusta, semoga Allah menjadikan kamu seperti dahulu lagi. Setelah itu malaikat tadi mendatangi orang yang dahulu botak dalam bentuknya seperti dahulu lalu berkata kepadanya seperti apa yang dikatakannya kepada orang yang berkulit belang, dan orang itu menjawabnya seperti jawaban orang yang belang tadi. Maka malaikat berkata: Jika kamu berdusta, semoga Allah menjadikan kamu seperti dahulu lagi. Kemudian sesudah itu malaikat mendatangi orang yang dahulu buta dalam bentuk dan cara seperti dahulu lalu berkata: Aku orang miskin yang mengembara dan telah terputus seluruh sumber rezeki dalam perjalananku, maka pada hari ini tidak ada lagi pengharapan, kecuali kepada Allah dan kamu. Demi Tuhan yang telah memulihkan penglihatanmu, aku minta seekot kambing untuk membantuku dalam perjalanan. Orang itu berkata: Dahulu aku buta, lalu Allah memulihkan penglihatanku, maka ambillah apa yang kamu inginkan dan tinggalkanlah apa yang tidak kamu inginkan. Demi Allah aku tidak akan membebani kamu untuk mengembalikan sesuatu yang telah kamu ambil untuk Allah. Maka malaikat berkata: Peganglah hartamu itu semua, karena kamu sekalian hanya sekedar diuji, kamu telah diridai Tuhan, sedangkan kedua sahabatmu telah dimurkai Allah. (Shahih Muslim No.5265) Hadis riwayat

    Saad bin Abu Waqqash ra., ia berkata:
    Demi Allah, aku adalah orang Arab pertama yang melepaskan anak panah di jalan Allah. Kami pernah berperang bersama Rasulullah dan tidak ada makanan yang dapat kami makan selain daun hublah dan daun samur (dua macam tanaman padang pasir), sehingga kotoran kami seperti kotoran kambing. Kemudian keesokan harinya Bani Asad mengajariku pengetahuan agama. Kalau demikian, sungguh aku telah gagal dan usahaku sia-sia. Dan Ibnu Numair tidak mengatakan: Kalau demikian. (Shahih Muslim No.5267)

    Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Sejak berpindah ke Madinah, keluarga Muhammad tidak pernah merasa kenyang karena makan gandum selama tiga malam berturut-turut sampai beliau wafat. (Shahih Muslim No.5274) Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Kami, keluarga Muhammad sering hidup selama satu bulan tidak menyalakan api (memasak), karena makananannya hanya kurma dan air. (Shahih Muslim No.5280)

    Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Ketika Rasulullah wafat, di lemariku tidak ada sesuatu yang dapat dimakan manusia, kecuali setengah roti gandum yang berada dalam sebuah lemari milikku lalu aku memakan sebagian untuk beberapa lama, kemudian aku timbang ternyata telah habis. (Shahih Muslim No.5281) Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah wafat ketika orang-orang sudah kenyang memakan kurma dan air. (Shahih Muslim No.5284) Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

    Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Dalam riwayat Ibnu Abbad: Demi Tuhan yang jiwa Abu Hurairah berada dalam genggaman-Nya, belum pernah Rasulullah membuat keluarganya kenyang selama tiga hari berturut-turut dengan roti gandum sampai beliau wafat. (Shahih Muslim No.5286)

    1. Janganlah memasuki daerah kaum yang menganiaya diri mereka sendiri, kecuali dengan menangis

     Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepada Ashabul Hijr: Janganlah kamu sekalian memasuki daerah kaum yang telah disiksa, kecuali jika kamu sekalian menangis. Kalau kamu tidak menangis, janganlah memasuki daerah mereka agar kalian tidak tertimpa apa yang menimpa mereka. (Shahih Muslim No.5292)

    2. Berbuat baik kepada janda, orang miskin dan anak yatim 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Orang yang membiayai para janda dan orang miskin itu bagaikan seorang pejuang di jalan Allah. Aku mengira beliau menambahkan: Dan bagaikan orang yang selalu menjalankan salat malam tanpa henti atau bagaikan orang yang selalu berpuasa tanpa berbuka. (Shahih Muslim No.5295)

    3. Orang yang menyekutukan Allah dalam amalnya (riya) 

    Hadis riwayat Jundub Al-Alaqiy ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa mencari popularitas dengan amal perbuatannya, maka Allah akan menyiarkan aibnya dan barang siapa yang riya dengan amalnya, maka Allah akan menampakkan riyanya. (Shahih Muslim No.5302)

    4. Berucap satu kata buruk akan jatuh ke dalam neraka 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sungguh ada seorang hamba yang mengucapkan satu kata (buruk) sehingga ia terjerumus ke dalam neraka lebih dalam dari jarak antara timur dan barat. (Shahih Muslim No.5303)

    5. Siksaan orang yang memerintahkan kebaikan, tetapi ia tidak mengerjakannya dan melarang berbuat kemungkaran, tetapi ia mengerjakannya 

    Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat nanti seorang lelaki dilemparkan ke dalam neraka, lalu seluruh isi perutnya keluar, kemudian ia berputar membawa isi perutnya itu seperti seekor keledai memutari penggilingan. Lalu penghuni neraka mengerumuninya dan bertanya: Hai Fulan, kanapa kamu disiksa seperti ini, bukankah kamu menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran? Ia jawab: Benar, aku dahulu menyeru kepada kebaikan, tetapi aku tidak melakukannya dan mencegah kemungkaran namun aku tetap menjalankannya. (Shahih Muslim No.5305)

    6. Larangan membuka aib sendiri 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Semua umatku akan ditutupi segala kesalahannya kecuali orang-orang yang berbuat maksiat dengan terang-terangan. Masuk dalam kategori berbuat maksiat terang-terangan adalah bila seorang berbuat dosa di malam hari kemudian Allah telah menutupi dosanya, lalu dia berkata (kepada temannya): Hai Fulan! Tadi malam aku telah berbuat ini dan itu. Allah telah menutupi dosanya ketika di malam hari sehingga ia bermalam dalam keadaan ditutupi dosanya, kemudian di pagi hari ia sendiri menyingkap tirai penutup Allah dari dirinya. (Shahih Muslim No.5306)

    7. Mendoakan orang yang bersin dan makruh menguap 

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Dua orang bersin di dekat Rasulullah saw., beliau mendoakan salah seorangnya dan membiarkan yang lain. Orang yang tidak didoakan itu berkata: Si Fulan bersin kemudian engkau mendoakannya, tetapi aku bersin, engkau tidak mendoakanku. Beliau bersabda: Orang ini memuji Allah tetapi kamu tidak memuji Allah. (Shahih Muslim No.5307) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Menguap itu termasuk dari (gangguan) setan, maka jika seorang dari kamu menguap, hendaklah ia menahan semampunya. (Shahih Muslim No.5310)

    8. Tentang tikus jelmaan 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Satu kaum dari Bani Israel telah hilang-lenyap tanpa diketahui sebab apa yang telah dikerjakan dan tidak terlihat, kecuali (dalam bentuk) tikus. Tidakkah kamu lihat, jika (tikus tiu) diberi susu unta, ia tidak meminumnya, tetapi jika diberi susu kambing ia meminumnya. (Shahih Muslim No.5315)

    9. Orang mukmin tidak boleh dua kali jatuh dalam lubang yang sama 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Seorang mukmin tidak boleh dua kali jatuh dalam lubang yang sama. (Shahih Muslim No.5317)

    10. Larangan memuji secara berlebihan dan dikhawatirkan dapat menimbulkan akibat buruk bagi yang dipuji

    Hadis riwayat Abu Bakrah ra., ia berkata: Seorang lelaki memuji orang lain di hadapan Nabi saw. maka beliau bersabda: Celaka kamu! Kamu telah memenggal leher temanmu, kamu telah memenggal leher temanmu! Beliau mengucapkannya berulang-ulang. Apabila seorang di antara kamu terpaksa harus memuji temannya, hendaklah ia berkata: Aku mengetahui kebaikan si Fulan namun Allah lebih mengetahui keadaannya, dan aku tidak memberikan kesaksian kepada siapa pun yang aku ketahui di hadapan Allah karena Allah lebih mengetahui keadaannya yang sebenarnya. (Shahih Muslim No.5319) Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: Nabi saw. mendengar seorang memuji orang lain secara berlebih-lebihan, maka beliau bersabda: Sungguh kamu telah membinasakannya atau telah memotong punggung orang itu. (Shahih Muslim No.5321)

    11. Tentang sikap berhati-hati dalam menerima hadis dan hukum mencatat ilmu 

    Hadis riwayat Aisyah ra.: Dari Urwah ia berkata: Abu Hurairah ra. pernah meriwayatkan suatu hadis dengan berkata: Wahai pemilik kamar, dengarkanlah! Wahai pemilik kamar, dengarkanlah! Ketika itu Aisyah sedang salat lalu setelah menyelesaikan salatnya, ia berkata kepada Urwah: Apakah kamu tidak mendengar ucapan orang ini tadi? Karena sesungguhnya Nabi saw. jika mengucapkan suatu hadis, jika ada yang menghitungnya, maka ia pasti dapat menghitungnya. (Shahih Muslim No.5325)

    Kitab Zuhud Dan Kelembutan Hati

    Posted by Unknown 1 comment

    Kitab Zuhud Dan Kelembutan Hati
    Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
    Rasulullah bersabda: Tiga perkara yang akan mengiringi mayit, yang dua akan kembali dan yang satu akan menetap. Ia akan diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amal perbuatannya. Keluarga dan hartanya akan kembali dan tinggallah amal perbuatannya. (Shahih Muslim No.5260)

    Hadis riwayat Amru bin Auf ra., ia berkata:
    Bahwa Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah ke Bahrain untuk memungut jizyahnya (upeti), karena Rasulullah telah mengadakan perjanjian damai dengan penduduk Bahrain dan mengangkat Alaa' bin Hadhrami sebagai gubernurnya. Kemudian Abu Ubaidah kembali dengan membawa harta dari Bahrain. Orang-orang Ansar mendengar kedatangan Abu Ubaidah lalu melaksanakan salat Subuh bersama Rasulullah. Setelah salat, beliau beranjak lalu mereka menghalanginya. Ketika melihat mereka beliau tersenyum dan bersabda: Aku tahu kalian telah mendengar bahwa Abu Ubaidah telah tiba dari Bahrain dengan membawa harta upeti. Mereka berkata: Benar, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Bergembiralah dan berharaplah agar mendapatkan sesuatu yang menyenangkan kamu sekalian. Demi Allah, bukan kefakiran yang aku khawatirkan terhadap kalian, tetapi yang aku khawatirkan adalah jika kekayaan dunia dilimpahkan kepada kalian sebagaimana telah dilimpahkan kepada orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba dan akhirnya dunia itu membinasakan kalian sebagaimana ia telah membinasakan mereka. (Shahih Muslim No.5261)

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Bahwa Rasulullah bersabda: Ketika seorang dari kalian memandang orang yang melebihi dirinya dalam harta dan anak, maka hendaklah ia juga memandang orang yang lebih rendah darinya, yaitu dari apa yang telah dilebihkan kepadanya. (Shahih Muslim No.5263)

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Bahwa ia mendengar Nabi bersabda: Sungguhnya ada tiga orang Bani Israel, seorang berkulit belang, seorang berkepala botak dan yang lain matanya buta. Allah ingin menguji mereka, maka Dia mengirim malaikat. Malaikat ini mendatangi orang yang berkulit belang dan bertanya: Apa yang paling kamu sukai? Orang itu menjawab: Warna (kulit) yang bagus, kulit yang indah dan sembuhnya penyakit yang membuat orang jijik kepadaku.
    Malaikat tersebut mengusap tubuhnya, maka penyakitnya sembuh dan ia diberi warna yang bagus dan kulit yang indah. Malaikat bertanya lagi: Harta apa yang paling kamu senangi? Orang itu menjawab: Unta. Atau: Ia menjawab: Sapi. (Ishak ragu-ragu tentang itu). Lalu ia diberi unta yang hampir melahirkan lalu malaikat berkata: Semoga Allah memberkahinya untukmu. Kemudian ia mendatangi orang yang botak lalu bertanya: Apa yang paling kamu sukai? Orang itu berkata: Rambut yang indah dan sembuhnya penyakit yang membuat orang jijik kepadaku. Malaikat mengusapnya, maka penyakitnya sembuh dan ia diberi rambut yang indah. Malaikat bertanya lagi: Harta apa yang paling kamu senangi? ia menjawab: Sapi. Maka ia diberi sapi bunting lalu malaikat berkata:
    Semoga Allah memberkahinya untukmu. Kemudian malaikat mendatangi yang buta, lalu bertanya: Apa yang paling kamu sukai? Ia menjawab: Allah mengembalikan penglihatanku, sehingga aku dapat melihat manusia. Maka Malaikat mengusapnya, sehingga penglihatannya kembali normal. Malaikat itu bertanya lagi: Harta apa yang paling kamu sukai? Ia menjawab: Kambing. Maka ia diberi kambing yang beranak. Selanjutnya semua binatang yang diberikan itu beranak-pinak sehingga orang yang berpenyakit belang dapat mempunyai unta satu lembah, yang botak mempunyai sapi satu lembah dan yang asalnya buta memiliki kambing satu lembah. Pada suatu ketika malaikat kembali mendatangi orang yang berpenyakit belang dalam bentuk dan cara seperti ia dahulu lalu berkata: Aku orang miskin yang telah terputus seluruh sumber rezeki dalam perjalananku, maka pada hari ini tidak ada lagi pengharapan, kecuali kepada Allah dan kamu.
     Demi Tuhan yang telah menganugerahimu warna yang bagus, kulit yang indah serta harta benda, aku minta seekor unta untuk membantuku dalam perjalanan. Orang itu berkata: Masih banyak sekali hak-hak yang harus kupenuhi. Maka malaikat itu berkata kepadanya: Aku seperti mengenal kamu, bukankah kamu yang dahulu berpenyakit kulit belang yang manusia jijik kepadamu, serta yang dahulu fakir lalu diberi harta oleh Allah? Orang itu berkata:
    Aku mewarisi harta ini secara turun-temurun. Malaikat berkata: Kalau kamu berdusta, semoga Allah menjadikan kamu seperti dahulu lagi. Setelah itu malaikat tadi mendatangi orang yang dahulu botak dalam bentuknya seperti dahulu lalu berkata kepadanya seperti apa yang dikatakannya kepada orang yang berkulit belang, dan orang itu menjawabnya seperti jawaban orang yang belang tadi. Maka malaikat berkata: Jika kamu berdusta, semoga Allah menjadikan kamu seperti dahulu lagi. Kemudian sesudah itu malaikat mendatangi orang yang dahulu buta dalam bentuk dan cara seperti dahulu lalu berkata: Aku orang miskin yang mengembara dan telah terputus seluruh sumber rezeki dalam perjalananku, maka pada hari ini tidak ada lagi pengharapan, kecuali kepada Allah dan kamu. Demi Tuhan yang telah memulihkan penglihatanmu, aku minta seekot kambing untuk membantuku dalam perjalanan. Orang itu berkata: Dahulu aku buta, lalu Allah memulihkan penglihatanku, maka ambillah apa yang kamu inginkan dan tinggalkanlah apa yang tidak kamu inginkan. Demi Allah aku tidak akan membebani kamu untuk mengembalikan sesuatu yang telah kamu ambil untuk Allah. Maka malaikat berkata: Peganglah hartamu itu semua, karena kamu sekalian hanya sekedar diuji, kamu telah diridai Tuhan, sedangkan kedua sahabatmu telah dimurkai Allah. (Shahih Muslim No.5265) Hadis riwayat

    Saad bin Abu Waqqash ra., ia berkata:
    Demi Allah, aku adalah orang Arab pertama yang melepaskan anak panah di jalan Allah. Kami pernah berperang bersama Rasulullah dan tidak ada makanan yang dapat kami makan selain daun hublah dan daun samur (dua macam tanaman padang pasir), sehingga kotoran kami seperti kotoran kambing. Kemudian keesokan harinya Bani Asad mengajariku pengetahuan agama. Kalau demikian, sungguh aku telah gagal dan usahaku sia-sia. Dan Ibnu Numair tidak mengatakan: Kalau demikian. (Shahih Muslim No.5267)

    Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Sejak berpindah ke Madinah, keluarga Muhammad tidak pernah merasa kenyang karena makan gandum selama tiga malam berturut-turut sampai beliau wafat. (Shahih Muslim No.5274) Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Kami, keluarga Muhammad sering hidup selama satu bulan tidak menyalakan api (memasak), karena makananannya hanya kurma dan air. (Shahih Muslim No.5280)

    Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Ketika Rasulullah wafat, di lemariku tidak ada sesuatu yang dapat dimakan manusia, kecuali setengah roti gandum yang berada dalam sebuah lemari milikku lalu aku memakan sebagian untuk beberapa lama, kemudian aku timbang ternyata telah habis. (Shahih Muslim No.5281) Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah wafat ketika orang-orang sudah kenyang memakan kurma dan air. (Shahih Muslim No.5284) Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

    Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Dalam riwayat Ibnu Abbad: Demi Tuhan yang jiwa Abu Hurairah berada dalam genggaman-Nya, belum pernah Rasulullah membuat keluarganya kenyang selama tiga hari berturut-turut dengan roti gandum sampai beliau wafat. (Shahih Muslim No.5286)

    1. Janganlah memasuki daerah kaum yang menganiaya diri mereka sendiri, kecuali dengan menangis

     Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepada Ashabul Hijr: Janganlah kamu sekalian memasuki daerah kaum yang telah disiksa, kecuali jika kamu sekalian menangis. Kalau kamu tidak menangis, janganlah memasuki daerah mereka agar kalian tidak tertimpa apa yang menimpa mereka. (Shahih Muslim No.5292)

    2. Berbuat baik kepada janda, orang miskin dan anak yatim 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Orang yang membiayai para janda dan orang miskin itu bagaikan seorang pejuang di jalan Allah. Aku mengira beliau menambahkan: Dan bagaikan orang yang selalu menjalankan salat malam tanpa henti atau bagaikan orang yang selalu berpuasa tanpa berbuka. (Shahih Muslim No.5295)

    3. Orang yang menyekutukan Allah dalam amalnya (riya) 

    Hadis riwayat Jundub Al-Alaqiy ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa mencari popularitas dengan amal perbuatannya, maka Allah akan menyiarkan aibnya dan barang siapa yang riya dengan amalnya, maka Allah akan menampakkan riyanya. (Shahih Muslim No.5302)

    4. Berucap satu kata buruk akan jatuh ke dalam neraka 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sungguh ada seorang hamba yang mengucapkan satu kata (buruk) sehingga ia terjerumus ke dalam neraka lebih dalam dari jarak antara timur dan barat. (Shahih Muslim No.5303)

    5. Siksaan orang yang memerintahkan kebaikan, tetapi ia tidak mengerjakannya dan melarang berbuat kemungkaran, tetapi ia mengerjakannya 

    Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat nanti seorang lelaki dilemparkan ke dalam neraka, lalu seluruh isi perutnya keluar, kemudian ia berputar membawa isi perutnya itu seperti seekor keledai memutari penggilingan. Lalu penghuni neraka mengerumuninya dan bertanya: Hai Fulan, kanapa kamu disiksa seperti ini, bukankah kamu menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran? Ia jawab: Benar, aku dahulu menyeru kepada kebaikan, tetapi aku tidak melakukannya dan mencegah kemungkaran namun aku tetap menjalankannya. (Shahih Muslim No.5305)

    6. Larangan membuka aib sendiri 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Semua umatku akan ditutupi segala kesalahannya kecuali orang-orang yang berbuat maksiat dengan terang-terangan. Masuk dalam kategori berbuat maksiat terang-terangan adalah bila seorang berbuat dosa di malam hari kemudian Allah telah menutupi dosanya, lalu dia berkata (kepada temannya): Hai Fulan! Tadi malam aku telah berbuat ini dan itu. Allah telah menutupi dosanya ketika di malam hari sehingga ia bermalam dalam keadaan ditutupi dosanya, kemudian di pagi hari ia sendiri menyingkap tirai penutup Allah dari dirinya. (Shahih Muslim No.5306)

    7. Mendoakan orang yang bersin dan makruh menguap 

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Dua orang bersin di dekat Rasulullah saw., beliau mendoakan salah seorangnya dan membiarkan yang lain. Orang yang tidak didoakan itu berkata: Si Fulan bersin kemudian engkau mendoakannya, tetapi aku bersin, engkau tidak mendoakanku. Beliau bersabda: Orang ini memuji Allah tetapi kamu tidak memuji Allah. (Shahih Muslim No.5307) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Menguap itu termasuk dari (gangguan) setan, maka jika seorang dari kamu menguap, hendaklah ia menahan semampunya. (Shahih Muslim No.5310)

    8. Tentang tikus jelmaan 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Satu kaum dari Bani Israel telah hilang-lenyap tanpa diketahui sebab apa yang telah dikerjakan dan tidak terlihat, kecuali (dalam bentuk) tikus. Tidakkah kamu lihat, jika (tikus tiu) diberi susu unta, ia tidak meminumnya, tetapi jika diberi susu kambing ia meminumnya. (Shahih Muslim No.5315)

    9. Orang mukmin tidak boleh dua kali jatuh dalam lubang yang sama 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Seorang mukmin tidak boleh dua kali jatuh dalam lubang yang sama. (Shahih Muslim No.5317)

    10. Larangan memuji secara berlebihan dan dikhawatirkan dapat menimbulkan akibat buruk bagi yang dipuji

    Hadis riwayat Abu Bakrah ra., ia berkata: Seorang lelaki memuji orang lain di hadapan Nabi saw. maka beliau bersabda: Celaka kamu! Kamu telah memenggal leher temanmu, kamu telah memenggal leher temanmu! Beliau mengucapkannya berulang-ulang. Apabila seorang di antara kamu terpaksa harus memuji temannya, hendaklah ia berkata: Aku mengetahui kebaikan si Fulan namun Allah lebih mengetahui keadaannya, dan aku tidak memberikan kesaksian kepada siapa pun yang aku ketahui di hadapan Allah karena Allah lebih mengetahui keadaannya yang sebenarnya. (Shahih Muslim No.5319) Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: Nabi saw. mendengar seorang memuji orang lain secara berlebih-lebihan, maka beliau bersabda: Sungguh kamu telah membinasakannya atau telah memotong punggung orang itu. (Shahih Muslim No.5321)

    11. Tentang sikap berhati-hati dalam menerima hadis dan hukum mencatat ilmu 

    Hadis riwayat Aisyah ra.: Dari Urwah ia berkata: Abu Hurairah ra. pernah meriwayatkan suatu hadis dengan berkata: Wahai pemilik kamar, dengarkanlah! Wahai pemilik kamar, dengarkanlah! Ketika itu Aisyah sedang salat lalu setelah menyelesaikan salatnya, ia berkata kepada Urwah: Apakah kamu tidak mendengar ucapan orang ini tadi? Karena sesungguhnya Nabi saw. jika mengucapkan suatu hadis, jika ada yang menghitungnya, maka ia pasti dapat menghitungnya. (Shahih Muslim No.5325)

    Kitab Bentuk Kenikmatan Surga Dan Penghuninya

    Kitab Bentuk Kenikmatan Surga Dan Penghuninya

    1. Di surga terdapat sebatang pohon yang luas bayangannya tidak dapat ditempuh selama seratus tahun berkendaraan 

    Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
    Dari Nabi, beliau bersabda: Allah berfirman: Aku sediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga serta tidak terbesit dalam hati manusia. Bukti kebenaran itu terdapat dalam Alquran: Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Shahih Muslim No.5050)
    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat sebatang pohon di mana seorang pengendara (harus) menempuh luas bayangannya selama seratus tahun. (Shahih Muslim No.5054)
    Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.:
     Dari Rasulullah saw., beliau bersabda: Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat sebatang pohon di mana (jika) seorang pengendara berjalan di bawah bayangannya selama seratus tahun, ia tidak dapat menempuhnya. (Shahih Muslim No.5055)
    Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
    Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebatang pohon di mana (jika) seseorang menunggang kuda terlatih yang berlarinya selama seratus tahun tidak dapat menempuh luas bayangannya. (Shahih Muslim No.5056)

    2. Diturunkannya keridaan Allah kepada penghuni surga, maka dia tidak akan murka kepada mereka selamanya 

    Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya Allah berfirman kepada penghuni surga: Hai penghuni surga! Mereka menjawab: Kami penuhi seruan-Mu wahai Tuhan kami, dan segala kebaikan ada di sisi-Mu. Allah melanjutkan: Apakah kalian sudah merasa puas? Mereka menjawab: Kami telah merasa puas wahai Tuhan kami, karena Engkau telah memberikan kami sesuatu yang tidak Engkau berikan kepada seorang pun dari makhluk-Mu. Allah bertanya lagi: Maukah kalian Aku berikan yang lebih baik lagi dari itu? Mereka menjawab: Wahai Tuhan kami, apa yang lebih baik dari itu? Allah menjawab: Akan Aku limpahkan keridaan-Ku atas kalian sehingga setelah itu Aku tidak akan murka kepada kalian untuk selamanya. (Shahih Muslim No.5057) 

     3. Penghuni surga saling melihat penghuni ghurfah (tempat yang tinggi di surga) seperti bintang yang terlihat di langit 

    Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya penghuni surga akan melihat ghurfah (tempat yang tinggi) di surga sebagaimana kalian melihat bintang di langit. (Shahih Muslim No.5058) 

    4. Rombongan yang pertama kali masuk surga itu seperti bulan purnama, sifat mereka dan pasangan mereka


     Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Abul Qasim saw. bersabda: Sesungguhnya rombongan yang pertama kali memasuki surga itu bagaikan bulan purnama, kemudian rombongan berikutnya seperti bintang yang terang-benderang di langit. Masing-masing mereka berpasangan dua orang yang sumsum betisnya terlihat dari dalam daging dan di dalam surga tidak ada seorang pun yang tidak berpasangan. (Shahih Muslim No.5062) 

    5. Sifat kemah-kemah surga dan anggota rumah tangga orang mukmin di dalamnya 


    Hadis riwayat Abu Musa Al-Asy`ari ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya seorang mukmin mempunyai sebuah kemah di dalam surga yang terbuat dari satu mutiara yang berlubang, panjangnya enam puluh mil, dan orang seorang mukmin juga memiliki keluarga di dalamnya yang akan ia kunjungi padahal sebagian mereka tidak pernah melihat sebagian yang lain. (Shahih Muslim No.5070) 

    6. Kaum yang akan masuk surga, hati mereka seperti hati burung 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah menciptakan Adam dalam bentuknya setinggi enam puluh hasta. Setelah menciptakannya, Allah berkata: Pergilah dan ucapkanlah salam kepada kelompok itu, yaitu beberapa malaikat yang sedang duduk, dan dengarkanlah apakah jawaban mereka karena itulah ucapan selamat untukmu dan keturunanmu. Maka Adam pergi menghampiri lalu mengucapkan: "Semoga keselamatan menyertai kalian". Mereka menjawab: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah menyertai kalian". Mereka menambahkan "rahmat Allah". Maka setiap orang yang memasuki surga itu seperti bentuk Adam yang tingginya enam puluh hasta. Seluruh makhluk setelah Adam terus berkurang tingginya sampai sekarang. (Shahih Muslim No.5075) 

    7. Panas dan dalamnya neraka Jahanam serta bagian tubuh yang dibakar api neraka


    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Api kalian yang dinyalakan anak-cucu Adam adalah sepertujuh puluh dari panas api Jahanam. Para sahabat berkata: Demi Allah, bila sepanas ini saja sudah cukup wahai Rasulullah saw. Beliau bersabda: Sesungguhnya panas api tersebut masih tersisa sebanyak enam puluh sembilan bagian, panas masing-masing sama dengan api ini. (Shahih Muslim No.5077)

    8. Neraka akan dihuni para penindas dan surga akan dihuni orang-orang yang lemah 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Neraka dan surga saling berdebat, lalu neraka berkata: Aku dimasuki oleh orang-orang yang suka menindas dan sombong. Surga berkata: Aku dimasuki oleh orang-orang yang lemah dan miskin. Lalu Allah berfirman kepada neraka: Kamu adalah siksa-Ku, Aku menyiksa denganmu siapa yang Aku kehendaki. (Atau Allah berfirman: Aku menimpakan bencana denganmu kepada orang yang Aku kehendaki). Dan Allah berfirman kepada surga: Kamu adalah rahmat-Ku, Aku limpahkan rahmat berupa kamu kepada siapa yang Aku kehendaki. Dan masing-masing kamu memiliki penghuninya sampai penuh. (Shahih Muslim No.5081) 
    Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: 
    Bahwa Nabi saw. bersabda: Neraka Jahanam selalu berkata: Apakah masih ada tambahan? Sehingga Allah Maha Suci lagi Maha Tinggi meletakkan telapak kaki-Nya, lalu Jahanam berkata: Cukup, cukup! Demi keagungan-Mu! Dan sebagiannya dikumpulkan kepada sebagian yang lain. (Shahih Muslim No.5084) 
    Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata: 
     Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat, maut akan didatangkan seperti seekor biri-biri yang berwarna keputih-putihan. (Abu Kuraib dalam periwayatannya menambahkan: Lalu dihentikan di antara surga dan neraka. Kemudian keduanya sepakat tentang isi hadis selanjutnya.) Kemudian diserukan: Wahai ahli surga, apakah kalian mengenal ini? Lalu mereka menjulurkan leher untuk melihat ke arah sang penyeru, kemudian menjawab: Ya, itu adalah maut! Kemudian diserukan lagi: Wahai ahli neraka, apakah kamu sekalian mengenal ini? Lalu mereka menjulurkan leher untuk melihat dan menjawab: Ya, itu adalah maut! Kemudian diperintahkan agar maut (kambing) itu disembelih, lalu diserukan lagi: Wahai ahli surga, keabadian yang tidak akan ada kematian lagi! Wahai ahli neraka, keabadian yang tidak akan ada kematian lagi! Kemudian Rasulullah saw. membacakan ayat: Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, yaitu ketika segala perkara telah diputus dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak pula beriman. Kemudian beliau menunjuk dunia dengan tangan beliau. (Shahih Muslim No.5087) 

    Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.: 
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah memasukkan ahli surga ke dalam surga dan ahli neraka ke dalam neraka, kemudian seorang penyeru berdiri di antara mereka dan berseru: Wahai ahli surga, tidak ada kematian. Wahai ahli neraka, tidak ada kematian. Masing-masing kekal abadi di tempatnya. (Shahih Muslim No.5088) Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Gigi geraham atau gigi taring orang kafir itu sebesar gunung Uhud dan kekasaran kulitnya adalah sejauh perjalanan tiga hari. (Shahih Muslim No.5090) 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: 
     Rasulullah saw. bersabda: Jarak antara kedua bahu orang kafir di neraka itu sejauh perjalanan tiga hari dengan kendaraan yang cepat. (Shahih Muslim No.5091) 
    Hadis riwayat Haritsah bin Wahab ra.: 
     Bahwa ia mendengar Nabi saw. bersabda: Maukah kalian aku beritahu tentang ahli surga? Para sahabat berkata: Mau. Rasulullah saw. bersabda: Yaitu setiap orang yang lemah dan melemahkan diri, seandainya ia bersumpah demi Allah, pasti akan dilaksanakan. Kemudian beliau bertanya lagi: Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang ahli neraka? Mereka menjawab: Mau. Beliau bersabda: Yaitu setiap orang yang kejam, bengis dan sombong. (Shahih Muslim No.5092) 
    Hadis riwayat Abdullah bin Zam`ah ra., ia berkata: 
    Rasulullah saw. pernah berkhutbah lalu menyebut seekor unta (milik Nabi Saleh) dan menyebutkan orang yang menyembelihnya kemudian membaca ayat: Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka. Yang bangkit untuk membunuh unta itu adalah seorang yang terhormat di kalangan kaumnya, perusak dan kejam terhadap keluarganya, seperti Abu Zam`ah. Kemudian beliau juga menyebutkan kaum wanita dan memberikan nasihat untuk menghadapi mereka dan bersabda: Untuk apa seorang di antara kalian memukul istrinya. (Shahih Muslim No.5095) 
    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: 
    Rasulullah saw. bersabda: Aku melihat Amru bin Luhai bin Qamaah bin Khindif, yakni nenek moyang Bani Kaab menarik ususnya di dalam neraka. (Shahih Muslim No.5096) 

    9. Kehancuran dunia dan manusia kelak akan dikumpulkan di hari kiamat 

    Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat manusia akan dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak berkhitan. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, kaum wanita dan lelaki semuanya akan saling memandang satu sama lain? Beliau bersabda: Wahai Aisyah, keadaan saat itu lebih menegangkan sehingga mereka tidak akan saling memandang satu sama lain. (Shahih Muslim No.5102) Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Bahwa ia mendengar Nabi saw. berkhutbah dan berkata: Sesungguhnya kalian akan menemui Allah dengan berjalan kaki, tidak beralas kaki, telanjang dan tidak berkhitan. (Shahih Muslim No.5103) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Manusia akan dikumpulkan dalam tiga kelompok yang penuh harap dan rasa takut dan dua orang di atas satu unta, tiga orang di atas satu unta, empat orang di atas satu unta serta sepuluh orang di atas satu unta. Dan sisa mereka akan dikumpulkan bersama api neraka di mana setiap siang, malam, pagi dan sore hari selalu bersama mereka di mana saja mereka berada. (Shahih Muslim No.5105) 

    10. Sifat hari kiamat 

    Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. tentang ayat: Yaitu hari ketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta, beliau bersabda: Seorang dari mereka berdiri dalam air keringatnya yang mencapai pertengahan kedua telinganya. (Shahih Muslim No.5106) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat nanti air keringat akan mengalir di tanah sepanjang tujuh puluh depa dan akan menggenang setinggi mulut atau setinggi telinga mereka. Tsaur (perawi hadis) meragukan mana yang disebutkan Nabi. (Shahih Muslim No.5107) 

    11. Orang mati akan diperlihatkan tempatnya kelak di surga atau neraka, kepastian siksa kubur dan permohonan perlindungan dari siksa kubur 

    Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya apabila seorang di antara kamu sekalian mati akan diperlihatkan tempatnya setiap pagi dan sore. Jika ia termasuk ahli surga, maka akan diperlihatkan surga, kalau termasuk ahli neraka, maka akan diperlihatkan neraka, lalu dikatakan: Inilah tempatmu nanti bila Allah telah membangkitkanmu di hari kiamat. (Shahih Muslim No.5110) 

    Hadis riwayat Abu Ayyub ra.,
     ia berkata: Rasulullah saw. keluar ketika matahari telah terbenam, kemudian beliau mendengar sebuah suara dan bersabda: (Itu suara) orang Yahudi yang sedang disiksa di dalam kuburnya. (Shahih Muslim No.5114)

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
     Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya seorang hamba jika telah diletakkan di dalam kuburnya dan teman-temannya sudah meninggalkannya, ia akan mendengar suara sandal mereka. Kemudian ia didatangi dua malaikat lalu mendudukkannya dan bertanya: Apa pendapatmu tentang lelaki ini (Muhammad saw.)? Adapun orang mukmin, maka ia akan menjawab: Aku bersaksi bahwa dia adalah seorang hamba Allah dan utusan-Nya. Maka dikatakan kepadanya: Lihatlah tempatmu di neraka, Allah telah menggantinya dengan tempat di surga. Lalu Nabi saw. melanjutkan sabdanya: Maka ia dapat melihat keduanya. (Shahih Muslim No.5115) 

    Hadis riwayat Barra' bin Azib ra.:
     Dari Nabi saw., beliau membacakan firman Allah: Allah meneguhkan iman orang-orang mukmin dengan ucapan yang teguh. Kemudian beliau bersabda: Ayat ini turun mengenai siksa kubur. Ditanyakan kepada orang mukmin: Siapakah Tuhanmu? Ia menjawab: Tuhanku Allah dan nabiku Muhammad saw. Itulah yang dimaksudkan dengan firman Allah: Allah meneguhkan iman orang-orang mukmin dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan dunia dan akhirat. (Shahih Muslim No.5117) 

    12. Penghitungan amal perbuatan (hisab) 

    Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang dihisab pada hari kiamat, maka ia akan disiksa. Aku bertanya: Bukankah Allah berfirman: Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Beliau menjawab: Yang demikian bukanlah hisab, tapi itu hanyalah sekedar berdiri di hadapan Allah karena barang siapa yang diperiksa perhitungan amalnya di hari kiamat, maka ia akan disiksa. (Shahih Muslim No.5122) 

    13. Perintah berbaik sangka terhadap Allah ketika hampir mati 

    Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Jika Allah menghendaki siksaan untuk suatu kaum, maka siksaan tersebut akan menimpa orang-orang yang ada di tengah-tengah mereka, kemudian mereka akan dibangkitkan sesuai dengan amalnya. (Shahih Muslim No.5127)

    Kitab Bentuk Kenikmatan Surga Dan Penghuninya

    Posted by Unknown 1 comment

    Kitab Bentuk Kenikmatan Surga Dan Penghuninya

    1. Di surga terdapat sebatang pohon yang luas bayangannya tidak dapat ditempuh selama seratus tahun berkendaraan 

    Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
    Dari Nabi, beliau bersabda: Allah berfirman: Aku sediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga serta tidak terbesit dalam hati manusia. Bukti kebenaran itu terdapat dalam Alquran: Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Shahih Muslim No.5050)
    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat sebatang pohon di mana seorang pengendara (harus) menempuh luas bayangannya selama seratus tahun. (Shahih Muslim No.5054)
    Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.:
     Dari Rasulullah saw., beliau bersabda: Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat sebatang pohon di mana (jika) seorang pengendara berjalan di bawah bayangannya selama seratus tahun, ia tidak dapat menempuhnya. (Shahih Muslim No.5055)
    Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
    Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebatang pohon di mana (jika) seseorang menunggang kuda terlatih yang berlarinya selama seratus tahun tidak dapat menempuh luas bayangannya. (Shahih Muslim No.5056)

    2. Diturunkannya keridaan Allah kepada penghuni surga, maka dia tidak akan murka kepada mereka selamanya 

    Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya Allah berfirman kepada penghuni surga: Hai penghuni surga! Mereka menjawab: Kami penuhi seruan-Mu wahai Tuhan kami, dan segala kebaikan ada di sisi-Mu. Allah melanjutkan: Apakah kalian sudah merasa puas? Mereka menjawab: Kami telah merasa puas wahai Tuhan kami, karena Engkau telah memberikan kami sesuatu yang tidak Engkau berikan kepada seorang pun dari makhluk-Mu. Allah bertanya lagi: Maukah kalian Aku berikan yang lebih baik lagi dari itu? Mereka menjawab: Wahai Tuhan kami, apa yang lebih baik dari itu? Allah menjawab: Akan Aku limpahkan keridaan-Ku atas kalian sehingga setelah itu Aku tidak akan murka kepada kalian untuk selamanya. (Shahih Muslim No.5057) 

     3. Penghuni surga saling melihat penghuni ghurfah (tempat yang tinggi di surga) seperti bintang yang terlihat di langit 

    Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya penghuni surga akan melihat ghurfah (tempat yang tinggi) di surga sebagaimana kalian melihat bintang di langit. (Shahih Muslim No.5058) 

    4. Rombongan yang pertama kali masuk surga itu seperti bulan purnama, sifat mereka dan pasangan mereka


     Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Abul Qasim saw. bersabda: Sesungguhnya rombongan yang pertama kali memasuki surga itu bagaikan bulan purnama, kemudian rombongan berikutnya seperti bintang yang terang-benderang di langit. Masing-masing mereka berpasangan dua orang yang sumsum betisnya terlihat dari dalam daging dan di dalam surga tidak ada seorang pun yang tidak berpasangan. (Shahih Muslim No.5062) 

    5. Sifat kemah-kemah surga dan anggota rumah tangga orang mukmin di dalamnya 


    Hadis riwayat Abu Musa Al-Asy`ari ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya seorang mukmin mempunyai sebuah kemah di dalam surga yang terbuat dari satu mutiara yang berlubang, panjangnya enam puluh mil, dan orang seorang mukmin juga memiliki keluarga di dalamnya yang akan ia kunjungi padahal sebagian mereka tidak pernah melihat sebagian yang lain. (Shahih Muslim No.5070) 

    6. Kaum yang akan masuk surga, hati mereka seperti hati burung 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah menciptakan Adam dalam bentuknya setinggi enam puluh hasta. Setelah menciptakannya, Allah berkata: Pergilah dan ucapkanlah salam kepada kelompok itu, yaitu beberapa malaikat yang sedang duduk, dan dengarkanlah apakah jawaban mereka karena itulah ucapan selamat untukmu dan keturunanmu. Maka Adam pergi menghampiri lalu mengucapkan: "Semoga keselamatan menyertai kalian". Mereka menjawab: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah menyertai kalian". Mereka menambahkan "rahmat Allah". Maka setiap orang yang memasuki surga itu seperti bentuk Adam yang tingginya enam puluh hasta. Seluruh makhluk setelah Adam terus berkurang tingginya sampai sekarang. (Shahih Muslim No.5075) 

    7. Panas dan dalamnya neraka Jahanam serta bagian tubuh yang dibakar api neraka


    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Api kalian yang dinyalakan anak-cucu Adam adalah sepertujuh puluh dari panas api Jahanam. Para sahabat berkata: Demi Allah, bila sepanas ini saja sudah cukup wahai Rasulullah saw. Beliau bersabda: Sesungguhnya panas api tersebut masih tersisa sebanyak enam puluh sembilan bagian, panas masing-masing sama dengan api ini. (Shahih Muslim No.5077)

    8. Neraka akan dihuni para penindas dan surga akan dihuni orang-orang yang lemah 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Neraka dan surga saling berdebat, lalu neraka berkata: Aku dimasuki oleh orang-orang yang suka menindas dan sombong. Surga berkata: Aku dimasuki oleh orang-orang yang lemah dan miskin. Lalu Allah berfirman kepada neraka: Kamu adalah siksa-Ku, Aku menyiksa denganmu siapa yang Aku kehendaki. (Atau Allah berfirman: Aku menimpakan bencana denganmu kepada orang yang Aku kehendaki). Dan Allah berfirman kepada surga: Kamu adalah rahmat-Ku, Aku limpahkan rahmat berupa kamu kepada siapa yang Aku kehendaki. Dan masing-masing kamu memiliki penghuninya sampai penuh. (Shahih Muslim No.5081) 
    Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: 
    Bahwa Nabi saw. bersabda: Neraka Jahanam selalu berkata: Apakah masih ada tambahan? Sehingga Allah Maha Suci lagi Maha Tinggi meletakkan telapak kaki-Nya, lalu Jahanam berkata: Cukup, cukup! Demi keagungan-Mu! Dan sebagiannya dikumpulkan kepada sebagian yang lain. (Shahih Muslim No.5084) 
    Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata: 
     Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat, maut akan didatangkan seperti seekor biri-biri yang berwarna keputih-putihan. (Abu Kuraib dalam periwayatannya menambahkan: Lalu dihentikan di antara surga dan neraka. Kemudian keduanya sepakat tentang isi hadis selanjutnya.) Kemudian diserukan: Wahai ahli surga, apakah kalian mengenal ini? Lalu mereka menjulurkan leher untuk melihat ke arah sang penyeru, kemudian menjawab: Ya, itu adalah maut! Kemudian diserukan lagi: Wahai ahli neraka, apakah kamu sekalian mengenal ini? Lalu mereka menjulurkan leher untuk melihat dan menjawab: Ya, itu adalah maut! Kemudian diperintahkan agar maut (kambing) itu disembelih, lalu diserukan lagi: Wahai ahli surga, keabadian yang tidak akan ada kematian lagi! Wahai ahli neraka, keabadian yang tidak akan ada kematian lagi! Kemudian Rasulullah saw. membacakan ayat: Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, yaitu ketika segala perkara telah diputus dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak pula beriman. Kemudian beliau menunjuk dunia dengan tangan beliau. (Shahih Muslim No.5087) 

    Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.: 
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah memasukkan ahli surga ke dalam surga dan ahli neraka ke dalam neraka, kemudian seorang penyeru berdiri di antara mereka dan berseru: Wahai ahli surga, tidak ada kematian. Wahai ahli neraka, tidak ada kematian. Masing-masing kekal abadi di tempatnya. (Shahih Muslim No.5088) Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Gigi geraham atau gigi taring orang kafir itu sebesar gunung Uhud dan kekasaran kulitnya adalah sejauh perjalanan tiga hari. (Shahih Muslim No.5090) 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: 
     Rasulullah saw. bersabda: Jarak antara kedua bahu orang kafir di neraka itu sejauh perjalanan tiga hari dengan kendaraan yang cepat. (Shahih Muslim No.5091) 
    Hadis riwayat Haritsah bin Wahab ra.: 
     Bahwa ia mendengar Nabi saw. bersabda: Maukah kalian aku beritahu tentang ahli surga? Para sahabat berkata: Mau. Rasulullah saw. bersabda: Yaitu setiap orang yang lemah dan melemahkan diri, seandainya ia bersumpah demi Allah, pasti akan dilaksanakan. Kemudian beliau bertanya lagi: Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang ahli neraka? Mereka menjawab: Mau. Beliau bersabda: Yaitu setiap orang yang kejam, bengis dan sombong. (Shahih Muslim No.5092) 
    Hadis riwayat Abdullah bin Zam`ah ra., ia berkata: 
    Rasulullah saw. pernah berkhutbah lalu menyebut seekor unta (milik Nabi Saleh) dan menyebutkan orang yang menyembelihnya kemudian membaca ayat: Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka. Yang bangkit untuk membunuh unta itu adalah seorang yang terhormat di kalangan kaumnya, perusak dan kejam terhadap keluarganya, seperti Abu Zam`ah. Kemudian beliau juga menyebutkan kaum wanita dan memberikan nasihat untuk menghadapi mereka dan bersabda: Untuk apa seorang di antara kalian memukul istrinya. (Shahih Muslim No.5095) 
    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: 
    Rasulullah saw. bersabda: Aku melihat Amru bin Luhai bin Qamaah bin Khindif, yakni nenek moyang Bani Kaab menarik ususnya di dalam neraka. (Shahih Muslim No.5096) 

    9. Kehancuran dunia dan manusia kelak akan dikumpulkan di hari kiamat 

    Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat manusia akan dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak berkhitan. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, kaum wanita dan lelaki semuanya akan saling memandang satu sama lain? Beliau bersabda: Wahai Aisyah, keadaan saat itu lebih menegangkan sehingga mereka tidak akan saling memandang satu sama lain. (Shahih Muslim No.5102) Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Bahwa ia mendengar Nabi saw. berkhutbah dan berkata: Sesungguhnya kalian akan menemui Allah dengan berjalan kaki, tidak beralas kaki, telanjang dan tidak berkhitan. (Shahih Muslim No.5103) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Manusia akan dikumpulkan dalam tiga kelompok yang penuh harap dan rasa takut dan dua orang di atas satu unta, tiga orang di atas satu unta, empat orang di atas satu unta serta sepuluh orang di atas satu unta. Dan sisa mereka akan dikumpulkan bersama api neraka di mana setiap siang, malam, pagi dan sore hari selalu bersama mereka di mana saja mereka berada. (Shahih Muslim No.5105) 

    10. Sifat hari kiamat 

    Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. tentang ayat: Yaitu hari ketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta, beliau bersabda: Seorang dari mereka berdiri dalam air keringatnya yang mencapai pertengahan kedua telinganya. (Shahih Muslim No.5106) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat nanti air keringat akan mengalir di tanah sepanjang tujuh puluh depa dan akan menggenang setinggi mulut atau setinggi telinga mereka. Tsaur (perawi hadis) meragukan mana yang disebutkan Nabi. (Shahih Muslim No.5107) 

    11. Orang mati akan diperlihatkan tempatnya kelak di surga atau neraka, kepastian siksa kubur dan permohonan perlindungan dari siksa kubur 

    Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya apabila seorang di antara kamu sekalian mati akan diperlihatkan tempatnya setiap pagi dan sore. Jika ia termasuk ahli surga, maka akan diperlihatkan surga, kalau termasuk ahli neraka, maka akan diperlihatkan neraka, lalu dikatakan: Inilah tempatmu nanti bila Allah telah membangkitkanmu di hari kiamat. (Shahih Muslim No.5110) 

    Hadis riwayat Abu Ayyub ra.,
     ia berkata: Rasulullah saw. keluar ketika matahari telah terbenam, kemudian beliau mendengar sebuah suara dan bersabda: (Itu suara) orang Yahudi yang sedang disiksa di dalam kuburnya. (Shahih Muslim No.5114)

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
     Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya seorang hamba jika telah diletakkan di dalam kuburnya dan teman-temannya sudah meninggalkannya, ia akan mendengar suara sandal mereka. Kemudian ia didatangi dua malaikat lalu mendudukkannya dan bertanya: Apa pendapatmu tentang lelaki ini (Muhammad saw.)? Adapun orang mukmin, maka ia akan menjawab: Aku bersaksi bahwa dia adalah seorang hamba Allah dan utusan-Nya. Maka dikatakan kepadanya: Lihatlah tempatmu di neraka, Allah telah menggantinya dengan tempat di surga. Lalu Nabi saw. melanjutkan sabdanya: Maka ia dapat melihat keduanya. (Shahih Muslim No.5115) 

    Hadis riwayat Barra' bin Azib ra.:
     Dari Nabi saw., beliau membacakan firman Allah: Allah meneguhkan iman orang-orang mukmin dengan ucapan yang teguh. Kemudian beliau bersabda: Ayat ini turun mengenai siksa kubur. Ditanyakan kepada orang mukmin: Siapakah Tuhanmu? Ia menjawab: Tuhanku Allah dan nabiku Muhammad saw. Itulah yang dimaksudkan dengan firman Allah: Allah meneguhkan iman orang-orang mukmin dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan dunia dan akhirat. (Shahih Muslim No.5117) 

    12. Penghitungan amal perbuatan (hisab) 

    Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang dihisab pada hari kiamat, maka ia akan disiksa. Aku bertanya: Bukankah Allah berfirman: Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Beliau menjawab: Yang demikian bukanlah hisab, tapi itu hanyalah sekedar berdiri di hadapan Allah karena barang siapa yang diperiksa perhitungan amalnya di hari kiamat, maka ia akan disiksa. (Shahih Muslim No.5122) 

    13. Perintah berbaik sangka terhadap Allah ketika hampir mati 

    Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Jika Allah menghendaki siksaan untuk suatu kaum, maka siksaan tersebut akan menimpa orang-orang yang ada di tengah-tengah mereka, kemudian mereka akan dibangkitkan sesuai dengan amalnya. (Shahih Muslim No.5127)

    Kitab Keadaan Hari Kiamat, Surga Dan Neraka

    Kitab Keadaan Hari Kiamat, Surga Dan Neraka

    1 tentang kebangkitan dari kubur,hari kiamat dan keadaan bumi pada hari kiamat

    Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
    Bahwa Rasulullah bersabda: Sesungguhnya akan datang seorang lelaki besar gemuk pada hari kiamat yang berat amalnya di sisi Allah tidak seberat sayap seekor nyamuk sekalipun. Bacalah oleh kalian: Maka Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.4991)

     Hadis riwayat Abdullah bin Masud, ia berkata:
    Seorang ulama Yahudi datang kepada Nabi dan berkata: Hai Muhammad atau hai Abul Qasim! Pada hari kiamat, Allah menggenggam langit dengan satu jari tangan, bumi dengan satu jari, gunung dan pepohonan dengan satu jari, air dan tanah dengan satu jari, begitu pula semua makhluk yang lain dengan satu jari. Kemudian Dia menggoyangkan mereka semua sambil berfirman: Akulah Raja, Akulah Raja! Rasulullah tertawa kagum mendengar perkataan orang alim itu. Beliau membenarkan keterangan orang itu, kemudian membacakan ayat: Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (Shahih Muslim No.4992)

    Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
    Rasulullah bersabda: Allah Taala menggenggam bumi pada hari kiamat dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian berfirman: Akulah raja! Manakah raja-raja bumi? (Shahih Muslim No.4994)

    Hadis riwayat Abdullah bin Umar, ia berkata:
    Rasulullah bersabda: Allah Taala melipat langit-langit pada hari kiamat, kemudian menggenggam langit-langit itu dengan tangan kanan-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong? Kemudian Dia melipat bumi dengan tangan kiri-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong? (Shahih Muslim No.4995)

     Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
     Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat, manusia dikumpulkan di tengah padang berwarna putih agak kemerahan seperti roti panggang di mana tidak ada bangunan tempat tinggal bagi seorang pun. (Shahih Muslim No.4998)

    2. Hidangan ahli surga 

    Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
    Dari Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat nanti, bumi bagaikan sepotong roti yang digoyang-goyangkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan tangan-Nya, sebagaimana seorang di antara kamu sekalian menggoyang-goyangkan rotinya dalam perjalanan yang menjadi hidangan bagi ahli surga.
    Tiba-tiba datang seorang Yahudi. Dia berkata: Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih memberkatimu, hai Abul Qasim! Maukah engkau mendengar pemberitahuanku tentang hidangan ahli surga pada hari kiamat? Rasulullah saw. menjawab: Ya! Orang itu berkata: Bumi bagaikan sepotong roti (seperti disabdakan oleh Rasulullah saw.) Mendengar perkataan itu, Rasulullah saw. memandang ke arah kami kemudian tertawa hingga tampak gigi-gigi geraham beliau. Orang itu berkata lagi: Maukah engkau aku beritahukan tentang lauk mereka? Rasulullah saw. menjawab: Ya! Orang itu berkata: Lauk mereka adalah palam dan nun. Para sahabat bertanya: Apakah itu? Orang itu menjawab: Yaitu banteng dan ikan paus, yang kelebihan hatinya saja (segumpal daging yang terpisah dan tergantung pada hati) dapat dimakan oleh tujuh-puluh ribu orang. (Shahih Muslim No.5000)

    3. Pertanyaan orang Yahudi kepada Nabi saw. tentang roh dan firman Allah Taala: Mereka bertanya kepadamu tentang roh

    Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Ketika aku sedang berjalan bersama Rasulullah saw. di suatu tanah pertanian di mana beliau bertongkatkan sebatang pelepah korma, tiba-tiba beliau lewat di hadapan beberapa orang Yahudi. Lalu mereka saling berbicara dengan yang lain: Tanyakanlah kepadanya tentang roh! Kemudian mereka berkata: Apakah yang membuat kamu sekalian bertanya kepadanya? Dia tidak akan membalas kamu sekalian dengan sesuatu yang tidak kamu sukai. Lalu sebagian mereka berkata lagi: Tanyakanlah kepadanya! Lalu sebagian mereka datang menghampiri Rasulullah saw. untuk bertanya tentang roh. Rasulullah saw. terdiam tidak memberikan jawaban apapun, sehingga aku tahu beliau sedang diturunkan wahyu. Aku tetap berdiri di tempatku. Seusai wahyu turun, Rasulullah saw. membacakan ayat: Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit. (Shahih Muslim No.5002)

    4. Tentang firman Allah Taala: Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang engkau berada di antara mereka

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Abu Jahal berkata: Ya Allah, sekiranya Alquran ini benar datang dari sisi-Mu, maka turunkanlah hujan batu dari langit atau timpakan kepada kami siksa yang pedih. Lalu turunlah ayat: Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidak pula Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. Kenapa Allah tidak mengazab mereka, padahal mereka menghalangi orang untuk mendatangi Masjidilharam, sampai akhir ayat. (Shahih Muslim No.5004)

    5. Tentang awan (asap)

    Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.: Dari Masruq berkata: Kami sedang duduk di dekat Abdullah bin Masud yang berbaring di antara kami. Tiba-tiba datang seorang lelaki menghampirinya seraya berkata: Hai Abu Abdurrahman, ada pendongeng di dekat pintu Kindah (pintu Kufah) yang bercerita dan beranggapan bahwa tanda awan akan datang, lalu mengambil pernafasan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin akan terserang seperti penyakit selesma karenanya. Lalu Abdullah berkata sambil duduk dan dalam keadaan marah: Wahai manusia, bertakwalah kemu sekalian kepada Allah! Barang siapa di antara kalian mengetahui sesuatu, maka hendaklah dia mengatakan apa yang dia ketahui. Dan barang siapa yang tidak mengetahui, maka hendaklah dia mengucapkan: Allahu a`lam. Karena Dia Maha Tahu terhadap seorang di antara kamu sekalian yang mengucapkan Allahu a`lam ketika dia tidak mengetahui. Sesungguhnya Allah telah berfirman kepada nabi-Nya: Katakanlah! Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian atas dakwahku dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mengada-ada. Ketika Rasulullah saw. melihat orang-orang berpaling, beliau mengucapkan doa: "Ya Allah, timpakanlah tujuh tahun masa sulit seperti yang menimpa kaum Nabi Yusuf". Maka mereka tertimpa satu tahun masa paceklik yang menghabiskan segala sesuatu sehingga mereka memakan kulit dan bangkai karena kelaparan serta seorang di antara mereka memandang ke arah langit lalu terlihatlah olehnya segumpal awan. Lalu Abu Sufyan datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Hai Muhammad, sesungguhnya engkau datang memerintahkan untuk taat kepada Allah dan menyambung tali silaturahmi sementara itu kaummu telah hampir binasa tertimpa malapetaka, maka berdoalah kepada Allah untuk keselamatan mereka. Kemudian Allah Taala berfirman: Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih, sampai firman Allah tentulah kalian akan kembali (ingkar). Abdullah berkata: Apakah akan diperlihatkan azab hari akhirat? Kemudian firman Allah yang berbunyi: Ingatlah hari ketika Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan. Hantaman yang keras itu terjadi pada perang Badar. Dan telah lewat ayat-ayat Dukhan, Bathsyah (hantaman), lizam (kepastian siksa orang-orang kafir) dan ayat Rum. (Shahih Muslim No.5006)

     6. Terbelahnya bulan

    Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian. (Shahih Muslim No.5010) Hadis riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw. untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah saw. memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih Muslim No.5013) Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.5015)

     7. Tidak seorang pun yang paling tahan terhadap sesuatu yang menyakitkan selain dari Allah

    Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak seorang pun yang lebih sabar mendengar sesuatu yang menyakitkan selain Allah, karena meskipun Allah disekutukan dan dianggap memiliki anak, tetapi Allah tetap memberikan kesehatan dan rezeki kepada mereka. (Shahih Muslim No.5016) Hadis riwayat Abdullah bin Qais ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang pun yang lebih sabar mendengar sesuatu yang menyakitkan daripada Allah, karena meskipun mereka menyekutukan Allah serta beranggapan bahwa Allah memiliki anak, tetapi Allah tetap memberikan rezeki, kesehatan serta menganugerahkan apa yang mereka minta. (Shahih Muslim No.5017)

     8. Permohonan orang kafir untuk menebus dirinya dengan emas sepenuh bumi

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Allah berfirman kepada penghuni neraka yang paling ringan siksaannya: Seandainya kamu mempunyai dunia serta isinya, apakah kamu akan menebus dengan semua itu? Orang itu menjawab: Ya. Allah berfirman: Aku telah meminta darimu yang lebih ringan daripada ini ketika kamu masih berada di tulang punggung Adam, yaitu agar kamu tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu (aku kira beliau juga bersabda) dan Aku tidak akan memasukkanmu ke neraka. Tetapi kemudian kamu enggan dan tetap menyekutukan-Ku. (Shahih Muslim No.5018)

     9. Orang kafir akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajahnya

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Bahwa seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana seorang kafir dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat? Rasulullah saw. menjawab: Bukankah Tuhan Yang membuatnya berjalan di atas kedua kakinya di dunia juga berkuasa untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.5020)

    10. Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman perumpamaan orang kafir itu seperti pohon cemara 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman yang selalu digoyangkan oleh hembusan angin karena orang mukmin senantiasa ditimpa berbagai cobaan. Sedangkan perumpamaan orang munafik seperti pohon cemara yang tidak goyang dihembus angin kecuali setelah ditebang. (Shahih Muslim No.5024) Hadis riwayat Kaab bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman lunak dan lembut yang dapat digoyangkan oleh hembusan angin, sesekali miring dan kemudian tegak kembali sehingga bergoyang-goyang. Sedangkan perumpamaan orang kafir adalah seperti pohon cemara yang tegak berdiri di atas akarnya tidak dapat digoyangkan oleh sesuatu apapun sehingga ia tumbang sekaligus. (Shahih Muslim No.5025)

    11. Perumpamaan orang mukmin adalah seperti pohon kurma

    Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya di antara jenis pohon terdapat satu pohon yang tidak mudah gugur daunnya yang diumpamakan seperti seorang muslim. Sebutkanlah pohon apakah itu? Lalu orang-orang banyak yang mengira pohon padang pasir dan aku sendiri mengira bahwa itu adalah pohon kurma tetapi aku malu mengatakannya. Kemudian mereka berseru: Wahai Rasulullah, sebutkanlah kepada kami pohon apakah itu? Rasulullah saw. menjawab: Ia adalah pohon kurma. Abdullah bin Umar berkata: Lalu menceritakan hal itu kepada Umar. Dia berkata: Seandainya kamu telah mengatakannya langsung itu pohon kurma adalah lebih aku sukai daripada kamu berkata begini, begini. (Shahih Muslim No.5027)

    12. Tidak seorang pun masuk surga karena amalnya, melainkan karena rahmat Allah

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar. (Shahih Muslim No.5036)

     13. Memperbanyak amal dan bersungguh-sungguh dalam

    beribadat Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra.: Bahwa Nabi saw. mengerjakan salat sehingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu beliau ditanya: Apakah engkau masih membebankan dirimu dengan beribadah seperti padahal Allah telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan datang? Kemudian beliau menjawab: Apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur. (Shahih Muslim No.5044) Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Jika Rasulullah saw. melaksanakan salat, beliau berdiri (lama sekali) sampai kedua kaki (telapak) beliau pecah-pecah. Aisyah ra. bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa engkau berbuat seperti ini padahal dosamu yang terdahulu dan yang akan datang telah diampuni? Lalu beliau menjawab: Wahai Aisyah, apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur. (Shahih Muslim No.5046)

    14. Pemberian nasehat secukupnya

    Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.: Dari Syaqiq bin Salamah, ia berkata: Ketika kami sedang duduk di muka pintu rumah Abdullah untuk menunggu kedatangannya, lewatlah di hadapan kami Yazid bin Muawiyah An-Nakha`i lalu kami berkata kepadanya: Sampaikan kepada Abdullah di mana tempat kami berada! Yazid kemudian masuk menemui Abdullah. Tidak lama kemudian Abdullah keluar menjumpai kami dan berkata: Sesungguhnya aku diberitahukan di mana tempat kamu sekalian berada dan tidak ada sesuatu yang menghalangiku untuk keluar menemui kalian, kecuali takut membuat kalian jemu. Sesungguhnya Rasulullah saw. selalu memilih waktu yang tepat untuk memberikan nasehat kepada kami dalam beberapa hari karena takut kami akan merasa bosan. (Shahih Muslim No.5047)

    Kitab Keadaan Hari Kiamat, Surga Dan Neraka

    Posted by Unknown 1 comment

    Kitab Keadaan Hari Kiamat, Surga Dan Neraka

    1 tentang kebangkitan dari kubur,hari kiamat dan keadaan bumi pada hari kiamat

    Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
    Bahwa Rasulullah bersabda: Sesungguhnya akan datang seorang lelaki besar gemuk pada hari kiamat yang berat amalnya di sisi Allah tidak seberat sayap seekor nyamuk sekalipun. Bacalah oleh kalian: Maka Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.4991)

     Hadis riwayat Abdullah bin Masud, ia berkata:
    Seorang ulama Yahudi datang kepada Nabi dan berkata: Hai Muhammad atau hai Abul Qasim! Pada hari kiamat, Allah menggenggam langit dengan satu jari tangan, bumi dengan satu jari, gunung dan pepohonan dengan satu jari, air dan tanah dengan satu jari, begitu pula semua makhluk yang lain dengan satu jari. Kemudian Dia menggoyangkan mereka semua sambil berfirman: Akulah Raja, Akulah Raja! Rasulullah tertawa kagum mendengar perkataan orang alim itu. Beliau membenarkan keterangan orang itu, kemudian membacakan ayat: Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (Shahih Muslim No.4992)

    Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
    Rasulullah bersabda: Allah Taala menggenggam bumi pada hari kiamat dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian berfirman: Akulah raja! Manakah raja-raja bumi? (Shahih Muslim No.4994)

    Hadis riwayat Abdullah bin Umar, ia berkata:
    Rasulullah bersabda: Allah Taala melipat langit-langit pada hari kiamat, kemudian menggenggam langit-langit itu dengan tangan kanan-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong? Kemudian Dia melipat bumi dengan tangan kiri-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong? (Shahih Muslim No.4995)

     Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
     Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat, manusia dikumpulkan di tengah padang berwarna putih agak kemerahan seperti roti panggang di mana tidak ada bangunan tempat tinggal bagi seorang pun. (Shahih Muslim No.4998)

    2. Hidangan ahli surga 

    Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
    Dari Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat nanti, bumi bagaikan sepotong roti yang digoyang-goyangkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan tangan-Nya, sebagaimana seorang di antara kamu sekalian menggoyang-goyangkan rotinya dalam perjalanan yang menjadi hidangan bagi ahli surga.
    Tiba-tiba datang seorang Yahudi. Dia berkata: Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih memberkatimu, hai Abul Qasim! Maukah engkau mendengar pemberitahuanku tentang hidangan ahli surga pada hari kiamat? Rasulullah saw. menjawab: Ya! Orang itu berkata: Bumi bagaikan sepotong roti (seperti disabdakan oleh Rasulullah saw.) Mendengar perkataan itu, Rasulullah saw. memandang ke arah kami kemudian tertawa hingga tampak gigi-gigi geraham beliau. Orang itu berkata lagi: Maukah engkau aku beritahukan tentang lauk mereka? Rasulullah saw. menjawab: Ya! Orang itu berkata: Lauk mereka adalah palam dan nun. Para sahabat bertanya: Apakah itu? Orang itu menjawab: Yaitu banteng dan ikan paus, yang kelebihan hatinya saja (segumpal daging yang terpisah dan tergantung pada hati) dapat dimakan oleh tujuh-puluh ribu orang. (Shahih Muslim No.5000)

    3. Pertanyaan orang Yahudi kepada Nabi saw. tentang roh dan firman Allah Taala: Mereka bertanya kepadamu tentang roh

    Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Ketika aku sedang berjalan bersama Rasulullah saw. di suatu tanah pertanian di mana beliau bertongkatkan sebatang pelepah korma, tiba-tiba beliau lewat di hadapan beberapa orang Yahudi. Lalu mereka saling berbicara dengan yang lain: Tanyakanlah kepadanya tentang roh! Kemudian mereka berkata: Apakah yang membuat kamu sekalian bertanya kepadanya? Dia tidak akan membalas kamu sekalian dengan sesuatu yang tidak kamu sukai. Lalu sebagian mereka berkata lagi: Tanyakanlah kepadanya! Lalu sebagian mereka datang menghampiri Rasulullah saw. untuk bertanya tentang roh. Rasulullah saw. terdiam tidak memberikan jawaban apapun, sehingga aku tahu beliau sedang diturunkan wahyu. Aku tetap berdiri di tempatku. Seusai wahyu turun, Rasulullah saw. membacakan ayat: Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit. (Shahih Muslim No.5002)

    4. Tentang firman Allah Taala: Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang engkau berada di antara mereka

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Abu Jahal berkata: Ya Allah, sekiranya Alquran ini benar datang dari sisi-Mu, maka turunkanlah hujan batu dari langit atau timpakan kepada kami siksa yang pedih. Lalu turunlah ayat: Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidak pula Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. Kenapa Allah tidak mengazab mereka, padahal mereka menghalangi orang untuk mendatangi Masjidilharam, sampai akhir ayat. (Shahih Muslim No.5004)

    5. Tentang awan (asap)

    Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.: Dari Masruq berkata: Kami sedang duduk di dekat Abdullah bin Masud yang berbaring di antara kami. Tiba-tiba datang seorang lelaki menghampirinya seraya berkata: Hai Abu Abdurrahman, ada pendongeng di dekat pintu Kindah (pintu Kufah) yang bercerita dan beranggapan bahwa tanda awan akan datang, lalu mengambil pernafasan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin akan terserang seperti penyakit selesma karenanya. Lalu Abdullah berkata sambil duduk dan dalam keadaan marah: Wahai manusia, bertakwalah kemu sekalian kepada Allah! Barang siapa di antara kalian mengetahui sesuatu, maka hendaklah dia mengatakan apa yang dia ketahui. Dan barang siapa yang tidak mengetahui, maka hendaklah dia mengucapkan: Allahu a`lam. Karena Dia Maha Tahu terhadap seorang di antara kamu sekalian yang mengucapkan Allahu a`lam ketika dia tidak mengetahui. Sesungguhnya Allah telah berfirman kepada nabi-Nya: Katakanlah! Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian atas dakwahku dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mengada-ada. Ketika Rasulullah saw. melihat orang-orang berpaling, beliau mengucapkan doa: "Ya Allah, timpakanlah tujuh tahun masa sulit seperti yang menimpa kaum Nabi Yusuf". Maka mereka tertimpa satu tahun masa paceklik yang menghabiskan segala sesuatu sehingga mereka memakan kulit dan bangkai karena kelaparan serta seorang di antara mereka memandang ke arah langit lalu terlihatlah olehnya segumpal awan. Lalu Abu Sufyan datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Hai Muhammad, sesungguhnya engkau datang memerintahkan untuk taat kepada Allah dan menyambung tali silaturahmi sementara itu kaummu telah hampir binasa tertimpa malapetaka, maka berdoalah kepada Allah untuk keselamatan mereka. Kemudian Allah Taala berfirman: Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih, sampai firman Allah tentulah kalian akan kembali (ingkar). Abdullah berkata: Apakah akan diperlihatkan azab hari akhirat? Kemudian firman Allah yang berbunyi: Ingatlah hari ketika Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan. Hantaman yang keras itu terjadi pada perang Badar. Dan telah lewat ayat-ayat Dukhan, Bathsyah (hantaman), lizam (kepastian siksa orang-orang kafir) dan ayat Rum. (Shahih Muslim No.5006)

     6. Terbelahnya bulan

    Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian. (Shahih Muslim No.5010) Hadis riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw. untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah saw. memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih Muslim No.5013) Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.5015)

     7. Tidak seorang pun yang paling tahan terhadap sesuatu yang menyakitkan selain dari Allah

    Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak seorang pun yang lebih sabar mendengar sesuatu yang menyakitkan selain Allah, karena meskipun Allah disekutukan dan dianggap memiliki anak, tetapi Allah tetap memberikan kesehatan dan rezeki kepada mereka. (Shahih Muslim No.5016) Hadis riwayat Abdullah bin Qais ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang pun yang lebih sabar mendengar sesuatu yang menyakitkan daripada Allah, karena meskipun mereka menyekutukan Allah serta beranggapan bahwa Allah memiliki anak, tetapi Allah tetap memberikan rezeki, kesehatan serta menganugerahkan apa yang mereka minta. (Shahih Muslim No.5017)

     8. Permohonan orang kafir untuk menebus dirinya dengan emas sepenuh bumi

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Allah berfirman kepada penghuni neraka yang paling ringan siksaannya: Seandainya kamu mempunyai dunia serta isinya, apakah kamu akan menebus dengan semua itu? Orang itu menjawab: Ya. Allah berfirman: Aku telah meminta darimu yang lebih ringan daripada ini ketika kamu masih berada di tulang punggung Adam, yaitu agar kamu tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu (aku kira beliau juga bersabda) dan Aku tidak akan memasukkanmu ke neraka. Tetapi kemudian kamu enggan dan tetap menyekutukan-Ku. (Shahih Muslim No.5018)

     9. Orang kafir akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajahnya

    Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Bahwa seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana seorang kafir dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat? Rasulullah saw. menjawab: Bukankah Tuhan Yang membuatnya berjalan di atas kedua kakinya di dunia juga berkuasa untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.5020)

    10. Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman perumpamaan orang kafir itu seperti pohon cemara 

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman yang selalu digoyangkan oleh hembusan angin karena orang mukmin senantiasa ditimpa berbagai cobaan. Sedangkan perumpamaan orang munafik seperti pohon cemara yang tidak goyang dihembus angin kecuali setelah ditebang. (Shahih Muslim No.5024) Hadis riwayat Kaab bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman lunak dan lembut yang dapat digoyangkan oleh hembusan angin, sesekali miring dan kemudian tegak kembali sehingga bergoyang-goyang. Sedangkan perumpamaan orang kafir adalah seperti pohon cemara yang tegak berdiri di atas akarnya tidak dapat digoyangkan oleh sesuatu apapun sehingga ia tumbang sekaligus. (Shahih Muslim No.5025)

    11. Perumpamaan orang mukmin adalah seperti pohon kurma

    Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya di antara jenis pohon terdapat satu pohon yang tidak mudah gugur daunnya yang diumpamakan seperti seorang muslim. Sebutkanlah pohon apakah itu? Lalu orang-orang banyak yang mengira pohon padang pasir dan aku sendiri mengira bahwa itu adalah pohon kurma tetapi aku malu mengatakannya. Kemudian mereka berseru: Wahai Rasulullah, sebutkanlah kepada kami pohon apakah itu? Rasulullah saw. menjawab: Ia adalah pohon kurma. Abdullah bin Umar berkata: Lalu menceritakan hal itu kepada Umar. Dia berkata: Seandainya kamu telah mengatakannya langsung itu pohon kurma adalah lebih aku sukai daripada kamu berkata begini, begini. (Shahih Muslim No.5027)

    12. Tidak seorang pun masuk surga karena amalnya, melainkan karena rahmat Allah

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar. (Shahih Muslim No.5036)

     13. Memperbanyak amal dan bersungguh-sungguh dalam

    beribadat Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra.: Bahwa Nabi saw. mengerjakan salat sehingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu beliau ditanya: Apakah engkau masih membebankan dirimu dengan beribadah seperti padahal Allah telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan datang? Kemudian beliau menjawab: Apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur. (Shahih Muslim No.5044) Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Jika Rasulullah saw. melaksanakan salat, beliau berdiri (lama sekali) sampai kedua kaki (telapak) beliau pecah-pecah. Aisyah ra. bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa engkau berbuat seperti ini padahal dosamu yang terdahulu dan yang akan datang telah diampuni? Lalu beliau menjawab: Wahai Aisyah, apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur. (Shahih Muslim No.5046)

    14. Pemberian nasehat secukupnya

    Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.: Dari Syaqiq bin Salamah, ia berkata: Ketika kami sedang duduk di muka pintu rumah Abdullah untuk menunggu kedatangannya, lewatlah di hadapan kami Yazid bin Muawiyah An-Nakha`i lalu kami berkata kepadanya: Sampaikan kepada Abdullah di mana tempat kami berada! Yazid kemudian masuk menemui Abdullah. Tidak lama kemudian Abdullah keluar menjumpai kami dan berkata: Sesungguhnya aku diberitahukan di mana tempat kamu sekalian berada dan tidak ada sesuatu yang menghalangiku untuk keluar menemui kalian, kecuali takut membuat kalian jemu. Sesungguhnya Rasulullah saw. selalu memilih waktu yang tepat untuk memberikan nasehat kepada kami dalam beberapa hari karena takut kami akan merasa bosan. (Shahih Muslim No.5047)

    Latest Tweets

    © 2013 gogo bloggan. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
    Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.
    back to top